Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?
Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar
Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^
.
.
.
.
."Saya akan masuk, tapi saya mau telpon saudara saya untuk menjemput pulang istri saya" ucap Nino saat di pintu ruang rapat, sungguh pikiran nino hanya hana kondisi hana.
Lalu Nino mendial nomor araka, untungnya araka langsung mengangkat telponnya. Bersyukurnya juga araka bersedia menjemput Hana di rumah sakit.
Saat masuk ruangan itu ada hermawan sebagai direktur utama, sekaligus ayah angelina, ada jajaran komite rumah sakit, Kaizar dan dokter sarah mereka walau tak punya kepentingan dirasa harus mendampingi dokter Nino, dan saksi yang memergoki angelina dan Nino di loker.
'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dan adzab neraka, fitnah dan adzab kubur, keburukan fitnah, kekayaan dan keburukan fitnah kefakiran. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan fitnah Dajjal.
Ya Allah bersihkanlah hatiku dengan salju dan air es, serta sucikanlah hatiku dari tiap kesalahan sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku kesalahan-kesalahanku itu sebagaimana Engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, perbuatan dosa, dan utang' doa Nino dalam hati, dan mendudukan dirinya di kursi yang sudah tersedia' monolog Nino dalam hati
"Kita langsung ke perkara permasalahan, silahkan saksi di mohon untuk menjelaskan perkaranya" hendra selaku bagian dari badan komite
"Begini ya pak, saya itu hendak membersihkan ruang loker , tapi malah liat pak dokter Nino dan angelina pelukan dua - duanya nggk pakai baju" ucap OB
"Sejak kapan ruang loker, OB bersihkan, biasanya para dokter penikmat ruangan itu saja yang bersihkan" celetuk dokter sarah " kecuali yaa kamu ada yang nyuruh masuk ke ruang loker itu, pura - pura jadi saksi" walau tak dapat kesempatan berbicara dokter sarah suka sekali ceplas ceplos.
OB itu menunduk gelagatnya ketakutan matanya melirik ke arah angelina, dan angelina semakin mendelik dokter sarah sungguh ia tak suka dengan dokter sarah, belagu, so cantik, dan suka sekali ikut campur urusan orang.
'lo juga gue depak dari rumah sakit milik ayah' monolog angelina'
"Apakah seperti itu pak dokter Nino?"
'Bismilahirohmanirohim'
"Saya jelaskan dari awal agar tak muncul fitnah" ucap Nino
Lalu Nino menceritakan ilustrasinya dengan detail tanpa ada pengurangan dan penambahan sekalipun, membuat angelina merasa terpojokan dan malu.
"Daddy nggk percaya sama lina? Anak sendiri?"
"Biarkan pak nino bicara terlebih dahulu" ucap hermawan.
"Di lecehkan dan melecehkan maknanya berbeda" ucap Nino menatap kepada jajaran komite dan angelina.
"Di lecehkan adalah korban, dan melecehkan adalah pelaku, saya tegaskan, tidak harus melihat jenis kelaminnya, memang mayoritas yang melecehkan adalah kaum adam, dan yang di lecehkan adalah kaum hawa, hingga seolah - olah hampir semua kaum adam, jika pada situasi yang saya alami ini kalian pasti menuduh saya sebagai pihak yang melecehkan karena saya kaum adam"
Ucap Nino
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS NINO (Completed)
RomanceSeri 3 Utamakan follow kalau baca HUNHAN area 21+ Kecerobohan mengantarkan hana merubah statusnya menjadi seorang istri dari seorang murid kesayangan sang ayah. Buka matamu, ini gue" "MAS NINO, YA ALLAH" hana dengan buru - buru menarik zipper gami...