Thirty One - Two Sides

1K 150 29
                                    

Dibalut dengan bathrobenya, Taehyung keluar dari kamar mandi sambil sesekali mengibaskan rambutnya yang basah. Ia lalu mendekat ke arah meja rias untuk mencari pengering rambut.

Saat membuka laci, pandangan tertuju pada ponselnya yang terletak di atas meja rias. Membuat ia seketika teringat dengan ucapan Jhope dan Jin yang mengatakan bahwa kemarin Yerin sempat mencari dirinya. Awalnya dia tidak ingin mempercayainya, namun pernyataan tersebut dikuatkan dengan ucapan ibunya yang juga mengatakan hal yang sama, bahwa Yerin datang ke apartement mereka untuk bertemu dengannya.

Hal tersebut terus saja berputar di fikirannya dan membuatnya bertanya-tanya alasan apa yang membuat Yerin ingin bertemu dengannya. Padahal terakhir kali bertemu, Yerin benar-benar terlihat sangat marah dan seperti tidak ingin melihatnya lagi. Ada rasa penyesalan dalam dirinya karna malam itu tidur terlalu cepat, "Aish, pasti karna pengaruh obat jadi aku tertidur lelap hingga tidak menyadari kehadiran Yerin semalam."

Ia lalu meletakkan kembali ponselnya sebelum menyadari satu hal, “Pabbo-ya apa yang kau lakukan, jelas-jelas Yerin sudah memblokir nomormu” ucap Taehyung pada dirinya sendiri yang baru menyadari bahwa jari jemarinya sudah menyentuh tombol hijau pada nomor Yerin. Ia lalu berniat menyentuh tombol merah namun suara seseorang yang terdengar menghentikan gerakannya. Taehyung kembali meletakkan ponsel di telinganya untuk mendengar lebih jelas suara itu.

“Yeoboseyo” kata seorang lelaki dari seberang sana.

Taehyung kembali melihat layar ponselnya, memastikan bahwa nomor yang ia hubungi adalah benar nomor Yerin. Namun mengapa suara seorang laki-laki yang menjawab.

“Yeoboseyo” jawab Taehyung. “Dengan siapa aku bicara?”

“Ini aku, Minhyun. Kau lupa?”

Tanpa Taehyung sadari, ia langsung menghembuskan nafas lega saat mendengar jawaban dari orang diseberang sana.

“Oh, Hyung. Mianhae karna tidak mengenali suaramu.”

Minhyun tertawa, “Tidak apa-apa. Aku mengerti karna kita sudah lama sekali tidak berbicara.”

Taehyung tersenyum mendengar jawaban Minhyun. “Kau ingin berbicara dengan Yerin, kan? Sayang sekali sekarang dia sedang keluar bersama Eomma. Sepertinya dia lupa dengan ponselnya dan meninggalkannya begitu saja didekat televisi.”

Taehyung mengangguk. “Sepertinya begitu.” Ucap Taehyung menanggapi. “Hyung apa kabar?”

“Aku baik. Bagaimana denganmu?”

“Aku juga begitu, Hyung.”

“Kau pasti sangat sibuk. Aku sering melihat kalian sekarang sering tampil di TV luar negri dan menggelar konser di tempat-tempat yang keren. Kalau kau lelah aku tidak keberatan jika harus mengganti posisimu meski hanya sehari.”

Taehyung tertawa menanggapi lelucon yang dikatakan oleh Minhyun. Dia sebenarnya masih sedikit canggung berbicara dengan Minhyun. Meski ia memiliki sifat mudah akrab dengan orang lain, tapi karna Minhyun adalah kakak laki-laki Yerin, ada sesuatu yang membuat Taehyung seperti harus menjaga sikap ketika berbicara dengan Minhyun.

“Apa Yerin menginap disana, Hyung?”

“Ya, sejak kemarin kami memang menginap dirumah Eomma, tapi malam ini juga dia akan kembali ke Seoul untuk melanjutkan jadwalnya."

"Ah begitu. Apa ada hal penting hingga kalian berkumpul, Hyung?"

"Sebenarnya kami berkumpul untuk merayakan kehamilan pertama istriku.”

“Wah selamat Hyung sebentar lagi kau akan menjadi ayah. Aku turut senang mendengarnya.”

“Terima kasih atas ucapanmu, Taehyung-ah. Sayang sekali kau tidak bisa hadir disini.” Ucap Minhyun. “Tapi apa Yerin tidak mengatakannya kepadamu?”

Ships In The Night [TAERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang