_____
Mereka berdua kini sedang berada di cafe dekat penginapan. Satu cangkir kopi dan satu cup es krim stroberi serta cake coklat sudah berada di atas meja yang MewGulf duduki. Keduanya tampak menikmati hidangan yang mereka pesan.
"Emm... Mew...." Mew menoleh ke arah Gulf menunggu ucapan Gulf.
"Jadi... kapan kita akan selesai dengan semua ini" Mew tertegun dengan pertanyaan Gulf, nafas Mew tercekat. Mew merasa tidak ingin berpisah dengan Gulf untuk saat ini.
"Emm.. terserah.. aku masih tidak tau... kita nikmati ini dulu saja Gulf"
"Emm baiklah... aku rasa ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk membicarakan ini..." ucap Gulf. Entah mengapa ia menyesali ucapannya tadi, bukan merasa tidak enak pada Mew. Ketika ia mengatakan itu dadanya terasa sesak.
"Aku akan ke toilet dulu sebentar ya.." ucap Mew pada Gulf, lalu meregang pergi meninggalkan Gulf.
_____
Mew dengan langkah tergesa kembali menuju meja yang tadi ia dan Gulf tempati. Nafas Mew tidak beraturan, jantungnya berdetak sangat kencang menahan marah, jari tangannya mengepal hingga kukunya memutih.
"Ck... kenapa lama sekali sihh?!" Tanya Gulf kesal. Mew tidak menjawab pertanyaan Gulf.
Mew dengan kasar menarik pergelangan tangan Gulf dari meja dan menyeretnya cukup kasar. Gulf merasa bingung dengan apa yang Mew lakukan sekarang.
Apa yang sudah terjadi? Kenapa Mew terlihat sangat marah? Gulf hanya mengikuti langkah cepat Mew, sesekali Gulf hampir terjatuh karna tidak bisa mengimbangi langkah Mew.
Setelah sampai di kamar hotel, Mew menjatuhkan tubuh Gulf di kasur cukup keras. Ia menindihi tubuh Gulf dengan satu tangan sebagai penyangga tubuhnya, Mew menatap mata Gulf yang terlihat kebingungan.
Mew mencium bibir Gulf dengan brutal, Gulf membulatkan matanya ketika mendapatkan perlakuan aneh dari Mew. Tangannya ia gunakan untuk mendorong dada Mew agar menjauh dari dirinya.
"Mew apa yang kamu lakukan..?! Mew sadarlah...! Hei eem... bodoh lepaskan!!" Mew tak menghiraukan teriakan Gulf, ia terus menerus menghisap bibir Gulf.
Ciuman Mew beralih pada leher Gulf, Mew menghisap dan menjilat leher Gulf. Gulf terus menerus meronta agar Mew menjauh dari dirinya.
"Sttt... eughh..." desah Gulf ketika Mew menggigit lehernya cukup keras. Nafas Gulf mulai tidak beraturan.
Tangan kanan Mew ia gunakan untuk membuka kancing kemeja Gulf. Ia terus menjilat leher Gulf hingga pundak Gulf.
"Eughh... Mewh... apa yang.. kau lakukan... egh...?" Tanya Gulf yang menahan desahan dan rintihannya.
Mew terus menerus menciumi Gulf, dari bibir Gulf, leher Gulf, pundak Gulf, dada Gulf, dan terus berulang seperti itu. Mew seperti orang yang telah kerasukan, ia melakukannya dengan kasar, cukup membuat Gulf merasa nyeri pada leher dan bibirnya membengkak.
Gulf yang tak tau apa yang Mew lakukan pada dirinya, mencoba untuk sadar dari perlakuan Mew. Ia dengan kasar mendorong dada Mew hingga Mew berhasil menjauh dari Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy love |END
De Todo(Revisi) Mew Suppasit Jongcheveevat seorang pria yang selalu gagal dalam percintaannya dan bertemu dengan Gulf Kanawut pria yang belum bisa melupakan sosok wanita yang bertahun-tahun telah menemani hidupnya. Seberapa beratkah problema kehidupan mer...