Merasa aneh dengan posisi itu Mew langsung mendorong Gulf pelan dan bangun dari posisi awal._______
"Apa yang kau lakukan? Apa kau juga ingin mengakhiri hidupmu?" Tanya Mew pada Gulf.
"Untuk apa hidup jika aku telah kehilangan duniaku?" Jawab Gulf masih dengan suara khas orang mabuk.
"Baiklah terserah kau, tapi jangan mati selagi ada aku disini, aku tak mau jika semua orang mengira aku yang membunuhmu" ucap Mew dengan menarik tangan Gulf lalu keluar dari gedung.
Setelah sampai di depan gedung Mew melepaskan genggaman tangannya pada Gulf lalu sekejap tatapan mereka bertemu.
'Dia pria tapi kenapa cantik sekali, bibirnya sangat indah, ya ampun! Apa yang aku pikirkan? Kenapa aku memujinya?' Mew dengan cepat menggelengkan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Pulanglah... cari tempat lain untuk bunuh diri..." setelah mengucapkan kata itu Mew langsung pergi meninggalkan Gulf, begitu juga dengan Gulf yang menyusuri jalanan kota dengan langkah gontai.
Setelah berpisah Mew berjalan melewati jalanan kota yang cukup sepi. Ia berheti di sisi jembatan, ia memandangi air sungai yang mengalir tenang.
Entah apa yang Mew pikirkan, ia memanjat pagar pembatas. Namun sebelum Mew berhasil memanjat, kakinya tergelincir hingga Mew terjatuh dan kepalanya terbentur tiang penyangga cukup keras.
Darah mengalir dari kepala belakang Mew, pada saat itu juga ingatannya bagai kaset rusak yang menampilkan gambaran-gambaran kenangan Mew dan Baifern. Dan dalam beberapa detik Mew menutup matanya bersamaan dengan kesadaran Mew yang hilang.
_______
8 jam lamanya Mew tidak sadarkan diri, perlahan mata Mew mulai terbuka. Kepala dan lehernya terasa sangat sakit.
'Apakah aku ada di neraka? Tapi kenapa terang sekali dan juga dingin? Apakah ini surga? Tidak mungkin orang seperti aku di surga!' Batin Mew yang bertengkar dengan pikirannya sendiri. Hingga ia mencium bau yang tidak asing.
"Tunggu sebentar....!" Mew yang menyadari bau itu langsung mendudukan dirinya di tempat tidur.
"Bukankah... bukankan ini rumah sakit? Jadi aku tidak mati?" Mew menghela nafasnya kasar. Selang beberapa menit terlihat seorang wanita cantik memasuki ruangan Mew.
"Bai.." ya dia adalah Baifern calon istri Mew, mantan calon istri Mew tepatnya.
"Phi Mew" panggil Baifern dengan pelan.
"Mau apa kau kesini? Kau belum puas melihatku menderita hah?" Ucap Mew dengan nada penuh penekanan.
"A-aku emm... mendengar kau masuk rumah sakit, jadi aku... pergi menemuimu... apakah kau sudah baikan sekarang?" Tidak ada jawaban dari Mew, Mew malah membuang pandangannya ke dinding rumah sakit yang ada di depannya.
"I-ini phi..." Beifern memberi sebuah surat, itu adalah surat undangan pernikahan Beifern dengan pria yang membawa kabur Beifern.
Sakit hati? Tentu saja Mew sakit. Hatinya yang hancur kini semakin hancur melihat wanita yang sangat ia cintai menikah dengan pria lain.
Mew mengambil surat undangan itu lalu membacanya sekilas, kemudian terkekeh.
"Kenapa Bai? Kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau selingkuh di belakangku? Apa kurangku? Apa salahku Bai? Selama ini aku selalu mencintaimu dengan sepenuh hatiku? Apa itu masih kurang?" Baifern hanya diam dengan kepala menunduk dan menahan tangisnya, sesungguhnya ia juga menyesal dan merasa bersalah pada Mew. Namun cinta itu datang tiba-tiba dan tidak bisa di paksakan.
"Maafkan aku phi... maafkan aku... hiks... baiklah aku pergi dulu phi... semoga cepat sembuh.. selamat tinggal" Baifern pergi meninggalkan Mew. Mew hanya menatap undangan itu dengan mata sayu, ia masih tidak menyangka jika Baifern bisa melakukan ini padanya.
Sekarang pukul 1 siang, Mew sudah sangat bosan berada di ruangan ini. Mew mencabut selang infus yang berada di punggung tangannya dengan kasar lalu berjalan keluar kamar pasien dengan ia yang masih mengenakan pakaian rumah sakit.
Saat Mew hendak keluar dari gedung rumah sakit melalui jalan pintas yang sepi, tiba-tiba ada yang menabraknya dari belakang hingga orang yang menabraknya hampir terjatuh, dengan cepat Mew menangkap orang itu. Dan ternyata orang itu adalah pemuda yang Mew jumpai semalam, dia adalah Gulf.
"Kau.... kenapa kau ada disini? Dan kenapa juga kau mengenakan pakaian pasien? Apakan kau juga di rawat disini?" Tanpa menjawab pertanyaan Mew, Gulf langsung menarik tangan Mew untuk menjauh dari rumah sakit.
"Heiiii!!! Jawab dulu pertanyaanku!! Kau mau membawaku kemana?!!" Gulf masih tidak menjawab pertanyaan Mew. Mew hanya pasrah dan ikut lari bersama Gulf.
_______
Sekarang mereka sudah berada di tempat yang jauh dari rumah sakit, jalanan itupun tampak sepi. Gulf melepaskan genggaman tangannya pada tangan Mew.
"Hei jawab pertanyaanku? Kau mau membawaku kemana?" Tanya Mew untuk kesekian kalinya. Gulf menghentikan langkahnya yang di ikuti Mew, Gulf memandang Mew lalu berkata...
"Heh kenapa kau cerewet sekali... biasanya orang dengan wajah sepertimu itu pendiam dan dingin. Tapi kau sangat cerewet" ucap Gulf dengan muka tanpa dosa.
"Heh jangan mengataiku... jawab saja pertanyaanku, apa susahnya sih" ucap Mew dengan sedikit kesal.
"Baiklah maafkan aku... sebenarnya aku juga tidak tau mau mana, hanya saja aku bosan di rumah sakit" jawab Gulf lalu berjalan mendahului Mew, Mew hanya mengikuti langkah Gulf.
"Dasar orang aneh" ucap Mew pelan namun masih terdengar oleh Gulf.
"Aku mendengarnya bodoh" Mew hanya mengendikan bahunya.
"Apartemenku tidak terlalu jauh dari sini... aku akan pergi ke apartemenku saja... kau terserah mau pergi kemana" ucap Mew lalu berlalu mendahului Gulf dan berjalan ke arah apartemennya.
Untuk sesaat Gulf terdiam dan kembali berfikir.
'Apakah aku harus mengikutinya, apartemenku kan masih jauh, aku juga tidak membawa uangku, tapi jika aku ikut, aku kan tidak mengenalnya, bagaimana jika aku di culik dan di mutilasi? Baiklah aku tidak akan mengikutinya!!' Namun sayangnya pikiran Gulf dan langkah Gulf berbeda, kakinya malah berlari mengejar Mew yang belum cukup jauh dari pandangan Gulf.
"Heiii... tunggu aku...!!" Teriak Gulf memanggil Mew. Mew hanya menengok sekilas Gulf sambil terus berjalan.
"Siapa namamu? Aku Gulf Kanawut" ucap Gulf sambil mengulurkan tangannya namun tidak di tanggapi oleh Mew.
"Mew Suppasit... Kenapa kau mengikutiku? Apa kau tidak punya rumah?" Ucap Mew cuek.
"Aku bukannya tidak punya rumah, tapi apartemenku masih jauh, aku juga tidak punya uang dan aku kan sekarang masih sakit" jawab Gulf dengan pandangan terus menatap jalan.
"Jadiii.... kau mau menumpang di apartemenku?" Tanya Mew dengan menaikan satu alisnya.
"Aishhhhh... kenapa kau ini banyak tanya... nanti jika aku sudah sembuh aku akan pulang ke rumahku"
Lalu hening, tidak ada percakapan lagi di antara mereka.
________
TBC.
Banyak typo🙃
Makin banyak yang baca dan vote makin cepet upload ceritanya😊
jangan lupa vote, komen dan follow akun mimin😊
See you🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
crazy love |END
Random(Revisi) Mew Suppasit Jongcheveevat seorang pria yang selalu gagal dalam percintaannya dan bertemu dengan Gulf Kanawut pria yang belum bisa melupakan sosok wanita yang bertahun-tahun telah menemani hidupnya. Seberapa beratkah problema kehidupan mer...