"Tidakkah kau pikir kelas ini berbahaya?"
Seokmin berdiri di samping Yuna sambil terus mengoceh tentang berbagai hal. Mulai dari nama-nama bahan untuk keperluan ramuan yang aneh, wangi amortentia yang seperti wangi campuran buah peach, berry dan honeyㅡwangi parfum Yunaㅡ hingga bahaya ramuan yang mereka buat.
Sementara Yuna terus was-was sambil sesekali melirik Prof. Snape yang diam-diam memperhatikan mereka berdua. Sumpah. Yuna tidak mau terlibat masalah apapun di kelas Prof. Snape. Tapi nampaknya Seokmin membuat hal itu semakin mudah terjadi.
Yuna sangat ingin mengabaikan Seokmin dan segala kicauannya, tapi bukan Seokmin namanya jika ia berhenti mengoceh. Jadi jalan satu-satunya bagi Yuna adalah menanggapi omongan Seokmin, dengan hati-hati dan waspada.
"hah?"
"Kau tahu? Aku bisa saja membuat amortentia untukmu dan kau akan jatuh cinta kepadaku! Bukankah itu berbahaya?" ujar Seokmin. Suaranya masih terdengar cukup nyaring di dalam kelas yang lumayan tenang ini.
"Itu tidak berbahaya karena aku yakin kau tidak akan bisa membuatnya?" desis Yuna dengan kedua tangan yang masih sibuk dengan sendok kualinya.
"Oh, okay, baiklah nona Choi Yuna, sang siswi cerdas di bidang ramuan, kau ahlinya dan aku tidak mungkin bisa," Seokmin mengangguk paham dan sesekali melirik ke dalam bejana Yuna yang nampaknya mulai berwarna ungu gelap.
"yeah, terima kasih atas pujiannya, seok," jawab Yuna pelan, sebisa mungkin terlihat fokus pada ramuannya yang sebentar lagi mencapai tahap akhir.
"Tapi bukankah kadang kau selalu mengacau di akhir?" goda Seokmin. Pria itu tersenyum lebar dan itu membuat Yuna semakin kesal.
"diamlah," desis Yuna. Ia nyaris menggertakkan giginya karena kesal dengan Seokmin yang tak berhenti mengoceh.
"oh, apakah itu artinya iya? aku menunggu jawabanmu, Yunaㅡ"
"ㅡdan aku menunggu jawabanmu, Tuan Seokmin yang nampaknya sudah sangat ahli dalam kelas ramuan ini sehingga tidak perlu repot-repot mendengarkan penjelasanku sedari tadi,"
Prof. Snape tiba-tiba sudah berdiri di belakang Seokmin dan menginterupsi ucapannya. Seokmin seketika diam dan perlahan menoleh ke arah prof. Snape yang tengah menatapnya tajam.
"mati kau," Yuna berujar tanpa suara. Ia kembali fokus pada ramuannya yang sudah mulai berubah jernihㅡdan diam-diam menertawakan Seokmin yang seketika berkeringat dingin.
Prof. Snape melirik ke dalam bejana Seokmin yang nampaknya belum menunjukkan perubahan apapun. Masih kosong. Seokmin bahkan masih berusaha dengan sopophorous beansnya.
"Jadi, langkah ketiga dalam membuat ramuan 'tegukan-hidup-bagai-mati' berdasarkan petunjuk dalam buku di halaman 10 adalah?"
Seokmin melirik buku ramuannya yang malah menunjukkan halaman tiga. Saat itu pula ia merutuki kebodohannya.
"errㅡsepertinya aku kurang mendengarkan penjelasannya, profㅡ"
"ㅡdan?"
"ㅡdan kurang membaca bukunya, prof,"
"aku tunggu performa terbaikmu untuk praktik ramuan itu minggu depan, didepanku, hanya kau saja," Ucap prof. Snape sebelum akhirnya berbalik menuju meja siswa lain.
"Selamat belajar, Seok" dan Yuna pun tersenyum puas, menahan tawanya melihat Seokmin yang murung seketika.
• •
KAMU SEDANG MEMBACA
houses • hogwarts life
Fantasywelcome to wizarding world of sebeunchin ft. kidols ! [in bahasa]ㅡ2018