Hari ini, ada pengumuman baru yang disampaikan oleh Prof. Dumbledore selama makan malam bersama di great hall.
"Triwizard Championship akan segera dimulai. Pengumuman lebih lengkapnya akan dipasang di tembok luar aula. Bagi kalian yang memenuhi persyaratan, persiapkan diri dan semoga berhasil!"
Seisi great hall ramai memperbincangkan perihal Piala Triwizard yang baru saja diumumkan. Ada banyak dari mereka yang saling menunjuk, merekomendasikan teman yang dianggap kompeten dalam mengikuti pertandingan ini.
Suasana yang sama terjadi di meja anak-anak hufflepuff. Banyak dari mereka yang mendiskusikannya sambil makan, tak terkecuali Seungkwan.
"Kak Seokmin, mau ikut? Persyaratan yang kutahu harus minimal berusia 17 tahun, kan?"
Seokmin yang sibuk memakan kue pie nya hanya bisa mengendikkan bahu, "Kau tahu darimana?"
Seungkwan kembali berujar, "Bukankah itu hal umum? lagipula sebentar lagi pengumuman lengkapnya pasti akan keluar. Kau ikut saja, kak!"
Haechan yang kebetulan duduk tak jauh dari mereka ikut mendengar obrolan mereka.
"Turnamen Triwizard itu apa kak?" tanya Haechan. Maklum, ia adalah anak tahun pertama yang tentu saja tidak tahu banyak tentang Hogwarts, apalagi soal piala Triwizard.
"Turnamen Triwizard adalah pertandingan sihir antara tiga sekolah sihir terbesar di Eropa, yaitu Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, Beauxbatons School of Magic dan Durmstrang Institute. Nanti akan ada tiga pemenang dari setiap sekolah dan harus bertarung melewati tiga rintangan," jelas Seungkwan panjang lebar. Haechan yang mendengarnya hanya mengangguk sembari ber 'oh' ria.
"Tapi bukankah pertandingan ini hanya untuk mereka yang tangguh dan kuat?" Yuna menimpali.
Dan Seokmin melirik gadis disampingnya itu.
"Jadi kau mengataiku tidak tangguh, Choi Yuna?"
"Bukan begituㅡ" elaknya.
Seokmin mengangguk yakin, "Baiklah, kalau begitu aku bakal ikut,"
Yuna mendengar hal itu dan langsung protes. Ia meraih pelan lengan Seokmin.
"Hey, Seokmin,"
"Apa? Aku bakal membuktikan kalau aku tidak selemah yang kau kira," ujar Seokmin.
"Aku tidak bermaksud begitu. Maksudku, kau belum pernah mengikuti turnamen ini sebelumnya," balas Yuna.
"Karena ini kali pertamaku, makanya aku ingin mencobanya. Kau tidak lihat seberapa besar badanku?" Seokmin membusungkan dadanya dengan kedua tangan yang terkepal di kedua sisi badannya.
Yuna menghela nafasnya, "Biar kuberitahu kau sesuatu dulu!"
"Sudahlah. Kau pasti bakal melarangku, kan?" tunjuk Seokmin.
"Terserah kau sajalah," Yuna berdecak kesal.
Yuna menyingkirkan piring makannya yang bahkan belum selesai. Moodnya seketika memburuk dan semakin memburuk saat ia masih mendapati teman-teman di sekelilingnya, termasuk Seokmin, Haechan dan Seungkwan yang masih saja membahas soal Triwizard itu.
Bukan tanpa alasan Yuna jadi sesensitif ini. Ada satu hal yang membuatnya takut Seokmin mengikuti Turnamen ini.
Yuna teringat dengan kelas meramal yang ia ikuti tahun lalu. Sudah cukup lama memang, tetapi Yuna masih ingat setiap ucapan dan apa yang ia lihat di kelas itu.
sekitar satu tahun yang lalu, tahun ketiga, kelas meramal Prof. Trelawney.
Kelas meramal yang diajarkan oleh Prof. Trelawney, pengajar dengan gaya rambut keriting yang nyentrik dan kacamata tebalnya yang unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
houses • hogwarts life
Fantasywelcome to wizarding world of sebeunchin ft. kidols ! [in bahasa]ㅡ2018