cp 6

1K 113 15
                                    

Happy Reading... jangan lupa vote dan komen biar author semangat nulisnya hihihi😁

_____

Mew dan Gulf sedang menyiapkan tali untuk mereka gantung. Yaa Niatnya rencana mereka akan menggantung diri mereka sendiri.

Flashback on...

"Mew... bagaimana... apa yang akan kita lakukan?"

"Aku tidak tau Gulf..." Mew mulai frustrasi memikirkan cara mengakhiri hidupnya.

"Ayolah Mew... kita gantung diri saja... naaa~~ naaa~" bujuk Gulf dengan menampilkan puppy eyes.

"Tapi Gulf bagaimana jika..."

"Sudahlah lupakan tentang Baifern, kan memang karna Baifern kau ingin bunuh diri... tidak usah gengsi" sela Gulf sebelum Mew menyelesaikan perkataannya.

"Hem.. ya sudah kita lakukan saja cara ini.. ayo siapkan talinya!" Mew membuang nafasnya kasar lalu mencari tali di sekitaran apartemen.

Flashback off...

_____

"Mew.. ini talinya kita ikat dimana?"

"Emm... dimana yaa.. bagaimana kalo di pintu saja?"

"Baiklah kita coba"

Mereka berdua mengikatkan tali di pintu kamar. Saat selesai mengikatkan tali, Gulf pergi mengambil 2 kursi yang ada di meja makan sebagai pijakan untuk mengikatkan tali ke kepala mereka.

Mew dan Gulf sudah bersiap dan sudah melilitkan tali itu ke kepala mereka masing-masing.

"Kau siap Gulf?" Tanya Mew dan di angguki oleh Gulf.

'Oh Tuhan, lindungi lah kami' batin Gulf sebelum ia menendang kursi di hadapannya.

1

2

3

Brak!!!

Mew dan Gulf menendang kursi yang menjadi pijakan mereka. Dalam beberapa detik mereka sudah merasakan sakit di bagian leher dan tenggorokan.

Nafas mereka seakan telah habis, hanya tinggal beberapa detik lagi sebelum mereka menghembuskan nafas terakhir mereka tiba-tiba...

Brukk!!!

Uhuk.. uhukk.. uhukk...

"Ahhh sial!!... padahal tinggal sebentar lagi!!!..." Gulf berteriak sekencang mungkin.

Bagaimana tidak? Kayu pintu yang mereka gunakan untuk menggantung diri mereka tiba-tiba saja patah karna tidak bisa menampung berat badan Mew dan Gulf.

"Kenapa bisa patah... padahal tadi hampir saja aku tiada... auu punggungku!!" Mew mengacak rambut belakangnya kasar dan merasakan nyeri di pinggangnya.

"Uhuk.. uhuk... leherku sakit sekali" ucap Gulf sambil terbatuk.

Mew berdiri lalu mengulur tangannya untuk mengangkat Gulf. Gulf menggenggam tangan Mew lalu berdiri dengan pelan, karna punggung Gulf juga terasa sakit akibat terjatuh.

Mew berjalan kearah balkon yang di susul oleh Gulf, ia sedikit merenung. Kenapa rencananya selalu gagal, entah itu rencana Mew atau Gulf.

"Gulf... kenapa kita selalu gagal?"

"Aku juga tidak tau..."

"Mungkinkah memang belum waktunya kita untuk mati?" Tanya Mew.

"Bisa saja... tapi kenapa? Aku kalau melihat di berita orang-orang yang mengakhiri hidup mereka terlihat mudah sekali... kenapa kita tidak bisa... kita selalu gagal"

crazy love |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang