Benar apa kata Rose. Kelas ramuan bukan sebuah candaan; karena memang tidak ada yang bisa bercanda di dalam kelas ituㅡkecuali Seokmin yang dengan lantangnya tertawa sambil terkikik karena menjahili Yuna di pertemuan sebelumnya.
Yah, meskipun ujung-ujungnya ia kena hukum Prof. Snape.
Satu kelas tak berani bersuara, baik itu protes maupun bernegosiasi dengan sang pengajar jika ada sesuatu hal yang membuat mereka jantungan seketika. Seisi ruangan hanya bisa diam sambil berkutat dengan hal-hal menakutkan yang mungkin terjadi di dalam pikiran masing-masing.
Misalnya; apakah kuisnya bakal sulit? aku belum belajar sama sekali. Aku harus bagaimana? Bagaimana jika soal yang keluar soal Skele-gro? Atau Wit-Sharpening Potions? Ageing Potions? Peperup potions? Atau tahapan membuat Calming draught? Aku tidak apa itu Antidotes!
Kurang lebih seperti itu.
Berbeda hal nya dengan Yuna. Gadis Hufflepuff bersurai panjang itu tetap tenang karena materi tentang potions adalah salah satu kesukaannya dan ia yakin sudah cukup menguasainya.
Mari kita lihat keadaan di meja sebelah, dimana kau bisa melihat ada Eunha yang diam-diam membuka catatannya, komat-kamit menghapal tahap demi tahap racikan. Lalu ada Mingyu, Seokmin dan Soonyoung. Ketiganya hanya bisa diam dengan tatapan kosong, seolah pasrah jika harus dimarahi habis-habisan oleh Prof. Snape.
"Simpan buku catatan kalian, danㅡsaya tidak ingin ada yang diam-diam membaca ulang materi seperti teman kalian satu ini,"
Eunha tersentak. Kedua matanya melotot saat Prof. Snape tiba-tiba mendekat ke mejanya, juga melayangkan tatapan mengerikan ke arahnya.
Gadis itu langsung memasukkan bukunya ke dalam tas dan duduk dengan normal, meskipun kenyataannya kakinya gemetar.
Prof. Snape berbalik, membuat jubah hitamnya ikut berkibar. Ia berjalan menuju mejanya dan membuat beberapa dari mereka punya kesempatan untuk saling berbisik.
"psst! Kemarin materinya sampai mana? Aku tidak mencatat semuanya!"
Mingyu menyenggol pelan lengan Eunha, tapi sang gadis hanya diam dan tidak berani melirik sekalipun.
"Aku tidak tahu. Catatanku juga kurang lengkap! Tanya Yuna sana,"
Mingyu hendak menjambak rambutnya sendiri. Memang benar jika itu ide yang cemerlang, tapiㅡ
Meja Yuna terlalu jauh untuk ia jangkau.
Oh, Mingyu punya firasat buruk soal kelas hari ini. Apakah ia bakal kena hukuman lagi seperti beberapa minggu yang lalu? Itu pun sudah cukup menjatuhkan harga dirinya.
"Yunㅡ"
"Listen carefully! This is weekly quiz for potions class and i wish all of you could answer at least five questionsㅡ"
"ㅡand do not open books," Mata Prof. Snape kembali terarah pada Eunha, Seokmin dan Mingyu sambil menekankan kata-kata terakhirnya, seolah memperingatkan.
Susah payah Seokmin menelan salivanya. Ia diam-diam melayangkan tatapan penuh harap dan melas pada Yuna yang sayangnya ditolak mentah-mentah oleh gadis itu.
"Aku tidak bisa membantu jika itu harus mengorbankan jiwaku di kelas ini," ucap Yuna teramat pelan, "Maaf, Seok,"
Baru saja Seokmin hendak membujuk Yuna sekali lagi, tapi suara tegas Prof. Snape kembali terdengar.
"Question number one!"
•
Ada sebagian orang punya prinsip seperti ini setelah selesai mengerjakan ujian, ulangan, maupun quiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
houses • hogwarts life
Fantasywelcome to wizarding world of sebeunchin ft. kidols ! [in bahasa]ㅡ2018