Bersemu Merah.

354 31 40
                                    

Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?

Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭

Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar

Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^

.
.
.
.
.

Hana membuka mata, membiasakan kornea matanya untuk cahaya yang masuk, penglihatannya mulai jelas, Hana melihat sang kakak sulung berada di sisi brangkar, dengan memainkan handphonenya.

"Mas Izza" panggil hana lirih

Atensi izza sepenuhnya ke Hana "gue panggil dokter oke"

Lalu Izza keluar ruangan hendak mencari dokter yang memeriksa adiknya kemarin.

Tak lama dokter sarah bisa izza temui

"Dokter, adik saya sudah siuman"

"Oke saya kesana"

"

Setelah serangkaian pemeriksaan yang di lakukan dokter sarah, hana tak terjadi hal serius.
"Alhamdulilah tinggal pemulihan aja, paling 3 hari lagi"

"Makasih dokter" ucap Hana.

"Sama- sama "

"Suamimu, rekan kerja saya" ucap dokter sarah, kembali ia bersuara.

"Dulu saya pernah naksir sama dia, namun setelah desas desus terciumnya bahwa saya naksir nino terdengar ke telinganya, nino berubah dia sedikit menjauhi saya" ucap dokter sarah

Dan hana hanya diam mendengarkan.

'suami gue bukan idol koriah, tapi banyak yang naksir, ganteng nya mirip sih pantes' monolog Hana.

"Kamu beruntung begitu di cintai Nino, saya bisa melihat bagimana nino kemarin sangat khawatir dan prustasi dengan keadaan kamu, sorot matanya kalut melihat kamu terbaring lemah di kasur ini.

"Iyya dokter" hanya itu yang bisa hana ucapkan.

"Sepertinya suamimu juga yang ganti baju basahmu" ucap dokter sarah.

"Dan juga pembalutmu" bisik dokter sarah.

Hana diam, ia malu sungguh.

"Hah suamimu, nino pahlevi, kenapa nggk pakaikan kamu bra" cerocos dokter sarah

Dan hana refleks menutup area dadanya dengan tangan.

"Percuma, tadikan saya periksa pakai ini" tunjuk dokter sarah pada stetoskop yang mengalung indah di lehernya.

Hana lagi dan ladi dibuat malu, dan kaku.

"Haadeeuh Ada apa dengan pipimu" dokter sarah melihat hana bersemu merah karena ia sedang di gugu malu.

"Tidak apa, makasih ya dokter?" Ucap hana, setelah melihat dokter hana selesai mencatat hasil pemeriksaanya

"Iya - iya, nanti malam saya periksa kondisi keadaan kamu lagi" lalu dokter sarah keluar dari ruangan rawat hana.

Hana kembali tertidur karena tak ada seorangpun menemaninya Izza yang pulang saat pemeriksaanya tadi dan suaminya entahlah.





"


"Makan, mas bawain masakan Ibu" ucap izza dapat ngambil diam - diam.

Mas izza nya Hana, sangat sayang sama adik - adiknya, ia tahu kesukaan dan kebiasaan sang adik, bahkan saat sidang akhir Sehan di belikan Jam tangan baru, duitnya jangan di tanya dari mana, Izza hobi balap liar dan dapat duit.

MAS NINO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang