Happy Reading....
_____
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, 8 bulan mereka bersama. Dalam 8 bulan itu juga banyak hal yang telah mereka lewati, berbagai wisata, kota, wahana, segala hal yang bisa membuat mereka bahagia maka mereka akan melakukannya bersama.
Tentang tujuan utama mereka untuk mengakhiri hidup mereka, sudah mereka lupakan, lebih tepatnya Mew selalu menghalanginya atau menghindari tujuan utama mereka. Ya itu semua karna Mew teringat ucapan dokter yang menangani Gulf waktu itu.
Dan tentang perasaan mereka, keduanya sudah yakin akan perasaan yang mereka miliki untuk satu sama lain hanya saja belum ada yang berani mengungkapkannya.
Dan di sinilah mereka, di sebuah desa kecil yang cukup jauh dari kota, di sini mereka menyewa satu rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas.
Di desa ini masih memiliki udara yang sejuk, pohon karet yang berjejeran, tidak banyak kendaraan di sini karena mayoritas penduduk memakai sepeda jadi tidak banyak asap kendaraan di desa ini.
Sudah 1 bulan mereka tinggal disini, mereka sudah banyak mengunjungi tempat-tempat wisata di sini, seperti pegunungan, kebun teh, sungai, air terjun, serta danau yang menjadi favorit mereka, dan masih banyak tampat lagi.
______"Euunghhhh..." Mew terbangun dari tidurnya, ia mendudukkan diri dan meregangkan otot.
Mew melihat ke sisi samping, dimana pemuda manis nan cantik tidur di sisinya dengan damai. Mata indah yang menjari favorit Mew tertutup sempurna dengan bulu mata yang lentik, bibir manis Gulf yang seperti candu untuk Mew sekarang mengeluarkan suara halus dan nafas yang lembut.
Mew meraba wajah Gulf dan menyibakkan rambut yang menutupi kening Gulf. Mew tersenyum hangat ketika melihat wajah Gulf, ya memang sekarang hanyalah Gulf yang selalu ada di hati dan pikiran Mew, seakan hati dan pikirannya telah tertutup oleh cinta Gulf.
Mew selalu ingin menyampaikan perasaannya, hanya saja ia takut Gulf tidak memiliki perasaan yang sama seperti dia, karna Mew masih yakin bahwa Gulf belum bisa melupakan istrinya atau mendiang mantan istrinya.
Ya, Mew bisa memahami itu, ia tidak keberatan jika memang Gulf belum bisa melupakan Irene selagi Gulf terus bersama dengan Mew.
Gulf membuka mengerjap matanya perlahan menyesuaikan cahaya di sekitarnya. Bibirnya tersenyum ketika pemandangan yang ia lihat adalah pria tampan yang selalu berada di sisinya.
Gulf bahagia bisa bertemu dengan Mew, entah apa yang akan terjadi pada dirinya jika mereka tidak bertemu. Mungkin tidak akan ada lagi Gulf Kanawut saat ini.
"Sejak kapan kau bangun?" Tanya Gulf dengan suara serak.
"Belum lama" jawab Mew dengan senyum di akhir kalimat.
"Ayo bangun, mandi, setelah itu nanti kita sarapan.. aku akan memesan makanan nanti" ucap Mew.
"Mew~~~"
"Heumm?"
"Kemari... dekatkan wajahmu"
Cup
Gulf mengecup hidung mancung Mew ketika Mew mendekatkan wajahnya. Mew tersenyum manis dan membalas mencium kening Gulf. Ya sekarang sudah tidak ada lagi kecanggungan antara keduanya dalam hubungan fisik, bahkan hampir setiap bangun tidur mereka akan mencium hidung atau kening masing-masing.
"Sudah... ayo mandi Gulf"
"Eumm.. baiklah.."
_____
Di sini lah mereka, di sebuah danau yang menjadi favorit mereka. Pemandangan yang indah, air yang jernih dan ada rumah pohon di tempat itu. Sesekali juga mereka menghabiskan di rumah pohon hanya untuk sekedar tidur atau santai, di dalam rumah pohon juga terdapat kasur angin, jadi mereka bisa tidur dengan nyaman di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy love |END
Acak(Revisi) Mew Suppasit Jongcheveevat seorang pria yang selalu gagal dalam percintaannya dan bertemu dengan Gulf Kanawut pria yang belum bisa melupakan sosok wanita yang bertahun-tahun telah menemani hidupnya. Seberapa beratkah problema kehidupan mer...