"Aku pergi. Karena aku tak punya alasan untuk tinggal"
🌹🌹🌹
Sudah berulang kali Theresia membalikkan badannya namun ia tak kunjung tertidur meski ia tahu betul ada pekerjaan yang menanti beberapa jam kedepan.
Gadis itu bahkan tidak tau pasti apa yang sedang mengganggu pikirannya. Semua seolah terlalu rumit dalam otaknya.
Selepas kepulangannya dari Malfoy Manor, tak ada kedekatan lagi diantara keduanya. Mereka terlalu sibuk dengan kesibukan masing-masing.
Sebuah ketukan di jendela menyadarkannya dan segera bangkit untuk melihat seekor burung hantu bertengger dengan sepucuk surat di paruhnya.
Theresia tau betul burung hantu siapa itu.
Burung hantu dengan bulu bercorak seperti macan dan sorot mata orange yang tegas seperti pemiliknya. Harriet. Burung hantu milik Sam."apa yang dipikirannya hingga mengirim surat semalam ini?" monolog gadis itu.
Tepat setelah Theresia mengambil pesan di paruh burung hantu itu, Harriet pergi tanpa meminta balasan.
Mari bertemu selepas kerja.
Aku akan menjemputmu di kantor.Sam.
Helaan nafas terdengar. Masih tak menyangka jika temannya itu rela mengirim burung hantu selarut ini hanya untuk mengajak bertemu. Padahal biasanya ia akan datang langsung ke kantornya tanpa rencana. Bahkan ketika Theresia harus lembur, Sam rela tidur di ruangannya hanya untuk menemani gadis itu supaya tak pulang sendirian.
---
Senja tiba dan kini saatnya gadis berambut sedikit kecoklatan itu membereskan mejanya. Pekerjaannya selesai beberapa menit yang lalu bertepatan dengan habisnya jam operasional kantor meski akan ada beberapa pegawai kementrian yang lembur. Dunia sudah damai namun tak berarti tidak ada kejahatan.
Ketukan pintu sebanyak tiga kali terdengar menggema mengingat ruangan itu tak bersuara sejak tadi. Laki-laki dengan gayanya yang khas masuk tanpa harus menunggu persetujuan sang pemilik ruangan dan berdiri tepat di depan meja yang sedang dibereskan.
"Hai" sapa Sam.
"Hai ?"
"Ya. Hai. apa yang salah?"
"Tidak biasanya kau menyapa dengan formal"
"Aku rasa itu tidak buruk bukan ?"
"Memamg tidak" Ucap Theresia yang telah siap dengan tasnya.
"Sudah ?" tanya lelaki itu yang dibalas anggukan.
Mereka meninggalkan ruangan tanpa sepatah katapun. Bahkan hingga tiba di jalanan tak ada yang cukup berani untuk memulai percakapan. Theresia hanya mengikuti langkah Sam dan percaya pada tujuan lelaki itu karena memang sudah daru awal Sam yang mengajaknya.
Langkah mereka baru berhenti di sebuah restaurant yang cukup mewah.
Restaurant itu memiliki gaya klasik ala penyihir namun tidak lupa dengan sedikit sentuhan gaya muggle yang lebih modern. Semenjak status darah dihapuskan oleh menteri sihir yang baru, dunia sihir memang mengalami gejolak. Ada kontra terhadap kebijakan itu. Namun tak sedikit pula yang setuju dan mengubah gaya hidup mereka mengikut muggle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You [Draco Malfoy]
Novela Juvenilmemasuki tahun keempat, Draco mulai ogah-ogahan untuk kembali ke Hogwarts. setelah insiden wajah tampannya itu dipukul oleh seorang mudblood dan itu melukai harga dirinya. beruntungnya ia ketika Mr. Malfoy tidak mengetahui hal tersebut. namun siapa...