Slytherin memang bukan tempat berhantuㅡkarena pada dasarnya semua asrama berhantu, dan slytherin pun punya Bloody Baronㅡdan Yerin sebenarnya tidak perlu takut terhadap apapun. Hanya sajaㅡ
"masalahnya, ini slytherin,"
Yerin mendesis. Ia berjalan teramat pelan diantara lorong-lorong berdinding batu itu. Di setiap dua hingga tiga meternya terdapat satu lentera yang digantungkan di tembok, sebagai penerangan, namun Yerin merasa itu pun masih kurang.
"Lumos!"
Yerin mengeluarkan cahaya dengan tongkatnya, meskipun tidak terlalu terang, ia merasa lebih tenang sekarang.
tapi perasaan tenang itu menghilang saat perlahan ia mulai memasuki lorong yang dihiasi lentera berwarna hijau, yang menandakan ia sudah memasuki kawasan slytherin.
"Lumos Maxima!"
Yerin mengarahkan tongkatnya mengitari kawasan itu, perlahan berjalan ke depan, menuju salah satu pintu disana.
"crookshanks!"
Yerin menghampiri kucingnya dan menggendongnya. Ia mengelus pelan bulu kucing yang tengah mendengkur itu.
"crookshanks! aku tahu kamu itu petualang, tapi tidak usah berani ke sini juga!"
Yerin menghela nafasnya saat melihat kedua mata besar hitam milik crookshanks. Ia tidak tega.
"Ya sudah, ayo kita kembaliㅡhey!"
Crookshanks rupanya masih ingin bermain-main dengan Yerin. Ia lepas dari gendongan Yerin dan berlari menuju salah satu pintu yang ia yakini sebagai pintu utama menuju common room slytherin.
"hey! kucing nakal!" gerutu Yerin.
Yerin berhasil menangkapnyaㅡ
ㅡtepat di depan kaki seseorang yang baru saja melangkah keluar dari common room itu.
Yerin tidak berani mendongak, tapi karena orang itu mengambil alih tongkatnya, Yerin mau tidak mau harus menengadah dan mendapati rupa sang pemilik kaki.
"seorang gryffindorㅡmenyelinap ke slytherin saat malam? apa aku harus mengadukannya pada prof. McGonagall? Asrama kalian bisa saja mendapat pengurangan poin, kan?" ancamnya.
Yerin menggeleng cepat. Ia segera berdiri sambil memeluk kucingnya, seolah-olah memberikan alasan mengapa ia ada disini pada laki-laki itu.
"kau tidak mau bicara?" tanyanya dengan wajah yang sama sekali tidak bersahabat.
"akuㅡhanya menjemput kucingku. Ia tersesatㅡsepertinya," jawab Yerin ragu-raguㅡ karena laki-laki itu terus menatapnya tajam; seolah hendak membunuh Yerin.
"aku tidak bisa langsung memercayainya," ungkap laki-laki itu, perlahan semakin berjalan mendekati Yerin, dan nyaris membuat Yerin mencapai tembok batu di belakangnya. Di saat seperti ini, Yerin mengandalkan tubuh empuk crookshanksㅡsebagai tamengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
houses • hogwarts life
Fantasywelcome to wizarding world of sebeunchin ft. kidols ! [in bahasa]ㅡ2018