BUCIN LEVEL AKUT

247 35 48
                                    

Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?

Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭

Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar

Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^

.
.
.
.
.

Rumah tangga Nino dan Hana terselamatkan, Nino menjelaskan kepada hana di bantu dengan Kaizar dan dokter sarah bahwa dirinya di fitnah. Bersyukurnya Hana mudah memberi maaf, bersyukurnya juga mempunyai teman sebaik kaizar dan dokter sarah.Hana selama suaminya tak pernah merasakan 'tidur' dengan wanita lain Hana memberi maaf seluas samudra.

3 bulan berlalu, Nino menjadi pengangguran, setelah insiden dirumah sakit itu, tetap mengeluarkannya, Nino sudah mencoba melamar ke berbagai rumah sakit namun belum ada yang mengkontaknya. Kesulitan keuangan pasti akan Nino dan hana hadapi jika Nino terus menganggur. Tabungannya Nino hari semakin hari menipis untuk biaya hidup selama 3 bulan ini, biaya pemeliharaan apartement, sampah, tagihan air, susu ibu hamil, biaya makan hana dan dirinya,biaya periksa kehamilan, bahkan Nino sudah mengurangi biaya loundry baju, kini nino yang mencuci baju hana dan dirinya karena nino tak membiarkan hana terlalu cape.

Kini mereka sedang duduk di sofa ruang televisi, nino yang sibuk dengan pemikirannya, dan hana juga yang sibuk dengan pemikirannya mengenai tagihan UAS nya semester 7, perlengkapan bayi, sedangkan suaminya masih menganggur.

Hana tak mungkin menceritakan kesulitan keuangannya pada ayah, apalagi mas Nino tak akan menceritakannya pada papa mertua atau semua keluarganya.

"Mas"

"Iya sayang" lalu Nino mendekatkan posisi duduknya tangannya terulur merengkuh pundak.

"Apa alasan mas menyembunyikan sudah di keluarkan dari rumah sakit tempat mas dulu bekerja?"

"Mas nggk menyembunyikannya, tapi mas nggk mau bercerita duluan Na, terlebih kepada ayah, mas nggk mau ayah tau anaknya putri bungsu kesayangannya dibikin hidup susah sama mas sejujurnya mas malu Na sama ayah" ucap Nino tangannya mengelus pundak hana tatapannya kosong ke arah tv yang tak menyala.

"Dulu saat melamar kamu, mas akan membahagiakan kamu, tapi nyatanya,-" ucap Nino, raut wajahnya mengungkapkan penyesalan karena tak bisa pegang omongannya sendiri yang dulu pernah ia ucapkan.

"Maafkan mas ya Na"

"Tidak, apa - apa sayang, mas nggk perlu minta maaf hana bahagia bersama mas"

Diciumnya lama pelipis Hana oleh nino, untuk respon kelapangan hati hana.

"Mas juga nggk mau papa tau, selama ini mas selalu menyusahkan keluarga papa" kembali Nino berbicara dengan tatapan sendu pada layar televisi yang tak menyala.

Hana bersandar pada dada tegapnya sang suami mengeratkan pelukan pada pinggang sang suami, hana memberikan ketenangan tentang semua beban yang nino pikul.

"makasih sudah mau disisi mas"

"Sama - sama mas"

"Mas sempat kepikiran apa mas jadi driver online aja ya, sementara aja sebelum mas keterima, mas nggk bisa ngandelin tabungan terus, terlebih untuk biaya persalinan, belum peralatan bayi, dan biaya kuliah kamu"

MAS NINO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang