houses • hogwarts life

30 ㅡ he admitted it

song recommended : nothing's gonna change my love for you ㅡ george benson (1985)

Yerin menguap. Ia menggaruk tengkuknya dengan kedua mata yang masih separuh tertutup. Ia masih mengantuk meskipun waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, waktu untuk sarapan bersama di aula besar.

Yerin benar-benar dalam keadaan tidak fokus sampai-sampai ia tidak menyadari jika salah satu tali sepatunya tidak terikat dengan benar. Alhasil, ia menginjak tali itu danㅡ

Ia nyaris tersungkur jika saja seseorang tidak menahan lengannya.

"Hati-hati,"

Yerin mengenal suara itu. Ia mengangkat kepalanya dan melihat Wonwoo yang berdiri di sampingnya.

"Terima kasih," ujar Yerin lalu berjongkok untuk mengikat tali sepatunya.

Yerin masih mengikat tali sepatunya dan ketika ia kembali berdiri, ia masih mendapati Wonwoo di tempatnya.

"Kau masih disini?" tanyanya.

"Kenapa memangnya? Tidak boleh?"

"Bukan, tapiㅡuntuk apa?"

"Menunggumu," jawab Wonwoo.

Yerin tertegun selama beberapa saat, "Menungguku? Kenapa? "

Wonwoo mengatup mulutnya. Ia tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu.

Wonwoo berdeham, "Kau mau kehabisan sarapan? Ayo cepat ke aula,"

Yerin masih berdiri di tempatnya sementara Wonwoo sudah berjalan lebih dulu menuju aula. Yerin mengernyitkan keningnya sembari menatap punggung pria itu dari kejauhan.

"Dasar aneh,"

•

Pokoknya, semua yang terjadi hari ini dirasa begitu aneh menurut Yerin.

dan semuanya berkaitan dengan Wonwoo.

Pertama, pagi tadi menjelang sarapan. Saat Wonwoo menangkapnya sebelum ia terjatuh ke tanah karena tali sepatu yang belum terikat.

Kedua, saat Crookshanks kembali berulah dengan menaiki pilar tinggi di koridor kastil. Wonwoo dengan sigap membantu Yerin menurunkan Crookshanks dari atas sana.

Ketiga, saat Wonwoo tiba-tiba duduk di depan Yerin saat di perpustakaan. Padahal masih ada banyak kursi dan meja kosong disana.

Asumsi itu tidak hanya dipikirkan oleh Yerin. Chaeyeon yang sedari tadi terus bersama Yerin pun menyadarinya.

Hanya saja, Yerin menganggapnya sebagai, 'ah, namanya juga Jeon Wonwoo. Aku tidak pernah paham dengan semua tindakannya yang berubah-ubah,'.

Lain hal nya dengan Chaeyeon.

Chaeyeon duduk di seberang Yerin. Ia sibuk mengunyah makan siangnya sambil menatap ke arah pukul dua, ke arah seorang laki-laki yang tengah memerhatikan Yerin sedari tadi. Tatapan mata menyelidik ke arah si pria bermarga Jeon itu.

"Kalian ada sesuatu ya?" Chaeyeon lalu angkat suara.

"Siapa?" tanya Yerin tanpa beralih dari makanannya.

"Kau dan Wonwoo,"

Yerin tersedak, buru-buru ia meraih gelasnya dan meminum isinya, "Tidak. Tidak ada," ujarnya cepat, "Kenapa memangnya?"

Reaksi Yerin tadi malah membuat Chaeyeon semakin curiga. Ia kembali menyendok supnya sambil menahan lengkungan senyumnya, "Kalian sering terlihat berdua seharian ini,"

"Tidak. Hanya perasaanmu saja," elak Yerin.

"Bukan. Begini, kupikir Wonwoo sedang berusaha mendekatimu," Chaeyeon sedikit memajukan wajahnya.