(Revisi)
Mew Suppasit Jongcheveevat seorang pria yang selalu gagal dalam percintaannya dan bertemu dengan Gulf Kanawut pria yang belum bisa melupakan sosok wanita yang bertahun-tahun telah menemani hidupnya.
Seberapa beratkah problema kehidupan mer...
"Aishhhhh... kenapa kau ini banyak tanya... nanti jika aku sudah sembuh aku akan pulang ke rumahku"
Lalu hening, tidak ada percakapan lagi di antara mereka.
_______
Setelah beberapa menit berjalan kaki akhirnya mereka sudah berada di depan apartemen Mew.
"Ini... apartemenmu? Besar sekali... emang apa pekerjaanmu...?" ucap Gulf yang menatap kagum pada apartemen Mew yang sangat luas.
"Masuk dulu... baru aku kasih tau nanti..." Mew pun membuka pintu apartemen dan masuk. Gulf kembali kagum pada apartemen Mew yang di dalamnya juga sangat luas, sangat elegan namun juga terkesan mewah.
"Mandilah dulu... kau bisa memakai bajuku... nih handukmu... dan kau bisa mandi di kamar mandi yang ada di dapur" ucap Mew melempar handuk untuk Gulf dengan tangan menunjuk arah kamar mandi dapur.
Mereka berdua pun pergi ke kamar mandi yang berbeda dan membersihkan diri. Mew selesai lebih dulu, lalu ia mendatangi Gulf yang masih berada di kamar mandi.
Tok
Tok
Tok
Mew mengetok pintu kamar mandi, namun tidak mendapat respon dari Gulf. Lalu Mew mengetok pintu untuk kedua kalinya barulah Gulf menjawabnya.
"Yaaa ada apa!!" Jawab Gulf berteriak.
"Gulf!! Kau masih di dalam!! Aku membawakan piyama untukmu!!!" Ucap Mew sambil berteriak karna takut Gulf tidak bisa dengar.
"Yaaa!!! Sebentar!!" Jawab Gulf sambil berteriak lalu keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Hingga menampilkan tubuh putih mulus bagian atas Gulf.
Mew terdiam melihat dada Gulf yang sedikit menonjol. Gulf yang sadar arah pandangan Mew pun mulai merasa risih.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Gulf dengan wajah polos
"Tidak" jawab Mew singkat.
"Ini piyama ku, kau pakailah, tidak ada yang lebih kecil dari ini, semoga pas di badanmu" ucap Mew sambil memberi piyama pada Gulf.
Gulf kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai piyama yang Mew berikan.
________
Mew sedang duduk di sofa sambil menonton tv, sebenarnya tidak ada yang menarik hanya saja untuk mengurangi rasa bosannya.
Beberapa saat kemudian terlihat Gulf yang mendekat ke arah Mew dengan kemeja kebesaran.
"Mew....." merasa di panggil Mew menoleh kesumber suara. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Gulf yang yang hanya memakai atasan piyama kebesaran dengan celana pendek yang membuat paha putih mulusnya terekspos.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kira2 kgtu ya)
"Gulf... kenapa kau tidak memakai celananya?" Tanya Mew dengan pandangan yang masih setia pada paha Gulf.
"Celanamu terlalu besar di pinggangku, itu tidak muat untukku, selalu merosot jika ku pakai" ucap Gulf dengan memberi celana itu pada Mew.
"Itu namanya kebesaran Gulf bukan tidak muat" Mew hanya menggeleng kepalanya karna ucapan Gulf yang salah membedakan kebesaran dan tidak muat.
"Terserah... yang penting itu tidak bisa ku pakai... kau tidak punya celana yang lebih kecil lagi?"
"Semua ukuran celanaku sama... jadi tidak ada yang kecil, karna jika sudah kecil langsung aku sumbangkan"
"Baiklah... aku akan memakai ini saja" Gulf pasrah. Gulf ikut duduk di samping Mew, sesekali pandangan Mew kembali pada paha mulus Gulf.
Keadaan menjadi hening, keduanya fokus melihat acara yang di tayangkan di televisi. Hingga akhirnya Gulf memulai pembicaraan.
"Mew.... ngomong-ngomong... kenapa kau bisa di rumah sakit?"
"Setelah kita berpisah, aku berhenti di jembatan kota. Niatnya aku ingin lompat, namun kakiku terpeleset jadi aku terjatuh dan kepalaku membentur tiang penyangga jembatan"
Gulf hanya membulatkan mulutnya sebagai jawaban 'oh' dari gulf dan menganggukan kepalanya.
"Lalu kau sendiri... kenapa bisa berada di rumah sakit?" Lanjut Mew bertanya pada Gulf.
"Hah... aku juga melakukan hal sama... setelah berpisah aku melihat ada sebuah truk besar yang akan melintas jalan... jadi aku sengaja berlari menuju truk itu karna aku berpikir semakin besar kendaraannya semakin besar kemungkinan jika aku mati, dan aku lngsung berlari lalu berdiri di tengah jalan berharap truk itu menabrakku... namun sepertinya truk itu lebih cepat menyadari ada aku di sana, meskipun aku tetap tertabrak tapi hanya luka ringan saja.. lalu saat aku sadarkan diri, kupikir aku sudah ada di neraka atau surga... ternyata aku berada di rumah sakit... aku merasa bosan jadi aku memilih kabur dari rumah sakit dan akan memikirkan cara untuk bunuh diri lagi" jelas Gulf panjang lebar. Lalu Mew mengangguk paham.
"Jadi kita memiliki tujuan yang sama?" Tanya Mew, karna jujur sampai sekarang Mew masih ingin mengakhiri hidupnya dan juga masih memikirkan bagaimana caranya bunuh diri.
"Emm, begitu lah..." jawab gulf sambil memajukan bibirnya. Terlihat gemas di mata Mew.
"Jadi... apa yang akan kau lakukan besok?" Tanya Mew dengan pandangan ke arah Gulf.
"Entahlah" Gulf terlihat berpikir sebentar. Mew yang melihat Gulf sedikit terkekeh melihat wajah imut Gulf yang sedang berfikir dengan jari telunjuk yang Gulf di ketuk-ketukan di pelipis matanya pelan, tanda ia sedang berpikir.
Tak lama kemudian Gulf tersenyum dan memandang Mew. Hingga membuat Mew menjadi salah tingkah karna tatapan Gulf.
"Apa yang kau pikirkan Gulf?" Tanya Mew
"Bagaimana jika kita bunuh diri bersama saja?" Usul Gulf.
"Bagaimana caranya?"
"Besok saja lah kita mencari cara untuk bisa mengakhiri hidup kita... sekarang aku belum tau bagaimana caranya.." Mew hanya mengangguk menanggapi usul dari Gulf.
Lalu keduanya kembali fokus menatap layar TV dan menonton film laga Hollywood.
_______
Tak terasa sekarang sudah pukul 10 malam. Gulf sedari tadi sudah tertidur pulas, dan entah sejak kapan kepala Gulf sudah berada di paha Mew.
"Gulf bangun... pindah ke kamar mu... disini tidak nyaman... nanti kau sakit..." untuk kesekian kalinya Mew membangunkan Gulf. Namun Gulf sama sekali tidak terasa terganggu oleh suara Mew, sesekali Mew juga menggerakan lengan Gulf pelan.
Karna merasa tak ada respon dari Gulf, dengan perlahan Mew menggendong Gulf ala bridal style menuju ke kamarnya.
Setelah membawa Gulf ke kamar dan menidurkan Gulf di atas kasur king sizenya. Mew berbaring di sofa yang ada di kamarnya. Sekilas ia mengingat kembali kenangannya bersama Baifern, kenangan itu bak kaset rusak lagi yang melintas acak di pikiran Mew, tak sadar air matanya menetes. Mew dengan cepat menghapus air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Ini sakit bai..." ucap Mew pelan sebelum ia tertidur.