bersama Hana

248 27 37
                                    

Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?

Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭

Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar

Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^

.
.
.
.
.

Runtinitasnya seperti biasa Hana Sibuk dengan Bila putri kecilnya, saat ini Hana sedang menjemur bayinya di balkon apartement, sedangkan sang suami, siap - siap untuk berangkat bekerja.

"Mas jagain Bila dulu, kalau mau di siapin sarapan sama Hana.

"Iyaa, bentar yang, mas pake kemeja dulu"

Setelah selesai, wangi dan  rapih Nino mengganti tugas sang istri yaitu menjemur putrinya.

Dielus dan diusap pipi Bila, dicium dahi Bila, senyum Nino terus mengembang, saat memperhatikan wajah cantik Bila.

"Putri ayah, yang cantik, sudah minum cucu, euumm?"

Respon putrinya, hanya mengeliat, dan membuat gemas lagi sang ayah.

"Susunya manis ya bil, enak?" Ucap Nino kembali

"Enaklah pasti, ayah juga ngrasain bantuin kamu nak" ucap Nino sambil mencium pipi Bila gemas.

Bayi Bila memberenggut lucu, ekspresi ingin menangis, namun dengan seketika Nino mengayun gendongannya agar berhenti memberenggut lucunya.

"Iyaa iyaaa ayah nggk akan bantuin bila minum susu bila, nggk akan, euum"

Ekspresinya masih sama

"Iyaaa ayah nggk akan minum susu punya Bila" ucap nino

'maksudnya nggk akan bilang - bilang sama kamu' monolog nino.

Nino merasakan bagian perutnya terasa hangat dan basah , ternyata putri kecilnya Bila pipis di gendongan sang ayah.

"Ya Allah nak, ayah udah ganteng, rapih mau kerja di pipisin sama kamu" ucap Nino, dan dicium kembali pipi Bila

Sang putri hanya, senyum - senyum gemas seolah puas telah mipisin sang ayah.

"Mas, udah siap, sarapan sana" hana menghampiri sang suami yang berada di balkon.

"Iyaa, mas ganti baju dulu di pipisin bila, noh" nino menunjukan bagian perutnya yang basah oleh pipis.

Hana hanya tersenyum, karena ekspresi kesalnya harus ganti baju.

"Iseng banget kamu, nak" ucap Hana gemas, lalu memboyong ke ranjang untuk ganti popok. Sengaja hana tak memakaikan popok instan yang menyerap pipis berkali - kali agar bagian selangkangan bila tak ada ruam - ruam merah.

Selesai sarapan, nino berpamitan kepada Hana, kebiasaan hujaman ciuman ke seluruh wajah tak pernah terlewat. Sebelumnya nino pamitan pada Bila, putri kecilnya yang di gendongan hana, lalu pamit pada hana.

Bibi ijah yang hendak keluar membuang sampah merasa kikuk, melihat adegan suami istri berciuman bibir. Sampai bi ijah ngumpet di lemari buffet hiasan.

"Lo bibi ngapain di sini?"

"Ha'hh" bibi kaget bukan main.

"Ini Non mau buang sampah" ucap bi ijah dan berlalu meninggalkan Hana.

"

"Bang piyak?" Nino menoleh, mencari siapa yang memanggil nama dunia mayanya.

Tak lama anak muda berpakaian casual menghampirinya, ekspresinya sangat ekspresif, seolah bertemu sang idola.

MAS NINO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang