59. balasan wilman

1.1K 22 1
                                        

HAPPY READING

VOTE DAN KOMEN YA

"Ma--maafin a--aya, tolong lepasin aya... "begitu kata kata yang keluar dari mulut ayana

Ella tertawa, begitu menyenangkan melihat darah ayana"nggak akan sebelum lo MATI!"

-

Ayana kehilangan kesadarannya lagi, dan terbangun di pagi hari, mata nya tidak bisa terlalu jelas melihat, luka di sekujur badannya terasa perih.

Menangis tidak ada gunanya, Ayana hanya berdoa agar ada seseorang yang membantunya.

Disisi lain, Wilman sang kakek marah besar kepada anaknya Irham, bisa-bisa nya telat menyadari.

"Cari Cucu saya sampai ketemu"perintah Wilman kepada anak buahnya.

Bunda Lana menangis histeris ketika mendapat kabar Ayana telah hilang diculik, Gilang sudah dari kemarin sibuk mencari keberadaan kekasihnya.

Wilman menatap sang anak nyalang"ngga becus jadi orang tua!"marahnya

Irham menunduk menyesali perbuatannya, anak satu-satunya kini dalam bahaya, apa yang harus dirinya perbuat?

"Renungi kesalahan mu, jangan pernah muncul sebelum cucuku kembali"ujar Wilman kemudian pergi

Ghina--ehh Ghita apa siapa si? Lupa

Lana menyusul Ayahnya pergi keluar, ingin ikut mencari Ayana.

"Ayana, Bunda nggak akan maafin siapapun yang sudah nyakitin kamu"

Di dalam mobil, Wilman mendapatkan kabar baik dari anak buahnya, sebuah pesan yang menyampaikan bahwa Ayana ditemukan, berserta alamat lengkapnya.

Segera lah Wilman menyuruh supir nya untuk menuju ke lokasi tersebut. Tak butuh waktu lama akhirnya Wilman sampai.

Hal yang pertama kali ia lihat saat turun dari mobil adalah banyaknya preman yang tergeletak di atas tanah.

Preman-preman itu di tumbangkan oleh Gilang dan juga anak buahnya.

Ingatkan Wilman untuk memberikan restu untuk Gilang ya.

Wilman berjalan masuk, mencari titik keberadaan Ayana, sungguh tempat ini sangat berdebu dan kumuh.

Gelap, tidak ada pencahayaan disini, Bunda Lana menggunakan ponselnya untuk menyalakan senter, Tentu sangat berguna.

Terdengar suara rintihan seseorang, dengan langkah yang kian lama kian cepat akhirnya Wilman menemukan Ayana.

"Berani-berani nya dia"desis nya

Bunda Lana lantas berlari kearah Ayana, ia menatap Ayana penuh dengan Rasa khawatir, Bunda Lana berusaha membantu Ayana dengan melepaskan ikatan tangan dan kakinya, mata Ayana memerah karena terlalu lama menangis.

"Bunda... Aya takuttttt"gumamnya didengar oleh Lana.

Lana merengkuh tubuh lemah Ayana hati-hati"sudah ada Bunda, Aya tidak perlu takut yaaa"

"Sakittt Bunda.."

Sepertinya yang lebih cocok menjadi orang tua Ayana hanya Lana.

Lana bagaikan Rumah untuk Ayana pulang.

Gilang masuk kedalam menyusul semuanya, ia menatap Ayana dengan sulit di artikan, sungguh terasa sangat menyakitkan melihat kondisi kekasihnya.

Tanpa membuang waktu, Ayana segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena kondisinya yang lumayan parah, beberapa luka nya harus ada yang di jahit.

Paku berkarat itu yang paling berbahaya, akibatnya sangat fatal karena bisa membuat kakinya diamputasi.

Setelah mendapatkan perawatan yang cukup, Ayana kini tertidur lelap, Gilang terus menemaninya, sedangkan Wilman dan Suami Lana tengah menyiapkan balasan untuk sang pelaku.

"Kamu bermain-main rupanya" nenek Ayana mendesis marah

"Saya akan pastikan kamu jauh lebih menderita daripada Ayana"

(Plis tolong lupa bgt sama nama nama tokohnya)

-

Revan tersenyum lega ketika mendengar berita Ayana telah ditemukan, ribuan kata syukur ia ucapkan.

Nino menatap Temannya heran"kenapa lo?"

Tak menjawab pertanyaan Nino, Revan malah merebahkan tubuhnya di sofa kamarnya.

"Telat makan aja sakit, apalagi telat menghargai"sindir Ronald pada Revan

"Bacot"

Ronald dan Nino keduanya sama-sama menyayangkan kelakuan temannya dulu, dikasih hati minta jantung.

Tak sampai setengah hari Wilman sudah berhasil menangkap kedua otak dibalik penculikan itu.

Dia bisa bersembunyi atas kesalahannya, tapi tidak untuk penyesalannya.

Berbagai rencana balasan yang sudah Wilman rencanakan, ia bahkan bisa lebih kejam untuk membalas kesakitan sang cucu.

"Ani, sungguh dirimu tidak pantas untuk hidup lebih lama"

Wilman menatap kedua orang beda usia itu, setelah ditangkap di dekat stasiun kereta api, rupanya mau melarikan diri.

"Saya harus mulai dari mana?"tanya Wilman dengan tatapan nyalangnya.

"Mengunting jemari Ella atau mematahkan tangan Nenek tua ini?"

Terlihat seperti pisikopat yang haus akan kematian seseorang.

Gino menatap Ayah mertua nya ngeri, baru pertama kali ia melihat Wilman bisa semarah ini, bulu kuduk nya berdiri semua.

"Gino, jangan beri makan anjing-anjing saya"

-

Kangen ga?WkwkSIAPA YANG BSK SENIN PTS? AKU AKU AKUTRS ABIS PTS SIDANG PKL?AKU AKU AKUGAJE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kangen ga?
Wkwk
SIAPA YANG BSK SENIN PTS?
AKU AKU AKU
TRS ABIS PTS SIDANG PKL?
AKU AKU AKU
GAJE.
spam emot 🤩 dong
Maksa!!!!!

BJK REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang