11ㅡ mirror of erised

2.5K 444 48
                                    

erised stra ehru oyt ube cafru oyt on wohsi
i show not your face but your hearts desire


Umji tengah bersenandung ria sambil menggenggam erat quibbler di tangannya. Gadis dengan surai panjang hitam itu tersenyum lebar karena perutnya sudah kenyang akan muffins, macaroons, dan dua slice pizza. Gadis itu melangkah ringan menuju satu tempat yang sekiranya cukup rindang dan nyaman baginya untuk melanjutkan bacaannya.

Langkahnya terhenti saat melewati sebuah tempat yang nampak berdebu. Tempat itu kelihatan sedikit kotor, namun berhasil mencuri minat sang gadis untuk melangkahkan tungkainya ke dalam.

Lalu netranya mendapati satu benda yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Sebuah cermin usang dan besar, dengan ukiran tulisan aneh di tepiannya. Umji tidak mengerti apa artinya.

Namun satu hal yang membuat gadis itu mematung, dan semakin melebarkan senyumnya. Ia tersenyum bahagia, sampai satu tetes air mata berhasil lolos dari matanya.

"Mama?"

Umji melangkah semakin mendekat ke arah cermin itu. Semakin mendekat hingga akhirnya ia bisa menyentuh permukaan cerminnya.

Ia mendapati wajah mamanya disana. Mamanya tengah duduk di atas kursi, ditemani dengan beberapa benang rajut dan secangkir teh. Sosok itu tersenyum lembut dan hangat pada Umji.

"Mamaㅡini benar Mama?"

• •

"Dino, lihat Umji tidak?"

Dino yang sedang sibuk dengan tugasnya lalu menoleh, mendapati Mingyu yang berjalan ke arahnya.

"Tidak, aku bertemu dengannya setelah selesai kelas tiga puluh menit yang lalu,"

Mingyu hanya membuka sedikit mulutnya. Ia melirik sebuah bungkusan dari kain, titipan dari ayahnya untuk Umji. Mungkin buku-buku baru, entahlah.

Mingyu mengangguk pelan lalu pamit pada Dino. Ia pun menuju tempat yang sering di datangi Umji.

Mingyu berniat mencari Umji di salah satu ruang baca, atau taman yang nyaman untuk membaca buku.

Tapi, tidak ada Umji disana.

Ia lalu mencoba mencari ke tempat lain. Saat melewati salah satu koridor. Mingyu melihat salah satu pintu yang terbuka. Ia mengintip ke dalam dan mendapati Umji tengah berdiri menghadap sebuah cermin besar tua.

"Umji!"

Merasa namanya dipanggil oleh seseorang yang familiar, Umji menoleh dan mendapati kakaknya tengah berjalan menghampirinya.

"Kamu kenapa kesini?!" Mingyu meraih lengan Umji, lalu menatap sekilas pada benda yang berdiri kokoh di depan mereka, "Ayo, kembali,"

Tapi Umji malah menarik kembali tangannya. Ia mengulas senyum dan menunjuk ke arah cermin di hadapannya.

"Kak! Coba lihat kesana! Ada mama di dalam cermin!"

Mingyu enggan melihat ke dalam cermin itu lagi, namun ia akhirnya menatap sekilas kesana, lalu kembali menatap Umji sambil menghalau pandangan sang adik dari cermin itu.

houses • hogwarts lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang