Draco berjalan sambil mengutuk apa yang telah mudblood a.k.a Hermione lakukan padanya. tonjokkan itu sangatlah kuat dan membuat hidungnya mengeluarkan sedikit darah.
"Mudblood sialan" umpatnya untuk yang kesekian kali.
"sudahlah mate, dia akan membayar ini semua setelah melihat makhluk besar bodoh itu mati ditebas oleh kementrian" ucap orang yang mendampingi Draco berjalan di koridor. ia adalah Blaise Zabini.
"tentu saja. ia akan menyesal"
"jangan sekalipun kalian memberi tau my father"
Draco hanya menghela nafas kasar dan mempercepat langkahnya menuju asrama Slytherin. ia rasa tak usah pergi ke Madam Pomfrey karena ia sudah menguasi mantra penyembuhan. sialnya ia lupa membawa tongkatnya itu.
di lorong yang panjang itu, seorang gadis berjalan dengan tergesa-gesa. rambut lurus hitam panjang sepinggang itu tergerai begitu saja sehingga sedikit berterbangan karena langkahnya yang terburu-buru.
gadis itu menggunakan sweater coklat tua dan rok selutut dengan motif kotak-kotak berwarna merah-gold. Ia nampaknya adalah seorang Gryffindor.
berjalan berlawan arah membuat Draco dan gadis itu harus berpapasan.
Draco melewatinya dan menatap gadis itu dengan jengis. ia benci anak Gryffindor apabun betuk mereka. namun gadis itu berbeda. ia tetap tersenyum kepada Draco.
senyun yang sangat tulus dan manis.Ia terhenti sejenak dan menoleh ke belakang, ke arah gadis itu berjalan. gadis itu tak lagi menoleh ke arah Draco dan 2 temannya sehingga Draco hanya bisa melihat punggung dan rambut panjang gadis itu saja.
"Hei mate, apa yang salah ?" panggil Blaise yang sudah beberapa langkah di depannya.
Draco buru-buru tersadar dan menyusul mereka berdua.
'siapa gadis itu ? aku tidak pernah melihatnya di upacara penyambutan siswa baru pada tahun pertama. apa dia siswa pindahan ?' pikiran Draco berkeliaran kesana kemari. bagaimana bisa ia tetap tersenyum meskipun Draco memberikan tatapan yang tidak mengenakkan ?
"Hey mate, siapa gadis yang berpapasan dengan kita tadi ?" tanya Draco seebelum ia gila bergulat dengan pikirannya sendiri.
"siapa yang kau maksud mate ?" tanya Theo.
"apa yang kau maksud adalah gadis Gryffindor tadi ?" kini Blaise bertanya.
"Ya"
"aku tidak menyangka seorang pangeran Slytherin akan menanyakan gadis Gryffindor"
"Jawab saja pertanyaanku" sepertinya Draco sebentar lagi akan gila.
"dia adalah seorang half-blood seperti Mr. Potter mate" jawab Blaise.
"Aku rasa ia agak terlambar beberapa hari saat tahun pertama. itulah sebabnya kita tak melihatnya saat pembagian asrama"
Draco sedikit lega pertanyaannya terjawab. "siapa namanya ?"
"Theresia Matthew"
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You [Draco Malfoy]
Teen Fictionmemasuki tahun keempat, Draco mulai ogah-ogahan untuk kembali ke Hogwarts. setelah insiden wajah tampannya itu dipukul oleh seorang mudblood dan itu melukai harga dirinya. beruntungnya ia ketika Mr. Malfoy tidak mengetahui hal tersebut. namun siapa...