kelas pertama yang Theresia ambil adalah sejarah sihir bersama professor Binns. berbeda dengan golden trio sehingga ia berjalan bersama Luna menuju kelasnya. kelas kali ini bergabung dengan Revenclaw dan itu membuat Theresia sedikit tenang karena ada Luna yang menjadi temannya.
pelajaran Sejarah sihir sangat membosankan. Ia bahkan hampir tertidur tadi. syukurlah kelas itu cepat selesai dan kini ia berjalan menuju great hall untuk makan siang bersama sahabatnya.
"Hai" sapanya dengan hangat.
"Hai Theresia. bagaimana kelasmu ?" tanya Hermione setelah Theresia mendaratkan bokongnya di kursi panjang Great Hall.
"membosankan. professor Binns hanya menjelaskan apa yang sudah tertulis di buku dan aku sudah membacanya kemarin malam"
"lalu mengapa kau nampak bersemangat mengambil kelasnya ?"
"kau tau Mione ? itu kelas yang cukup santai untuk tahun yang santai"
tahun keempat kali ini memang sedikit santai karena Hogwarts sedang mempersiapkan diri untuk turnament Triwizard. sehingga kelas hari ini hanya sampai jam makan siang. setelah itu mereka dapat melalukan acara bebas.
"apa yang kau lihat Harry ?" tanya Theresia ketika melihat Harry tak henti-hentinya memandangi meja Ravenclaw.
ia mengikuti arah pandang Harry dan mendapati Cho Chang yang sedang bercanda bersama teman perempuannya. nampaknya Harry jatuh cinta.
Hermione memberi kode untuk berhenti menoleh Cho karena Harry mulai terlihat kesal.
Theresia hanya tersenyum dan hendak fokus menyantap makan siangnya. namun ia kembali kagi tak sengaja melihat sepasang mata hijau yang sedang menatapnya. dan seperti biasa, ketika Theresia tersenyum, ia akan memalingkan wajahnya.
entah berapa kali ia memergoki Malfoy itu memperhatikannya. ah mungkin hanya perasaannya saja.
---
Theresia POV
setelah makan siang, semua siswa hogwarts dibebaskan untuk melalukan kegiatan bebas sampai jam makan malam. malam ini akan ada pemilihan peserta turnament triwizard baik dari Hogwarts, Drumstrang, dan Beauxbatons.
aku sendiri mencoba menyibukkan diri dengan membawa alat lukisku. Ya. aku memang suka melukis sejak kecil. kini aku mencoba melangkah menuju bukit dimana aku bisa melihat gubuk Hagrid dengan jelas dari sana. tempat yang Hermione ceritakan saat ia memukul Draco tepat di hidungnya.
itu benar-benar membuatku tertawa. aku rasa belakangan ini aku sering memikirkannya.
aku mencoba memulai melukis sebelum waktuku habis hanya untuk memikirkan laki-laki berambut platina itu.
aku baru saja hampir menyelesaikan lukisan ku sebelum seorang laki-laki mengejutkanku.
"Lukisan yang bagus"
aku menoleh dengan cepat dan menemukan seorang laki-laki dengan seragam hogwarts lengkap dengan dominasi hijau dan perak.
"terima kasih""aku tidak tau kau hebat dalam melukis"
Ia lalu mengambil tempat disebelahku.aku tersenyum lalu memandang bebas ke gubuk kecil milik Hagrid. "aku rasa aku belum mengatakannya"
"apa aku terlihat seperti orang yang sulit dipercaya ?"
"aku tidak berfikir begitu"
"ta-tapi aku seorang Malfoy"
"apa yang salah dengan itu Draco ?"
ia menunduk malu. "tidak ada"
"ibuku seorang designer. aku rasa bakatnya menurun kepada ku"
"designer?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You [Draco Malfoy]
Fiksi Remajamemasuki tahun keempat, Draco mulai ogah-ogahan untuk kembali ke Hogwarts. setelah insiden wajah tampannya itu dipukul oleh seorang mudblood dan itu melukai harga dirinya. beruntungnya ia ketika Mr. Malfoy tidak mengetahui hal tersebut. namun siapa...