"segalanya mungkin jika kamu punya keberanian" -Ginny W.
🌹🌹🌹
mereka baru sampai hogwarts saat lewat siang hari. mereka terus berpacu dengan waktu untuk mengumpulkan seluruh anggota Dumbledore Army dan mempersiapkan mereka tentu saja.
Aidan memang bukan anggota Dumbledore Army namun ia dengan senang hati mengikuti kemana pun gadis itu pergi untuk mencari yang lain.
"dengar. aku yakin waktu kita tidak akan cukup jika kita harus pergi kemanapun berdua" jelas Theresia saat mereka baru saja sampai di lantai 1.
"aku mau kau mengumpulkan Dumbledore Army dari Hufflepuf. temui Ernie. katakan jika dia dan anggota yang lain harus berkumpul di ruang kebutuhan sore ini"
Aidan mengangguk antusias. "dan kau. jaga dirimu. kita masih di hogwarts tapi hogwarts bukan lagi hogwarts yang dulu" katanya yang dibalas anggukan oleh Theresia.
mereka akhirnya berpisah dengan Theresia yang mencari Ginny dan Neville sementara Aidan mencari anggota yang berasal dari Hufflepuf dan Ravenclaw.
langkah kaki yang ia panjang-panjangkan membawanya ke ruang rekreasi Gryffindor. namun disana hanya terlihat beberapa anak kelas 1 dan kelas 2. tak ada tanda-tanda dari Ginny atau yang lainnya.
ia mencoba mengecek ke kamar namun hasilnya nihil ! bahkan anak-anak kelas 1 itu sedikit ketakutan untuk menatap wajah seniornya.kakinya kembali melangkah menyusuri setiap inci dari banguan tua yang disebut sekolah. jantungnya kian cepat memompa darah untuk ditransfer keseluruh badan. keringat mulai keluar dari pori-pori kulitnya dan bibirnya sedikit bergetar.
udara luar tak terasa dingin ataupun mencekam bagi orang-orang normal. namun Theresia merasakan panas luar biasa. rasa khawatir, takut, dan gelisah seakan telah berhasil menjajah jiwanya.
ia sendiri tak tau mengapa tapi pikiran-pikiran negatif berhasil menyerbu otaknya.pikiran tentang perang, kegelapan, penyerangan dimana-mana, dan pikiran tentang ...
Draco ?
entahlah.. namun gadis itu tak bisa bohong jika ia bilang tak memikirkan nasib keluarga terpandang itu setelah Harry berhasil kabur dari sana.dasi yang sedari tadi terasa mencekik kini dilonggarkam sedikit. langkahnya semakin cepat namun hatinya terasa ingin menyerah. ia sudah menjelajah separuh kastil namun tak juga menemukan yang ia cari.
hingga tiba-tiba bahu seseorang menabraknya dari arah berlawanan dan menyadarkannya dari kegelisahan.
"Theresia ! astaga!! maafkan aku" kata orang itu. Theresia tau betul pemilik suara itu.
Ginnya dan Neville juga terlonjak kaget saat bahu Ginny dan bahu Theresia berhasil bertemu dengan cukup keras.
"GINNY !" pekiknya lalu berhambur memeluk gadis tunggal keluarga weasley.
"apa yang terjadi ? kau nampak.... sedikit mengerikan" komen Neville dengan wajah khawatirnya.
Theresia melepaskan pelukannya dan menatap mereka berdua dengam serius. "aku merasa jika sesuatu yang buruk akan terjadi kurang dari 24 jam"
"itu bukan hanya firasatmu saja. aku dan Neville baru dari kandang burung hantu dan menerima surat dari Bill yang mengatakan jika ia akan berkumpul dengan anggota orde yang lain. tentu itu bukan pertanda baik !!"
Neville mengangguk menimpali, "kami berencana mengumpulkan anggota DA"
"brilliant kalian berdua ! aku juga sudah menyuruh Aidan untuk mengumpulkan anggota dari Hufflepuf dan Ravenclaw"
"itu hebat Theresia. sebaiknya kita juga memulainya" Ginny dan Theresia mengangguk bersamaan. mereka kemudian hendak pergi sebelum 3 anak Slytherin memcegatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You [Draco Malfoy]
Teen Fictionmemasuki tahun keempat, Draco mulai ogah-ogahan untuk kembali ke Hogwarts. setelah insiden wajah tampannya itu dipukul oleh seorang mudblood dan itu melukai harga dirinya. beruntungnya ia ketika Mr. Malfoy tidak mengetahui hal tersebut. namun siapa...