"josh, arah jam tiga, sekitar sepuluh langkah lagi kesiniㅡ"
"ㅡoh, tidak"
dari arah pintu great hall, ada seseorang yang berjalan dengan langkah cepat menuju meja Sowon dan Joshua.
Joshua terkekeh pelan menyadari apa maksud Sowon. Sementara itu, orang yang dimaksud Sowon sudah duduk tepat di depan mereka, dengan beberapa tumpukan buku dan pena.
"Aku terpaksa duduk disini karenaㅡyeah, kalian bisa lihat sendiri, semua tempat sudah penuh," jawab orang itu. Ia melempar pandangannya ke sisi kanan kursi yang memang sudah dipenuhi orang-orang.
"oh, tidak apa-apa, Seungcheol. Santai saja," jawab Joshua, sementara Sowon enggan berkata apa-apa dan terus mengerjakan tugasnya.
"omong-omong, josh"
"Kau tahu kan kalau dua bulan lagi pertandingan quidditch akan dimulai?" Ungkit Seungcheol, "aku berharap semoga kau tidak mematahkan tanganmu lagi, atau sebaliknya?"
Sowon nampaknya tidak bisa menahan kekesalannya lagi pada Seungcheol. Ia menutup bukunya hingga menimbulkan suara yang agak keras, lalu menatap tajam laki-laki di depannya itu.
"dan sebaiknya kau berhati-hati karena kali ini joshua lah yang akan mematahkan tangan tim mu, atau yang terburuk, kepalamu, choi seungcheol," sengit Sowon, "yah, aku berharap demikian,"
Seungcheol melipat kedua tangannya diatas meja sembari tersenyum, "wow, Sojung, kau menganggapku lemah?"
"yeah, kenyataannya memang begitu," Sowon mengedikkan bahunya, "jangan khawatir, aku pasti akan menjengukmu di ruang kesehatan,"
bersamaan dengan itu, Sowon bergegas merapikan buku-bukunya, lalu menarik tangan Joshua.
"Ayo, Josh!"
Joshua memerhatikan Sowon yang sedikit berjalan lebih cepat di depannya. Jubah seragamnya berkibar saat ia berjalan. Ia lalu berusaha menyamakan langkahnya di samping gadis itu.
"Sowon, kau tahu? kau membuang-buang tenaga, tidak usah emosi seperti itu,"
"bagaimana aku tidak marah?" Sowon mendengus, ia menyibakkan rambut pirangnya ke belakang, "ia dan seluruh anggota tim nya benar-benar licik! Aku masih ingat bagaimana kau cedera!"
"sudahlah, lagipula itu kejadian semester lalu," ujarnya, "aku sudah lebih baik, Sowon"
Sowon mulai memperlambat langkahnya, "kau serius?"
"iya," Joshua mengangguk, "aku tidak mempermasalahkannya, kok"
Wajah kesal Sowon perlahan luntur. Ia kini malah mengerucutkan bibirnya.
"Josh, kamu ini langsung diturunkan dari surga, ya?"
Joshua tertawa pelan lalu merangkul Sowon.
"hahaha, kamu bicara apa, Sowon?"
sementara itu, Seungcheol masih duduk di tempatnya. Alih-alih melanjutkan catatannya, ia malah diam-diam memperhatikan dua orang yang berjalan menjauh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
houses • hogwarts life
Fantasywelcome to wizarding world of sebeunchin ft. kidols ! [in bahasa]ㅡ2018