"Pada mau pesen ape nih" Tanya Flora kepada teman-temannya
"Gue bakso campur seperti biasa" Sahut Mira
"Gue batagor"
"Nasgor special boleh ni laper gue" Jawab Adel dan Olla bersamaan
"Okey tunggu ya gue pesenin" Ucap Flora seraya pergi memesan makanan untuk temannya.
"Si Chikuy mana?" Tanya Adel.
"Biasalah" Jawab Mira seadanya
Tak puas dengan jawaban itu, Adel kembali bertanya kepada Flora saat dia kembali.
"Paling lagi sama Ara di taman belakang" Jawab Flora
Sejak tawaran Chika tempo lalu, mereka berdua selalu menghabiskan jam istirahat bersama di taman baca belakang sekolah. Sesuai dengan janjinya, Chika selalu membawakan bekal untuk Ara dan makan bersama.
"Mereka pacaran ya?" Tanya Olla kepada Mira dan Flora. Namun hanya dibalas oleh gelengan kepala.
"Serius? Gue kira udah pacaran tu anak dua. Nempel teros" Ucapnya lagi
"Gak ngerti gue, tapi dari cara pandang dan tingkah mereka sih..."
"Ara masih berharap sama Fiony" Kini Mira membuka mulutnya, memotong ucapan Flora yang belum selesai tadi
"Tapi gue rasa Ara udah mulai membuka hari tuh sama si Chika" Timpal Adel
"Asli.. makanya gue nanya. Kasian gak sih Chika kalo dikasih harapan palsu. Walaupun baru kenal dia udah gue anggep kawan" Ujar Olla tulus. Walaupun baru berteman beberapa bulan ini, ia sudah menganggap Chika sebagai teman dekat.
Benar adanya ucapan temannya satu ini. Sebenarnya ada rasa khawatir akan kedekatan keduanya. Mereka senang Ara menemukan tempat baru untuk bersandar, disisi lain mereka tidak ingin Chika terluka menjalani hubungan yang tak ada kepastian itu.
"Yakan belum tentu Chika suka sama Ara" Jawab Mira berusaha untuk menutupi ke khawatirannya
"Lu kagak liat emang si Chikuy dah baper sama BuAra kita" Tangkas Adel
Percakapan mereka terhenti setelah makanan yang tadi mereka pesan akhirnya siap untuk disantap.
"Udah makan aja dulu yang tadi pikirin nanti" Flora menepuk pundak Mira yang sedari tadi masih berkelana dalam fikirannya.
Suasana hari ini cukup terik, kebanyakan siswa menghabiskan waktunya di dalam kelas untuk menghindari pancaran sinar matahari. Namun berbeda dengan dua gadis yang sedang asik berduaan di taman ini.
"Aaaaaa" Ucap gadis bermata coklat ini kepada seseorang didepannya
"Aku masih kenyang.. A—" Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, Chika berhasil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya
"Pinter" Ucapnya sambil mengelus kepala Ara.
"Kenapa sih kamu suka disini, kalo siang kan panas" Sebenarnya Chika tidak suka disini. Bukan karna tidak nyaman, hanya saja dirinya tidak mau dibanjiri oleh keringat.
"Untung aja sekarang udah dipasang kanopi, jadi ga terlalu panas" Ucapnya kembali. Tak lupa untuk menyuapi Ara yang dilihat sudah menelan makanannya
Ara hanya tersenyum. Senyum yang tak bisa diartikan. Di hari pertama Chika menemani dirinya, gadis itu terus mengajaknya untuk berpindah ke tempat yang lebih sejuk dan tidak terkena matahari. Alhasil sepulang sekolah ia menelpon seseorang untuk memasangkan kanopi di setiap meja di taman ini. Tentu saja Chika tak tau menau bahwa itu adalah ulah Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Fanfiction•Ara• Jika bintang bisa berbicara, sampaikan bahwa aku merindukannya. •Chika• Jika bintang bisa berbicara, bantulah aku membuka hatinya. •Fiony• Jika bintang bisa berbicara, tanyakan masihkah aku ada dihatinya. [CHIKARA X FIORA] •Disclaimer• Cer...