CP 1

1.7K 161 3
                                    

Happy Reading gaes

______

"Arghhhhhh!!!"

"Ai Sattttt!!!!!"

"Semuanya br*ngsek!!!!"

Mew Suppasit, seorang pemuda tampan dari keluarga kaya raya sedang berteriak di sebuah atap bangunan rumah sakit dan di temani sepinya malam serta kehidupannya yang semakin berantakan

Kenapa tidak? Seharusnya hari ini adalah hari pernikahannya. Namun siapa sangka, jika hari yang harusnya bahagia malah menjadi duka. Wanita yang harusnya menjadi pendamping hidupnya malah dengan terang-terangan membatalkan pernikahannya di depan para tamu undangan dan pergi bersama pria lain.

"Kenapa kau melakukan semua itu Bai... aku selalu mencintaimu... apa kau tidak bisa merasakan cinta tulusku Bai..." ucap Mew dengan nada pelan namun penuh kesedihan hingga seolah kedua kakinya merasa tidak bisa menopang berat tubuhnya dan membuat ia terduduk di atas permukaan atap gedung.

"Untuk apa aku hidup jika terus tersakiti!!! Lebih baik aku mati saja!!!"

"Ini terlalu menyakitkan... hiks... kenapa semua orang yang aku sayangi selalu pergi meninggalkanku... hiks..."

"Sudahlah... lebih baik aku terjun saja dan mati!!!" Mew pun bangun dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk menaiki tembok pembatas. Tekatnya sudah bulat, dia akan mengakhiri hidupnya saat itu juga.

Namun belum sempat ia terjun terdengar suara kekehan dari seseorang. Lama kelamaan kekehan itu berubah menjadi suara tawa yang keras. Sebelum akhirnya orang itu berbicara.

"Heiii... bodoh... hahahaa... sayang sekali badan besar tapi otak kecil... hahaha... kau mau mengakhiri hidupmu? Hahahaha hidupmu saja selama ini sudah tidak berguna dan sekarang kau juga akan mengakhiri hidupmu?" Celoteh seorang pria tampan namun lebih dominan cantik yang sedang mabuk itu.

Mew hanya diam menatap pria di sampingnya itu lalu kembali menatap pemandangan gedung tinggi yang ada di hadapannya. Mew tidak menghiraukan celoteh orang tersebut, ia kembali meyakinkan diri untuk terjun ke bawah. Namun lagi-lagi pria itu mengoceh.

"Terkadang hidup itu memalukan... kita hidup di kelilingi dengan banyaknya omong kosong... cihh sangat membosankan" ucap pria itu dan kembali meminum alkohol yang ada di tangannya

"Hah.. baiklah jika kau memang ingin terjun dan menghilangkan nyawamu... Gulf tidak akan menghalangimu... ayok lompatlah..!"

Yaa pria itu bernama Gulf Kanawut, seorang dokte gizi di sebuah rumah sakit tersebut.

Agak lama Mew terdiam, ia masih kurang yakin untuk melakukan itu. Tapi ia sangat ingin mengakhiri hidupnya.

"Heih...? Kenapa lama sekali...? Apa aku perlu mendorongmu...?"

Lalu Gulf pun bangkit dari duduknya dengan gontai dan melangkahkan kakinya lalu memijakan kakinya pada ujung tembok pembatas

"Apa kau tidak yakin untuk terjun...? Baiklah aku akan membantumu" lalu Gulf menggenggam tangan Mew. Mew mulai khawatir dengan apa yang akan Gulf lakukan.

"Hei.. kenapa kau memegang tanganku..?" Tanya Mew kepada Gulf.

"Aku kan menemanimu turun kebawah, agar kau tak ragu untuk turun" jawab Gulf dengan wajah polosnya.

"Apa kau gila..? Kau akan mati nanti!" Dengan langkah cepat Mew turun dan menarik tangan Gulf. Hingga keduanya jatuh dengan Gulf yang berada di atasnya.

Merasa aneh dengan posisi itu Mew langsung mendorong Gulf pelan dan bangun dari posisi awal.

______

TBC.

Jangan lupa ninggalin jejak

Banyak typo bertebaran

crazy love |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang