Hana

285 33 35
                                    

Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?

Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭

Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar

Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^

.
.
.
.
.

Seminggu  sudah berlalu kini Nino dan Hana kembali ke apartement karena Nino tak bisa hilangkan kebiasaanya yaitu nglindurnya, Nino tak bisa lama - lama menginap di rumah orang termasuk rumah mertua.

Hana lagi mempersiapkan presentasi untuk besok , posisinya di tengah kasur dengan meja lipat di atasnya ada leptop  dan  coklat panas di atas meja itu.

Nino baru selesai mandi setelah pulang telat yaitu jam 8 malam.

"Mas udah makan malam belum?"

"Mas udah makan tadi jam 5 sore" Nino sedang mengambil baju piyama tidur, nino sekarang cuek jika berganti baju, telanjang bulat di depan sang istripun tak masalah, tapi hana yang melihatnya tetap gugup hingga fokusnya ke layar leptop saja, karena ada sesuatu yang akan di sampaikan ia tak boleh terbuai oleh tubuh pelukable sang suami

"Oooh" hana menjawab tapi matanya masih fokus memindahkan slide - slide PPT secara random.

"Lagi apa sih,, emm" ucap Nino yang mendekat ke arah kasur.

"Ini lagi siapin buat presentasi KKM  buat besok, do'ain ya supaya dapat nilai A"

"semoga besok berhasil dan dapat nilai A, Aamiin" ucap Nino. Ia memposisikan dirinya duduk berada di belakang Hana, setelah menyingkirkan bantal - bantal lalu pada punggung Hana ia bersandar kedua tangannya nino lingkarkan pada pinggang Hana.

"Mas cape tapi kalau gini capeku ilang" ucap Nino, lalu Hana meresponnya dengan elusan di punggung tangan Nino yang melingkar di pinggangnya.

"Mas"

"Eumm" Nino menjawab singkat karena Nino sedang sibuk menyikngirkan rambut Hana dari leher belakangnya.

"Nggk pake pelet nggk pake lem"

"Cakeup" ucap nino

"Ish.. hana nggk mau pantun mas"

"Oke - oke" sambil sibuk cium dan kecup pundak lalu naik ke leher belakang milik Hana.

"Nggk pake pelet nggk pake lem, tapi emang selengket ini mas Nino sama Hana, kalau deket di intiliin, dirumah glendotaann terus, emg hana apaan di glendotin terus"

"Istri mas lah, istri orang mana bisa di glendotin"

"Ish jawabanya, aaaahhh" Hana refleks mendesah karena Nino mulai memilin puting payudara milik Hana yang kebetulan kalau mau  tidur tak pernah pakai bra.

"Dan diremes" bisik Nino, pada telinga hana

"Mas mau?" Hana hafal suaminya minta jatah.

"Eeuumm kalau Hana bersedia, di rumah utama selama  seminggu mas nggk sentuh kamu mas takut, habis buat  adonan embrio bareng kamu lalu bangunnya di kamar yang berbeda yang ada malu nanti"

"Tapi mas harus Tahu ini dulu"

"Apa?"

Hana merogoh saku piyama tidurnya "ini" benda untuk tes  kehamilan yang sudah bergaris 2 merah.

"Inii?" Nino di buat membeo

"Iya sayang aku Hamil"

"Alhamdulilah"

MAS NINO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang