cp 27

762 97 0
                                    

Happy reading.....

______________

Waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi, Gulf dan Mew sedang duduk di sofa ruang tamu menunggu kedatangan Win dan Bright. Tak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampilkan dua sosok pria yang di tunggu tunggu.

"Hai ka Gulf, phi Mew " sapa Win pada Mew dan Gulf.

"Hai win, Bright, sini duduk" ajak Gulf dan memanggil salah satu maid untuk membawakan mereka minum.

"Eum... kalian hanya berdua?" Tanya Gulf membuat Mew bingung.

"Memangnya kenapa?" Tanya Mew balik.

"Katanya Win mau mengenalkan kita dengan seseorang?" Ucap gulf.

"Iya, dia sedang bersama Nong Seli, nanti dia akan ke sini" jelas Win.

"Gulf...." panggil Bright serius.

"Kenapa Bright?" Tanya Gulf.

"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu" ucap Gulf.

"Apa?" Tanya Gulf.

"Ini tentang Irene" kata Bright yang membuat hening seketika.

"Kanapa?" Tanya Gulf.

"Sebenarnya yang di katakan Seli waktu dia bertemu denganmu itu bohong" ujar Bright yang membuat Gulf mengernyitkan dahinya.

"Kau dan Irene memiliki anak" tutur Bright.

Gulf mematung mencerna apa yang Bright ucapkan padanya, apa maksudnya dengan Gulf yang memiliki anak dengan Irene. Setau Gulf waktu Irene meninggalkannya, Irene dalam kondisi sedang tidak mengandung.

"Jangan bercanda Bright" ujar Gulf dengan nada tak suka, menurutnya candaan Bright kali ini sangat tidak lucu.

"Aku tak berbohong Gulf, sekarang usianya sudah 3 tahun" yakin Bright.

"Benar ka, tapi jangan salahkan ka Irene karna ia pergi meninggalkan ka Gulf dalam keadaan hamil, sebenarnya ka Irene juga tak tahu bahwa dirinya sedang mengandung 1 minggu, saat usia kandungannya sudah lebih besar aku dan Phi Bright sempat mencarimu dan mendatangi rumah mu, namun di sana sangat sepi, jadi kita tak memberi tahumu" jelas Win.

"Tapi... Seli bilang Irene meninggal 1 bulan setelah dia meninggalkanku" ujar Gulf yang masih merasa bingung, Mew hanya menyimak. Karna menurut Mew biarkan Gulf yang memutuskan semuanya, meskipun itu menyakitkan bagi Mew.

"Seli memang tidak pernah setuju jika nong Ty aku serahkan padamu, karna menurut Seli kau itu laki-laki, ia takut jika nanti kau menikah istrimu akan menyakiti keponakannya"  jelas Bright sedikit berhohong.

Gulf mulai berkaca-kaca, ia tak menyangka bahwa selama ini Irene hamil dan dia tak tahu itu. Suami macam apa dia, membiarkan istrinya menghadapi semuanya sendirian.

Tanpa Gulf sadari air mata Gulf mengalir dalam diam, Gulf masih syok mendengar penuturan Win.

Mew menyenderkan Gulf pada bahunya dan mengelus punggung Gulf agar Gulf lebih tenang, ia tahu apa yang Gulf rasakan.

Gulf memeluk Mew dan menangis di dalam ceruk leher Mew, sesak sangat sesak dalam dadanya. Ia merasa gagal menjadi suami serta ayah bagi keluarga yang dulu.

"Hiks... aku brengsek... hiks... aku bajingan... aku tak bisa menjadi suami ssrta ayah yang baik... hiks... aku benci diriku... hiks.." tangis Gulf dengan memaki diri sendiri, Gulf memukuli dadanya berulang kali dengan keras.

"Aku tak hidup... hiks.. aku benci... hiks... aku benci diriku!" Teriak Gulf dengan semakin keras memukul dadanya dan menjambak rambutnya sendiri.

Mew yang melihat Gulf menyakiti dirinya pun memegang kedua tangan Gulf agar berhenti menyakiti dirinya sendiri.

crazy love |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang