Sidang

607 82 8
                                    

"mungkin memang ini akhirnya. kisahku dan dirimu. tak berakhir bahagia seperti cerita fiksi"
- D. Malfoy

🥀🥀🥀

sudah seminggu semenjak battle of hogwarts. banyak duka yang terjadi akibat dari kematian orang-orang yang dicinta.

Theresia kehilangan Aidan
Weasley family kehilangan Fred
Teddy kehilangan kedua orang tuanya
Ron yang sedikit berkabung karena Lavender Brown
dan banyak lagi.

tentu saja kematian mereka bukanlah hal yang sia-sia. semua telah terbayarkan saat Harry berhasil mengubah Voldermort menjadi butiran debu.

Theresia juga berhasil membalaskan dendamnya pada Bellatrix saat menolong Molly Weasley yang kesusahan one by one  dengan wanita gila itu.

"not my daugther, bitch!" ujar Molly dengan penuh kebencian sementara Bellatrix hanya tertawa melengking yang menyakiti gendang telinga.

adu mantra tak terhindarkan diatas meja greathall saat itu. Molly sedikit kesusahan karena sudah lama sekali sejak terakhir ia battle seperti ini. terlebih lagi lawannya bukan wanita biasa.

saat Molly terpojok dan tak mendapat selah untuk menyerang, Theresia yang dipenuhi emosi langsung melompat naik ke meja itu.

"oh- hallo gadis kecil. kehilangan teman dan pacar ya ? sayang sekali" kata Bellatrix dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

"bersiaplah untuk membayarnya, Jalang"

mata legam milik wanita bersurai keriting membulat. ia tak menyangka jika gadis lugu di Malfoy Manor saat itu berani berbicara kasar padanya.

tak terelakan lagi perang mantra diantara keduanya. segala mantra berbagai warna keluar dari kedua belah pihak. sesuatu mengejutkan terjadi, kilatan cahaya berwarna hijau berhasil lolos dari tongkat bengkok milik Bellatrix yang Theresia yakini adalah killing curse.

bukan sesuatu yang disengaja, Theresia justru dapat menangkap kutukan itu dengan tongkatnya. ia mengayungkan tongkat itu diatas kepalanya lalu melemparkan mantra yang tadinya Bellatrix gunakan menyerang sang pemilik. singkatnya, mantra itu berbalik seperti bumerang.

Bellatrix tewas akibat mantra miliknya berbalik karena Theresia.

"sidangnya sebentar lagi"

sebuah suara berat khas anak lelaki menyadarkannya. ia kini berada di the borrow yang telah diperbaiki -kondisinya menjadi lebih baik sekarang- menginap untuk beberapa waktu sebelum ia siap menemui ibunya.

"kau yakin tak mau ikut ?" tanya lelaki itu lagi. Theresia hanya berdehem sebagai jawaban.

Harry mencoba memahami apa yang dirasakan Theresia saat ini. gadis itu tentu kecewa harus kehilangan Draco untuk kedua kalinya saat lelaki itu memutuskan untuk kembali ke jalur kegelapan.

"aku mengerti" ucapnya ragu-ragu. "Tapi Thesa, kau mungkin lebih bisa membantu keluarganya terbebas dari azkaban. kau tau dia lebih dari aku, Ron, atau Hermione"

"aku tidak peduli lagi Harry! don't you understand ? dia pantas mendapatkannya" sarkas gadis itu. ia malas berurusan dengan keluarga Malfoy lagi.

Harry hanya bisa menghela nafas pasrah. agak sulit memang berbicara hal yang sensitif seperti ini. apalagi suasana di the borrow memang sedang dipenuhi aura-aura kesedihan.

"semua bergantung padamu. bahkan nasib mereka"

---

persidangan keluarga Malfoy dipenuhi dengan ketegangan. hanya Harry yang mau bersaksi disana. Kingsley memaparkan segala tindak kriminal yang pernah dilakukan. menyelipkan artefak ilegal, menyimpan barang-barang ilmu hitam, Lucius yang melarikan di dari azkaban, dan maish banyak lagi.

Found You [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang