BJK Revisi

3.1K 191 5
                                    

Beberapa jam sebelumnya, Ayana berharap bahwa Ella akan mengaku bahwa dirinya yang sebenarnya yang mencontek tugas Ayana.

Harapan Ayana ini mungkin muncul dari perasaan kecewa dan ketidakadilan yang dirasakannya ketika Ayana dihukum karena dituduh mencontek oleh Bu Sri.

"Kenapa bisa dihukum?" tanya Gilang. Dengan posisinya duduk di sebelah kiri Ayana, Gilang merasa penasaran.

"Bu Sri nuduh gue nyontek," ungkap Ayana tanpa menyembunyikan apapun dari Gilang.

"Kok bisa?" Gilang masih bingung dengan tuduhan tersebut.

Ayana tersenyum sambil menjawab, "Namanya juga hidup, kalo gak salah ya disalahin."

Gilang menatap Ayana dengan ekspresi yang ambigu. "Lo natap kaya gitu gue lempar sepatu ya!" omel Ayana.

Tawa Gilang terdengar tanpa beban, tidak ada pura-pura. "Berhenti ketawa!" tegas Ayana.

Ajaib.

Gilang segera mengubah ekspresinya menjadi serius dan menghentikan tawanya.

"Gue ngantuk, nanti bangunin gue ya," pesan Ayana kepada Gilang. Gilang mengangguk, lalu membuka sebuah benda persegi berwarna hitam dengan logo apple di belakangnya.

Gilang melirik sekilas ke arah Ayana, lalu membuka almamaternya dan menyelimuti tubuh Ayana. Bagaimanapun, Gilang tetap mematuhi aturan yang dimilikinya.

"Suka banget sama yang namanya tidur," kata Gilang dengan kekehan di belakangnya.

Dengan mata yang tertutup, Ayana memberikan balasan, "Mending gue suka tidur, daripada suka lo!"

"Astagfirullah," kaget Gilang. "Belum tidur lo?" tanya Gilang.

"Menurut ngana?" tanya Ayana.

"Gue kok sedikit ga suka ya sama cara bicara lo sekarang," kata Gilang.

"Bodoamat," balas Ayana.

"Ayana yang dulu gak kaya gini, tau gue lo kecewa sama keadaan, tapi berubah kaya gini bukan lo banget," ungkap Gilang.

Terdengar helaan nafas dari Ayana. "Oke, maafin aya ya, Lang," kata Ayana.

Gilang menoleh ke arah Ayana, senyumannya terpancar. "Yoi lah ya."

Ayana tertawa, meski hanya sebentar.

"Aya bakal ngomong kaya dulu, tapi cuma buat Gilang," kata Ayana.

Melayanglah bang Gilang.

Jantung Gilang berdegup kencang, Ayana menertawakan wajah Gilang.

"Lucu banget si Lang."

Anjrit, dua kali di buat melayang.

Salting ni salting.

-

Ella pulang dari sekolahnya dan disambut oleh mamanya yang sedang menyiapkan makanan. Ella memandang ibunya dengan heran, "Assalamualaikum, Ma, tumben masak banyak," ucap Ella sambil menatap setiap masakan yang tersaji di atas meja makan.

BJK REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang