20ㅡ do not regret

2.1K 340 151
                                    

Hogwarts memang sekolah yang berbeda dari kebanyakan sekolah lainnya. Di Hogwarts, kau akan menemukan mata pelajaran yang tidak pernah kau bayangkan ada sebelumnya.

Pertahanan terhadap sihir hitam, kelas ramuan dan kelas meramalㅡmisalnya.

Meskipun begitu, nyatanya Hogwarts tidak benar-benar berbeda dari sekolah muggle lainnya. Sekolah tetaplah sekolah dimana siswa-siswi tetap pusing saat mendapati ada banyaknya tugas yang harus dikerjakan.

Eunbi salah satunya. Ia bingung bagaimana harus mengerjakan tugasnya karenaㅡcatatannya tak terlalu lengkap. Tanya teman? Bukan usul yang bagus karena sebenarnyaㅡEunbi tidak punya teman yang cukup dekat dengannya.

Coba saja sebutkan siapa teman satu asramanya.

Sebenarnya ada satu orang anak gryffindor bernama Eunseo yang kemarin menyapanya saat mereka tak sengaja bertemu di viaduct courtyard.

Ituㅡtidak bisa disebut sebagai teman dekat, kan?

Oleh karena itu, ia pikir akan lebih baik jika bisa meminjam buku catatan kakak kelas satu asramanya saja.

Ia mengintip dari balik tembok, menatap ke salah satu kakak kelasnya yang duduk tak jauh darinya. Kak Seungcheol.

"Kak Seungcheol," Eunbi pelan-pelan menghampiri kakak kelasnya yang tengah sibuk menggambar sesuatu di bukunya.

"hm," Seungcheol menggumam dan tak merasa terganggu sama sekali oleh kehadiran Eunbi.

"Begini, ada beberapa catatan di kelas ramuan yang tak sempat kucatat sementara aku ada tugas yangㅡlumayan susah. Apa aku boleh pinjam catatan kak Seungcheol?"

Seungcheol menghentikan kegiatannya dan beralih menatap adik kelasnya itu.

Eunbi merengut.

"Aku tak punya teman yang bisa kupinjam bukunya," lanjut Eunbi, seolah tahu apa yang ada di dalam pikiran Seungcheol.

Seungcheol menghela nafasnya dan kembali berbalik menggambar.

"Di rak nomor tiga, baris delapan. Buku sampul biru tua. Jangan sampai rusak,"

Eunbi hampir memekik senang karena ia tak percaya akan mendapat pinjaman buku dari kakak kelasnya ini. Ia tersenyum lebar dan mengarahkan tangan kanannya ke pelipis kanannya, seolah memberi hormat.

"Baik, kak. Aku akan menjaga bukumu sebaik mungkin dan mengembalikannya dengan keadaan seperti sedia kala!" ucap gadis itu dengan tegas.

Seungcheol mengangguk malas dan mengibaskan tangannya. Menyuruh Eunbi agar cepat pergi dan tidak mengganggunya lebih lama lagi.

Eunbi bergegas menuju rak buku yang berada tepat di belakangnya. Rak nomor tiga, baris ke delapan. Buku bersampul biru tuaㅡnah, ketemu!

Buku bertuliskan 'Choi Seungcheol; potions year 03'.

Sebelum membawa buku tersebut ke kamarnya, Eunbi meneriksanya terlebih dahulu, kalau-kalau materi yang ia cari tidak ada di buku itu atau ada beberapa kalimat yang tidak ia mengerti.

Yah, semuanya sesuai harapan. Buku milik kak Seungcheol selalu rapi dengan tulisan yang mudah dibaca dan kalimat yang sangat jelas.

Tapi yang membuat Eunbi tertegun sejenak adalahㅡ

"Kak Seungcheol!"

"ada apa?" tanya Seungcheol dengan nada malas menanggapi panggilan Eunbi.

Eunbi lalu mengeluarkan secarik kertas yang ia temukan di dalam buku itu, sepertinya terselip.

"Kak Sojung? Kak Seungcheol menggambar Kak Sojung dari Ravenclaw? Lumayan bagus juga," ujarnya dengan senyum menggoda, dan tak lama gadis itu terkekeh pelan.

houses • hogwarts lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang