Silaturahmi

324 35 40
                                    

Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?

Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭

Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar

Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^

.
.
.
.
.

Hiruk pikuk mahasiswa yang berlalu lalang keluar kampus karena jam pulang kuliah, ada yang mampir ke warung, cafe atau ke gerobak  penjual minuman berkalori tinggi.
Namun Semua itu terabaikan begitu saja karena dunia Nino tertuju pada sosok wanita putri bungsu kesayangan Ustad Sehun.

"Hana"

"Mas Nino?"

"Pulang sama mas ya?"

"Hana di jemput sama Mas Sehan"

Nino mati kutu, usaha menunggu 30 menit nya nganggur tiada guna, sejujurnya nino ingin berbicara 4 mata, nino merasa hana menghindarinya.

Drrrttt

Drrrtt

"Asalamu'alaikum, mas dimana, adek udah pulang?"

"Mas lagi di gramed, nyari bukunya belum kelar"

"Jadi,,,mas?" Hana membernggut kecewa bibirnya mengerucut lucu flat shoes kaki kirinya di  ketuk beradu pada aspal.

"Online aja ya" ucap Sehan di sebrang telpon sana

"Ih... Aslamu'alaikum" Hana kesal sungguh.

Hati nino memekik senang semesta berpihak padanya.

"Gimana Hana? tawaran saya masih berlaku"

"Iya, hana ngikut mas"

Pintu mobil miliknya Nino buka mempersilahkan Hana masuk ke bagian samping kemudi.
Hening suasana di dalam mobil karena belum ada yang berani berbicara terlebih dahulu, bukan tak berani tapi nino mendadak gugup.
Saat melihat ke bangku yang hana duduki tak pakai sabuk  pengaman, mobil nino berhentikan, tangannya refleks mengambil  sabuk pengaman milik hana, badan nino yang condong ke hana seperti ingin memeluk hana jarak mereka hanya 5 cm hana bisa mencium aroma maskulin Nino.

"Mmaasss mmaauuu aapppa?" Hana tergagap di situasi ini ada takut, gugup dan canggung.

"Mas cuma mau pakein sabuk pengam-" ucapan nino terpotong karena nino menyadari jarak hana dan dirinya sangatt dekat, nino memalingkan wajahnya dan pemandangan wajah Hana tepat di depan matanya

Hembusan nafas Hana menerpa, wajahnya bulu mata lentik alaminya, mata rusa yang cantik menurun dari sang ibu, mata nino beralih pada bibir Hana pink lembab merekah, sejenak nino mengagumi wajah Hana.

"Astaghfirullah"

Cklik

Sabuk pengaman terpasang dengan sempurna.

"Maaf maaf hana, mas refleks"  ucap nino, lalu ia duduk kembali keposisinya, mengusir canggung ia menjalankan kembali  mobilnya.

MAS NINO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang