RONALD : assalamualaikum
NINO : kumsalam
RONALD : sakit sekali epribadihhh
NINO : nanti nangesss
RONALD : manusia itu egois
NINO : datang karna sepi
AUTHOR : pergi karna tak sehati
.........
Ayana saat ini tengah bersiap siap keacara pertemuan keluarga, dimana keluarga irham dan ghita bertemu untuk memusyawarahkan tanggal yang baik untuk pernikahan mereka.
Ayana sebenarnya tidak mau ikut, namun karna ucapan oma nya yang bilang bahwa bunda lana ikut hadir di acara itu, ia tau pasti nanti semua orang menatapnya kasihan karna mengunakan kursi roda. Tak ada yang memaksa ayana hadir karna ia ingin bertemu dengan bundanya.
Ayana telah tapi didepan meja riasnya, disamping dirinya ada bi rati yang membantu.
"Bi aya udah selesai"kata ayana, bi rati mengangguk lalu membantu ayana. Saat ia sudah ditangga bunda lana langsung berlari kearah ayana.
"Aya"panggil lana
Ayana tersenyum"bunda"mereka saling berpelukan. Lana menangis melihat kondisi keponakannya.
"Bunda kenapa gak jenguk aya pas dirumah sakit?"tanya ayana
"Maafin bunda, bunda waktu itu gabisa karna abang kamu buat ulah"kata lana
"Bang leo kenapa bunda?"tanya ayana
Gleo reganta, anak laki laki dari lana dan juga gino.
"Leo makin kesini makin bandel, kemarin aja dia buat temen sekolahnya koma"
Ayana menatap bundanya"serius?"tanya ayana
Lana mengangguk"bunda omelin sampe tiga hari"
Ayana terkekeh"bagus bunda"
Lana menanggil leo untuk membantu ayana turun dari tangga.
"Lo berat!"kata leo saat ayana sudah diangkat oleh nya.
"Apaan, orang habis sakit turun 5 kilo!"tukas ayana
Leo mencibir"kalo kurus tapi berat, kemungkinan itu dosa"
"Bunda"rengek ayana pada lana
"Bang"peringat halus lana
"Curang lo, maennya aduan!!!"
"Bodo wleee"
Ayana sudah berada dikursi rodanya lagi, leo mendorong nya hingga keruang keluarga, lihat, irham ghita dan ella memakai baju samaan. Lana melirik ayana sebentar. Awas saja irham ia akan membawa ayana pergi jauh dari nya.
Wilman tersenyum tipis melihat cucunya yang sangat manis"hari ini kamu cantik banget nak"
Milla mengangguk"kayak maminya dulu"
Tiba tiba ghita menatap ayana sendu, ayana tidak mengerti apa arti tatapannya itu.
Irham mengelus puncak kepala ayana lembut kemudian tersenyum tipis.
Kenapa hati ayana sakit? Kenapa papinya tidak memuji dirinya seperti opa nya?
Nenek ani menatap wilman memuja"saya selaku orang tua ghita ingin waktu ditentukan secepatnya"
Milla melirik sinis kearah ani"jangan buru buru, ntar salah pilih lagi"
Irham menghela nafasnya pelan, sudah rahasia umum bahwa ibunya itu cemburuan. Apalagi ani adalah mantan wilman.
Ayana diam, leo melihat ayana yang terlihat murung, tangan leo mengengam erat tangan ayana.
"Saya masih ragu"jawab wilman"saya ragu dengan pernikahan kalian"kata wilman menatap irham ghita bergantian
"Saya ragu kalian tidak bisa bersikap adil nantinya, saya ragu ghita akan menerima ayana selayaknya irham yang menerima ella"
Ayana menatap wilman dengan tatapan bertanya"maksud opa?"tanya ayana
"Kamu lihat, papi mu ini belum menikah saja sudah melupakan kamu, lihat aya!buka mata kamu! Apa ia membelikan kamu pakaian yang sama?"tanya wilman
Ayana tak menjawab, ia menunduk, meremas tangan leo, leo menatap om nya dengan sebal"udah ya, tinggal sama gue aja, dijamin gak dibeda bedain!"
Ayana menatap leo"boleh?"tanya nya polos
Lana tersenyum"terserah kamu sayang"jawab lana
Gino mengangguk"kalau mau, nanti kita bisa pulang bersama sama"
"Ini beneran pah?"tanya ayana
Gino tertawa"iya"
Irham menatap adiknya galak"enak aja, aya bakalan disini"
Ayana menatap irham"buat apa pi?"tanya ayana
Nenek ani berdecak"kalau mau pergi ya pergi aja, gausah ngedrama!"
"Dih sewot lo nenek nenek?"tanya leo meremehkan
Nenek ani mengelengkan kepalanya"didikan macam apa itu?"
Ayana menatap ella yang hanya diam, mata ayana melihat kearah cincin yang ada ditangan ella, kemudian berganti menatap nenek ani, seluruh tubuh nenek ani terpenuhi dengan emas.
"GILA INI TOKO MAS BERJALAN?"batin ayana
Ani yang melihat ayana sedang menatapnya pun mendesis kesal"apa kamu liat liat"
Milla yang tak terima pun berbicara"kenapa lo? Cucu cucu gue, gausah sewot dong!"
Leo menatap oma nya takjub"ini baru oma gue"
.......
"Lo harus adil bang, ayana masih butuh lo"kata gino menasehati
Irham menatap tak suka kearah gino"gue tau no, lu diem aja!"
Lana mengeleng"kalau abang gabisa bersikap adil, biar lana aja yang rawat ayana"
"Lo gabisa seenaknya lan!"suara irham naik satu oktaf
Lana menghela nafasnya"kalo bang irham bisa bersikap kaya dulu, waktu mbak ghita dateng ke kehidupan bang irham, apa bisa?"tanya lana
Irham terdiam, ia menyadari perubahannya. Ia tidak lagi menjaga atau merawat ayana. Bahkan sedari ayana pulang kerumah.
Irham berfikir keras, apa ayana akan pergi meninggalkannya?
Ghita melirik lana sinis, tidak suka dengan gaya bicara lana"maksud kamu apa lan?"tanya ghita"saya tau saya hanya orang asing disini, tapi saya bukan seperti yang kalian pikirkan!"
Ella mengangguk, begitu juga dengan irham
"Kalau lu gabisa beli 4 setel baju samaan, bilang bang biar gue yang beliin!"
Wilman menatap gino"sudahlah, abangmu memang tidak bisa berpikir lagi"kata wilman"lebih baik kalian menyusul ayana dan leo ditaman"
Lana mengangguk begitupun dengan gino.
Irham mengepalkan tangannya, kecewa dengan dirinya. Irham melepaskan rangkulan tangan ghita dari lengannya"lepas, saya gerah!"
......
:tips agar mamah gak marah marah
[4/6 15:49] dia: jual mamahnya
[4/6 16:13] gue: Berdosa
[4/6 16:16] dia: satu satunya cara
KAMU SEDANG MEMBACA
BJK REVISI
Novela JuvenilDua perempuan yang menyukai satu laki-laki yang sama, Ayana dan juga Ella. Mereka bersahabat, namun persahabatan itu tidak berlangsung lama setelah mengetahui perasaan keduanya. Salah satu dari mereka berkhianat, membuat satunya lagi terluka, terkad...