"Kelas ramuan benar-benar memuakkan,"
Eunha mengeluh sembari menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Lalu ia menoleh ke belakang, meminta persetujuan dari teman-temannya.
"Sepertinya kondisiku lebih buruk, Eunha," Sahut Seokmin. Ia baru saja menjalani private test dihadapan Prof. Snapeㅡsebagai hukuman di kelas ramuan minggu laluㅡ dan hasilnya sama saja. Ia gagal.
"Sebenarnya tidak gagal juga, sih. Ramuanku berhasil berwarna ungu gelapㅡ"
"dan setelahnya berwarna hitam pekat, juga berasap tebal. Sudahlah, terima kenyataan kalau kau gagal, Seok!"
Yuna melanjutkan fakta yang ada dan menghentikan Seokmin menghibur dirinya sendiri. Gadis itu mengulum senyumnya dan langsung dihadiahi rangkulan dari Seokmin.
"Kau tidak bisa membiarkanku bahagia bahkan sedikitpun, ya?"
Seokmin menoleh ke arah Yuna dan menatap side profile gadis itu. Yuna tidak balas menatap Seokmin, ia hanya menatap lurus ke depan sembari menghela nafasnya.
"Kau bahagia dengan kebohongan seperti itu?" tanya Yuna.
Seokmin cemberut.
"ck, dasar"
Yuna melepaskan rangkulan Seokmin padanya dan beralih merangkul kawannya yang berambut pendek itu, "Tapi, aku juga setuju dengan ucapan Eunha. Kelas ramuan membuatku pusing. Andai saja durasi waktu belajarnya bisa dipersingkat,"
"Nah kan? benar, kan?" Eunha mengangguk penuh semangat, senang jika ada yang satu suara dengannya.
"Aku bahkan tidak bisa membuat ramuan paling sederhana, ck, payah" gerutunya pada diri sendiri. Ia menatap kesal buku cetak ditangannya.
"yeah, syukurlah cewek mud-blood itu tahu diri kalau ia memang payah,"
Ada satu suara yang tiba-tiba terdengar di belakang mereka dan sepertinya tengah menyindir Eunha.
Bukan menyindir lagi, tapi mengejek.
Mereka bertiga lantas menoleh dan mendapati Minghao di belakang sana.
Pria itu tersenyum miring sesaat, lalu kembali berekspresi datar.
"maaf, siapa yang kau sebut payah?" tanya Eunha yang nampak mulai kesal. Ia berjalan beberapa langkah menghampiri Minghao.
"cewek mud-blood yang beberapa menit lalu menyebutkan bahwa kelas ramuan itu memuakkan, siapa yang merasa saja, sih" ujar pemuda itu dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.
kesannya sombong.
Seokmin melangkah maju, tak tahan mendengar kawannya diejek oleh salah satu siswa slytherin. Ia mengangkat sedikit wajahnya dan menatap tajam ke dalam mata pria dengan gaya rambut mullet itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
houses • hogwarts life
Fantasywelcome to wizarding world of sebeunchin ft. kidols ! [in bahasa]ㅡ2018