"Aya sayang sama Papi?"
Pertanyaan Irham tentang apakah Ayana sayang padanya membuat Ayana mengerutkan dahinya.
Ayana kemudian menjawab dengan mengatakan bahwa,
"Papi pasti tahu jawabannya," yang membuat Irham mengangguk.Namun, ketika Irham mengajukan pertanyaan apakah papi boleh menikah lagi, Ayana merespon dengan perasaan campur aduk.
"Kalau Papi menikah lagi, apakah boleh?"
"Menurut papi aja" sedikit kesal ia berkata
Irham mengungkapkan perasaan kesepiannya selama sepuluh tahun setelah kepergian Istrinya, serta kesepian dan kekosongan yang dirasakan oleh Ayana.
"Kamu kan tau, Papi juga sudah lama sendiri. Papi perlu pendamping hidup, dan kamu butuh ibu untuk mengurus diri kamu"
"Papi mau nikah lagi karena udah lupa sama Mami kan?"
Ketika Ayana mengatakan bahwa papi mungkin sudah lupa akan ibunya, itu mencerminkan rasa sedih dan kehilangan yang masih terasa dalam hati Ayana.
"Ngga, Mami kamu akan selalu ada di hati papi, Mami kamu punya tempat nya sendiri di sini"
"Aku ngga tau, aku ngga bisa ngasih Papi izin"
Pertanyaan dan percakapan antara Ayana dan Irham menunjukkan perasaan yang dalam antara hubungan keluarga.
Kesedihan, kesepian, dan perasaan kehilangan yang masih dirasakan Ayana menunjukkan betapa pentingnya empati, pengertian, dan dukungan dalam menghadapi perasaan yang rumit dan situasi yang sulit dalam keluarga.
Irham menghela nafasnya pelan dan menahan tangan Ayana sambil berbicara dengan lembut, mencoba menjelaskan alasan di balik keinginannya untuk menikah lagi.
Irham ingin Ayana merasakan kehadiran seorang ibu dan pengalaman memiliki sosok ibu dalam kehidupannya.
"Punya ibu tiri bukan berarti kamu harus melupakan Mami"
Ayana dengan tegas dan penuh emosi menjelaskan bahwa ia tidak akan pernah melupakan ibunya dan bahwa hubungan dan kenangan dengan ibunya sangat berarti baginya.
"Ngga perlu, ada Bunda Lana yang kehadiran nya bisa membuat aku ngga kehilangan sosok Ibu"
"Dan yang perlu Papi ingat, Mami itu ngga akan pernah tergantikan posisi nya"
Ayana menegaskan bahwa pengalaman dan kasih sayang yang diberikan oleh ibunya tidak akan pernah tergantikan, dan bahwa ia tidak akan bisa melupakan dan menggantikan peran ibunya dalam hidupnya.
-
Ayana mengungkapkan perasaan sedih dan kekhawatiran Ayana terhadap rencana Papi nya untuk menikah lagi.
"Aya, masih marah?"
Bahkan Ayana melupakan sejenak perihal itu, Ella duduk di samping Ayana.
"Papi mau nikah lagi, La" kata Ayana pelan, tersirat kesedihan di dalamnya
"Terus, Lo ngga setuju?" tanya Ella
"Lo tau kan, La. Gue paling takut sama yang namanya Ibu tiri" jawab Ayana seolah menerawang untuk kedepannya
Ayana merasa sedih dan takut bahwa kehadiran ibu tiri akan menggantikan peran dan kenangan ibunya dalam hidupnya.
"Lo percaya aja sama Om Irham, beliau ngga bakal biarin lo kenapa-kenapa"
Ella, sebagai sahabat yang peduli, mencoba memberikan dukungan dan kenyamanan kepada Ayana dengan mendengarkan dan memeluknya saat Ayana menangis.
Ella berusaha memberikan kehangatan dan kekuatan kepada Ayana dalam menghadapi perasaan sedih dan kekhawatiran yang dialaminya.
Semoga saja dengan begini hubungan Ella dan Ayana membaik.
Mereka kembali ke kelas, Ella yang lupa mengerjakan tugas rumah itu memilih untuk meminjam buku Ayana dan menyalin tugasnya.
Kejadian di mana guru menyadari bahwa tugas yang dikerjakan oleh Ayana dan Ella sama persis dan menuduh Ayana mencontek tugas milik Ella merupakan situasi yang menegangkan dan menimbulkan kebingungan bagi Ayana.
Guru yang menduga Ayana mencontek tugas milik Ella karena dianggap tidak mungkin Ella, siswi pintar, melakukan hal tersebut.
Tuduhan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan dan kebingungan bagi Ayana, terutama karena Ayana merasa tidak bersalah dan tidak melakukan pencontekkan."Jelasin dong, La. Kalau bukan gue yang nyontek" Ayana geram karena Ella seperti nya mencari aman saja, tidak ada niatan untuk klarifikasi sama sekali.
Ayana mungkin merasa tidak adil dan kecewa atas tuduhan yang diterimanya, terutama karena ia merasa tidak bersalah.Penting bagi pihak sekolah untuk melakukan investigasi yang cermat dan adil untuk mengklarifikasi situasi dan menyelesaikan masalah ini dengan tepat.
Dari situasi di kelas hingga hukuman yang diterima Ayana, cerita ini memperlihatkan hubungan antara karakter-karakternya.
Ayana mengalami berbagai peristiwa yang mengejutkan dan membuatnya merasa tidak nyaman, mulai dari kebingungan di kelas hingga hukuman larinya di sekolah.
Gilang datang tepat pada waktunya untuk memberikan pertolongan kepada Ayana yang sudah dalam kondisi lemah dan hampir pingsan.
Gilang dengan sigap menuntun Ayana menuju Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendapatkan pertolongan medis yang dibutuhkan.
Tindakan cepat dan tanggap Gilang dalam membantu Ayana menunjukkan kepedulian dan kebaikan hatinya.
Dengan dibantu oleh Gilang dan segera mendapatkan perawatan di UKS, diharapkan Ayana dapat pulih dan mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk kesehatannya.Tindakan Gilang yang memilih untuk berbaring dan tidur di brankar di sebelah Ayana setelah mengantarkannya ke UKS mungkin menunjukkan bahwa Gilang juga merasa lelah atau butuh istirahat setelah membantu Ayana.
Kemungkinan Gilang merasa perlu untuk beristirahat sejenak setelah menunjukkan kepedulian dan membantu Ayana dalam situasi darurat.
Sepertinya tugas Ketua osis akhir-akhir ini sangat banyak, terlihat dari wajah kelelahan milik Gilang.
Meskipun tindakan Gilang mungkin terlihat tidak biasa, namun bisa jadi ia juga merasa lelah atau butuh istirahat setelah membantu Ayana.Sikapnya yang memilih untuk beristirahat di sebelah Ayana mungkin juga menunjukkan rasa empati dan perhatian terhadap kondisi Ayana.

KAMU SEDANG MEMBACA
BJK REVISI
Teen FictionDua perempuan yang menyukai satu laki-laki yang sama, Ayana dan juga Ella. Mereka bersahabat, namun persahabatan itu tidak berlangsung lama setelah mengetahui perasaan keduanya. Salah satu dari mereka berkhianat, membuat satunya lagi terluka, terkad...