Thirty Two - Never Really Over

1.3K 139 101
                                    

Alhamdulillah, finally sampai juga di last chapter. Sempet ngira ga bakal bisa selesaiin cerita ini, tapi berkat support kalian akhirnya kita sampai juga di stasiun terakhir😭😭😂 *nangis lebayyy.
Maaf juga kalau ada yg ngerasa terlalu pendek, cuma sampai 32 /udh kayak drakor wkwkwk/ tapi aku ngerasa emang udah cukup, kalau kebanyakan konflik lagi aku pusing sendiri beresinnya😭😂

Happy Reading Dears💛💚


🍎🍎🍎

"Ada apa Umji-ya?"

"Aku dan Yuju Eonni akan pergi ke agensi sebentar."

"Kita baru saja tiba dan kalian akan pergi lagi?"

"Ponsel Yuju Eonni tertinggal disana dan dia memintaku menemaninya. Kami tidak akan lama. Aku juga sudah memesankan makanan untuk Eonni, mungkin sekitar 15 menit lagi akan tiba. Jadi Eonni tidak perlu memesan makanan apalagi memasak sendiri."

Yerin tersenyum, "Astaga, kau terlihat seperti ibu yang akan meninggalkan anaknya berhari-hari. Aku bisa melakukannya sendiri."

"Gwencana. Kalau begitu aku keluar sekarang Eonni. Yuju Eonni sudah menunggu dibawah bersama Kang manajernim." Umji melambaikan tangan.

Setelah kepergian Umji, Yerin kembali menutup pintu kamarnya. "Masih ada waktu untuk aku mandi sebelum makanan tiba." Gumamnya lalu memasuki kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri, Yerin duduk di ranjangnya sambil memeriksa ponselnya. Membalas beberapa pesan yang masuk untuk menghabiskan waktu sambil menunggu makan malamnya tiba.

Tidak berselang lama bel apartemen berbunyi. Yerinpun bergegas keluar untuk mengambil pesanan makanannya. Saat membuka pintu dan hendak mengambil makanan dari kurir, Yerin membeku menyadari sosok yang berdiri dihadapannya saat ini.

"Boleh aku masuk sekarang? Sebelum ada yang menyadari siapa aku." Sosok yang menggunakan hoody hitam lengkap dengan masker dengan warna senada itu melirik kekanan dan kiri persis seperti seorang pencuri.

Yerin membeku, terkejut dengan kehadiran seorang lelaki yang tak lain adalah Kim Taehyung. Karna belum bisa mencerna keadaan, Yerin mengangguk kaku menyetujui. Menyadari Taehyung sudah masuk kedalam apartemennya, iapun menutup pintu dan memperhatikan punggung Taehyung yang berjalan dihadapannya.

"Apa kau tidak ada jadwal sekarang?"

"Aku tidak akan disini jika memiliki jadwal."

Yerin yang masih bingung kembali bertanya, "Lalu apa tujuanmu kemari?"

"Mengantar makanan untukmu." Jawab Taehyung santai sambil menaikkan beberapa plastik ditangannya ke arah Yerin. Ia lalu tersenyum yang sialnya malah membuat Yerin merasa gugup.

"Aku tidak mengerti. Apa maksudmu?"

Taehyung terkekeh, "Apa kau selalu memperlakukan tamu mu seperti ini? biasanya saat aku berkunjung orang-orang akan selalu menawarkan minuman bukan diberi pertanyaan."

Ucapan Taehyung membuat Yerin menjadi tidak enak dan salah tingkah, "Kau mau minum apa?"

"Apapun. Dan tolong ambilkan beberapa mangkuk dan piring."

Tanpa bertanya lagi, Yerin menuruti permintaan Taehyung. Ia lalu bergegas ke dapur dan mengambil semua peralatan yang Taehyung sebutkan. Yerin lalu duduk dihadapan Taehyung, memperhatikan setiap gerakan lelaki itu yang sedang meletakkan seluruh makanan yang ia bawa ke dalam wadahnya masing-masing.

Ada banyak pertanyaan dalam fikrian Yerin mengenai kedatangan Taehyung saat ini. Ia tidak mengerti dengan sikap Taehyung yang seperti tidak terjadi apa-apa di antara mereka.

Ships In The Night [TAERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang