18) Pilihan

2.4K 328 28
                                    

Suara riuh pantulan bola basket memenuhi lapangan sepi malam ini. Ara mengajak Mira untuk menemaninya bermain basket dan mencari udara segar.

"Time time time.. capek gue" Ucap gadis yang sedang mencari-cari oksigen di udara.

Mira berjalan menuju pinggir lapangan, meneguk air mineral yang ia bawa sebelumnya.

"Ada apa kawan serius banget mainnya malem ini" Tanyanya pada gadis yang sedang berbaring di tengah lapangan.

"Kenapa lu bocil, ada masalah kah?" Kembali bertanya karna tidak mendapat jawaban

"Mir.. masih inget ga hari dimana gua nembak Fiony dulu"

"Masihlah gila.. malunya sampe tujuh turunan. Gue ga tau kenapa bisa nge-iya-in permintaan lo"

"Hahaha asli sih, gua juga ga ngerti, Mir.. tapi itu hari paling bahagia buat gua" Ucapnya tulus sambil memandang bintang di langit.

"Kenapa dah melow banget lu bocil" Tanyanya masih bingung melihat saudaranya itu. Namun tak berlangsung lama karna ia mengerti alasannya sekarang.

"Oh cun gue sekarang, tanggal berapa gue lupa?"

"4" Jawab Ara singkat tanpa memutus pandangannya.

"Hmm.. tiga hari lagi.." Mira berkata setelah melihat kalender dihpnya

Ara hanya menganggukkan kepalanya. Menatap lekat bintang di langit, malam itu bintang terlihat sangat bersinar. Senyuman terukir diwajahnya, mengingat hari itu.

————

/Flashback/

"Tes tes, mic check 123"

"Ehem! Kepada siswi bernama Fiony Aloevera—"

"Alveria goblok" Ucap Mira ketus

"Oh iya maaf. Diulangi. Kepada siswi bernama Fiony Alveria Tantri, lahir pada tanggal 4 February 2004 dimohon untuk keluar melihat lapangan sekolah"

"Sekali lagi. Kepada siswi bernama Fiony Alveria Tantri, lahir pada tanggal 4 February 2004 dimohon untuk keluar melih—"

"Araaa!" Suara terdengar dari lantai 2 SMP Khaulah.

"Ara! Ngapin disitu ini ujian udah mau dimulai loh" Ucapnya setengah teriak

Dibelakangnya ada Mira dan Adel yang memegang banner bertuliskan I Love You Fiony. Ada juga Flora dan Olla dengan pom pom rainbow di kedua tangannya. Malu. Satu kata yang bisa mereka deskripsikan saat itu. Sedangkan Ara masih di atas podium memegang bunga mawar dan secarik kertas kecil. Untuk contekan kalau dia nervous katanya.

"Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiran kalian semua yang akan menjadi saksi kisah cinta Ara dan Fiony.

Dalam kesempatan ini izinkan saya Zahra Nur, untuk mengungkapkan isi hati dan perasaan yang sudah lama terpen—"

"Elah ni anak malah pidato, cepet woy malu gue" Teriak Olla yang ada di samping kirinya

"Sabar atuh, gua grogi ini ga liat tremor tangan"

"Fiony.. kita udah cukup deket walaupun belum terlalu lama dipertemukan. Tapi dalam waktu yang singkat itu, aku tau kamu beda dari yang lainnya. Aku memang jauh dari kata sempurna untuk kamu yang nyaris sempurna buat aku. Tapi aku akan berusaha membuat kamu bahagia, walaupun nantinya hari-hari yang kita lalui itu gak selamanya indah. Aku gak akan banyak berjanji fio, karna aku tau itu hal yang gak kamu sukain. Tapi untuk kali ini biarkan aku berjanji di depan semua orang bahwa aku gak akan pernah ninggalin kamu."

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang