"sepakat?"yanan mengulurkan tangannya pada dita
"oke sepakat"dita membalas uluran tangan yanan
Yanan pergi meninggalkan ruangan,sedangkan dita ia tengah duduk di kursi merasa lega karna yanan sudah pergi.
"maaf karna telambat mencintaimu"ucap dita
Dring
Notif ponsel dita
+62*******
Jauhi yanan atau hidupmu akan menderita"bukankah ini nomor yang mengirimiku foto yanan dulu,mengapa dia mengancamku.aneh"ucap dita yang tak terlalu menghiraukan pesan itu
Dita terus mengotak-atik laptopnya ia sedang fokus mengerjakan proyek nya.
"kayanya nanti aja deh lanjutinnya"dita menutup laptopnya ia bersiap-siap untuk pulang ke apartemennya
di dalam perjalanan dita hanya memandangi lalu lalang kendaraan kota jakarta.hingga ia sampai di sebuah gang menuju apartemennya.
Saat dita melangkahkan kakinya ia merasa seperti ada yang mengikutinya namun saat dita melihat kebelakang tidak ada satu orang pun.
"akh mungkin hanya perasaanku saja"dita berusaha menenangkan dirinya sendiri
Dita melangkahkan kakinya dengan cepat,tak bisa di pungkiri ia juga merasa takut sebenarnya namun ia berusaha untuk bisa setenang mungkin.
"syukurlah,itu memang perasaanku saja"dita membuka pintu apartemennya dan membuang napas lega
------------
"lelah sekali"yanan membaringkan tubuhnya di kasur
"apa bner dita sama doyoung punya hubungan lebih dari temen?"
"apa gua cari tau aja kali ya"
Yanan mengambil laptopnya ia mengetikan dy'company di google.
Dy'company di pimpin oleh doyoung ardit putra seorang pria muda dan berbakat dalam mengolah perusahaan,satu tahun lalu ia menikah dengan seorang perempuan cantik bernama denise.
"jadi doyoung sudah menikah?"kaget yanan
"lalu,mengapa dia seperhatian itu pada dita"
"astaga yanan,Sadar"yanan langsung menutup laptopnya dan membaringkan tubuhnya kembali
*esok hari
Di kantor yanan sedang fokus pada laptopnya sekitar 5 menit lagi ia akan meeting mengenai proyeknya dengan dy'company
"selesai"ucapnya lalu menutup laptopnya
Yanan keluar ruangan menuju ruangan meeting dengan menaiki lift,saat yanan masuk lift ternyata disana juga ada dita.
Didalam lift mereka berdua hanya diam tak ada yang mau membuka pembicaraan,tiba-tiba lampu lift mati dan lift berhenti.yanan maupun dita panik karna mereka mungkin akan terjebak cukup lama disana
"knpa?"tanya dita panik
"sepertinya kita bakal terjebak disini"jawab yanan
Yanan mengambil ponselnya dan menelpon pegawai sana untuk meminta pertolongan
Awalnya dita tak begitu panik tapi lama-lama ia merasa takut,ruangan yang gelap dan tak ada udara yang masuk membuat dita meneteskan air matanya.yanan tadinya tak menyadari bahwa dita meneteskan air matanya namun saat isak tangis dita terdengar yanan melihat ke arah gadis itu.
"ga usah takut ada aku disini"ucapnya tanpa sadar dan mengusap air mata dita
"hiks...hiks.. "hanya terus menangis sambil terduduk memojok
"kita akan segera keluar jadi tenang lah"ucap yanan memeluk dita
Dita sudah tak memikirkan masalahnya dengan yanan pikiran dita saat ini hanya terfokus pada lift ini,dita membalas pelukan yanan.ia memeluk yanan sangat erat karna rasa takutnya sedang menghantuinya
"aku takut hiks..hiks.."dita memeluk yanan dengan erat
"tidak usah takut ada aku disini,pegawai sedang membuka lift untuk kita di luar"yanan sambil mengusap-ngusap rambut belakang dita
Isak tangis dita sudah tak terdengar,pelukan dita sudah tak seerat tadi bahkan dita melepaskan pelukannya saat ini ia mulai tersadar akan masalahnya.
"akh maafkan saya"ucap dita menundukan kepalanya
"tidak apa-apa"ucap yanan datar
Beberapa menit mereka menunggu akhirnya pintu lift terbuka dita melihat itu langsung tersenyum pada yanan menandakan ia sudah baik-baik saja sekarang.
"terbuka"ucap dita pada yanan
Yanan hanya diam menatap dita
"perbaiki liftnya saya tidak mau ada yang terjebak lagi disini"ucapnya pada para pegawai
"untuk meeting kita tunda besok,dan untuk kau(dita)tenangkan pikiranmu"yanan melihat dita dan masuk keruangannya
"baiklah"dita masuk keruangannya
-------------
"kenapa yanan bisa ada di dalam bersamanya"ucap seseorang
"andai saja yanan tak ada didalam bersamanya pasti rencanaku sudah berhasil"ucapnya lagi
--------------
"pelukan itu,membuatku nyaman"ucap dita sedang duduk di ruangannya
"akh untung saja tadi mereka cepat membuka lift tadi,kalo tidak aku pasti akan terus terbuai akan kenangan masalalu ku"
Dita kembali terfokus pada pekerjaannya hingga hari sudah sangat gelap menandakan ia harus segera pulang.dita menaiki taksi untuk sampai ke apartemennya,sampailah ia disebuah gang kecil ia melangkahkan kakinya namun lagi-lagi perasaan dita mengatakan bahwa seperti ada yang mengikutinya,langkah-langkah kaki itu mulai terdengar walau samar-samar.
Dita berhenti sejenak dan melihat ke belakang namun tak ada siapapun,ia melanjutkan langkahnya dan melihat kearah belakang lagi tapi dengan gerakan cepat.
"hei siapa kau"teriak dita yang melihat ada seseorang memakai masker dan topi sedang mengikutinya,namun sang pelaku langsung bersembunyi dengan cepat
"tunjukan wajahmu,dasar pengecut"
"aku tahu kau masih ada disini"teriaknya lagi.
"TOLONG"teriak dita
"kemana dia?"gumam seseorang yang mengikuti dita tadi
"apa sesuatu terjadi padanya?"seseorang tadi kini tengah mencari-cari keberadaan dita.
"sial,siapa yang telah membawanya"ucapnya lagi sedikit khawatir pada dita
"bukankah itu dita"ucapnya berlari kearah dita yang sedang tergeletak di jalan
"dit,bangun"ia menepuk-nepuk pipi dita
Sret
"YANAN"
HOLA SEMUANYA YUK FOLLOW AKUN WP MIMIN NANTI MIMIN RENCANANYA MAU BIKIN CERITA LAGI PEMERAN CEWENYA TETAP DITA,TETEP STAY TUNE
20 vote untuk up part selanjutnya
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Dendam I [End]
Romance[TIDAK DIREVISI] "sebenernya aku belum siap menikah dita kucingku.kamu tau kan aku belum mapan nanti klo aku nikah sama kamu aku malah bikin hidup kamu susah, aku pengen nya ketika aku udah punya rumah untuk kita berdua" "trus kapan kamu bakal nikah...