"Araa?"
Ara mencoba mencari sumber suara. Matanya sedikit menyipit untuk memperjelas pandangannya kepada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya.
"Chika? Kamu ngapain sendirian disini?" Tanyanya
"Jalan-jalan sore.. bosen dirumah terus. Long weekend tapi diem aja dirumah." Ujarnya.
Bibir chika sedikit mengerucut mengingat hari-harinya yang membosankan.
"Kamu bosen atau... kangen sama aku?"
"Hmm kangen juga sih sama Ara"
"Iyalah kan aku orangnya ngangenin " Jawab Ara terkekeh
"Iya sih betul" Chika kini duduk di samping Ara
"Kalo aku gak ngangenin, kamu gak bakal kangen sama aku"
"Iya juga sih ra"
"Iya karena aku juga ngerasa kayak gitu.. kalo kamu itu ngangenin" Ucapnya menggoda Chika
"Ih ara gombal deh" Memukul pelan pundak Ara.
"Hehe salting ya sampe merah gitu mukanya" Ucap Ara yang masih menjahili Chika.
"Apaan sih Ara" Sedikit membuang muka. Chika tak tau kalau wajahnya memerah seperti tomat.
"Kamu sendiri ngapain disini?" Tanya Chika.
Ara tidak menjawab. Ia hanya memalingkan pandangannya kembali pada sesuatu yang ada di pangkuannya. Chika kemudian menyadari keberadaan makhluk kecil yang menggemaskan itu.
"Omg..so gemoyyy" Ucap Chika sangat antusias melihat kucing kecil dipangkuannya. Ara tersenyum melihat interaksi keduanya.
"Siapa namanya ra?"
"Si Meong"
"Iya, siapa nama meong ini"
"Ya Si Meong, Chika..."
"Ara gak niat banget ngasih namanya, masa cuma Si Meong"
"Apa dong aku gak tau mau kasih nama apa"
"Hmmm.." Chika mulai berpikir dengan serius.
"Archi! Iya Archi aja ya ra panggilnya"
"Apaan emang artinya"
"Ara Chika" Jawab Chika tanpa berpikir panjang.
Wajahnya memerah setelah menyadari perkataannya. Chika berdiri dan hendak pergi. Malu melanda ntah dari mana datangnya keberanian untuk menamai kucing kecil itu dengan nama mereka berdua.
Sebelum Chika berhasil kabur, Ara terlebih dahulu menahannya.
"Mau kemana? Temenin aku beli makanan Archi dulu yuk" Pinta Ara.
Chika merasakan wajahnya tambah memerah setelah mendengar Ara menyebut nama itu. Ia melepaskan genggaman tangan Ara dan berjalan melangkah.
Ara hanya diam melihat Chika yang beranjak pergi. Setelah beberapa langkah Chika membalikkan badannya.
"Ayok Araaaa.. katanya mau pergi" Ucapnya.
Ara tersenyum melihat tingkah Chika yang sangat menggemaskan ini. Ia mengangkat Archi ke dalam pelukannya dan berjalan menghampiri Chika.
Tangan kanannya meraih tangan Chika dan hendak melanjutkan langkahnya.
"Kenapa?" Tanyanya ketika Chika hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Fanfiction•Ara• Jika bintang bisa berbicara, sampaikan bahwa aku merindukannya. •Chika• Jika bintang bisa berbicara, bantulah aku membuka hatinya. •Fiony• Jika bintang bisa berbicara, tanyakan masihkah aku ada dihatinya. [CHIKARA X FIORA] •Disclaimer• Cer...