03

6K 534 5
                                    

💚💚HAPPY READING💚










Hari ini adalah hari pertama jisung disekolah baru dan jaehyun di kampus baru, mereka sedang menikmati sarapan pagi dengan tenang. Kemudian renjun yg memakai seragam sama dengan jisung bergabung untuk sarapan.
"Jaehyun, kamu pake mobil papa ya"
"Oh iya pa".
"Jisung kamu hari ini akan papa antar" kata papa, jisung hanya mengangguk patuh. Renjun tertawa miris mendengar perkataan papanya.

Setelah selesai sarapan semua beranjak meninggalkan rumah, kini hanya tersisa renjun yg masih terduduk di area meja makan sambil memainkan ponselnya.
"Renjun, kenapa belum berangkat?" Tanya mama lembut. Renjun hanya melirik kemudian mengambil tas nya dan pergi.

Disekolah baru jisung langsung punya banyak teman, saat jam istirahat jisung duduk di kelas sambil mengerjakan tugas.
"Jisung" panggil chenle salah satu teman jisung, dia pun menoleh.
"Kenapa?" Kata jisung.
"Kamu benar adik kak renjun, karna setahuku dia itu anak tunggal" kata chenle. Jisung tersenyum tipis.
"Aku dan kak renjun beda ibu" jelas jisung, chenle hanya mengangguk paham.

Saat jam pulang sekolah, jisung sudah terlihat berdiri di parkiran menunggu jaehyun menjemputnya. Tak lama renjun berjalan kearah mobil yg tepat berada di depan jisung.
"Bisa kau minggir" kata renjun, jisung tampak bingung .
"Kau berdiri di depan mobilku bodoh!" Bentak renjun sambil mendorong jisung hingga jatuh. Haechan dia teman renjun melihat jisung jatuh terkejut.
"Ren, bisa kan gak usah pake dorong" tegur haechan, kemudian membantu jisung berdiri.

Kemudian sebuah mobil berhenti lalu jaehyun keluar dari mobil itu dan menghampiri jisung.
"Kamu gakpapa?" Tanya jaehyun khawatir. Dengan wajah marah jaehyun mendekati haechan.
"Kamu apakan jisung" renjun hanya tersenyum licik.
"Adikmu menghalangi mobilku" kata renjun, jaehyun yg kesal langsung mencekeram kerah renjun.
"Tapi kamu tidak perlu mendorongnya" bentak jaehyun, jisung menenangkan jaehyun agar melepaskan renjun dan taklama memang dilepaskan. Haechan yg melihat situasi makin panas lalu mengambil kunci mobil milik renjun kemudian menariknya agar masuk ke mobil lalu mereka pergi.
"Kalau kamu di sakiti renjun, kamu bilang sama papa ya" kata jaehyun pada jisung kemudian mereka bergegas pulang.

Dimobil renjun hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata, haechan tahu bahwa renjun banyak menyimpan luka di hatinya.
"Jisung tidak salah ren, tidak seharusnya kamu memperlakukan dia seperti tadi" kata haechan, renjun tidak menanggapi perkataan haechan, perlahan air matanya mulai turun.
"Ren, cobalah berdamai dengan mereka" sambung haechan.
"Berhenti.."
"Tapi ren_"
"AKU BILANG BERHENTI!!!". Haechan menghentikan mobil renjun, lalu renjun keluar mobil kemudian menarik haechan keluar mobil.
"Pergi....PERGI!!!" Teriak renjun sambil mendorong haechan. Renjun langsung memasuki mobilnya lalu melajukannya diatas kecepatan rata2.
Haechan hanya terdiam melihat kelakuan renjun karena haechan tahu renjun sangat menderita.

Renjun menangis sambil mengemudikan mobil nya dengan kecepatan di batas normal, lalu tiba tiba di berhenti di pinggir jalan.
Tinnnnnn tinnnnnn tinnnnnn
Haaaaaaa hisk hisk hisk haaaaaa
Renjun meluapkan semua amarah yg ada di dalam hatinya.
"Mama hisk hisk hisk mama!!!!". Kini kepala renjun mulai sakit lalu dia segera mengambil obat yg ada di tasnya lalu menelanya tanpa memperhatikan dosis. Nafasnya terengah engah lalu dia mengambil rokok dan pematik kemudian dia mulai merokok didalam mobil di temani terpaan angin.

Hari semakin gelap hingga malam pun tiba, jisung di kamarnya sedang sibuk menutupi sikunya yg lebam akibat kejadian jatuh di dorong renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari semakin gelap hingga malam pun tiba, jisung di kamarnya sedang sibuk menutupi sikunya yg lebam akibat kejadian jatuh di dorong renjun. Hingga ia di kejutkan oleh kedatangan sang mama.
"Siku kamu knpa jisung, kok lebam begitu"
"Aku tadi_"
"Di dorong renjun sampai jatuh ma" sela jaehyun. Mama langsung menatap luka jisung.
"Kenapa tidak bilang ke mama"
"Aku tidak apa-apa ma" sahut jisung, ternyata di luar siwon papa mereka sudah mendengar percakapan mereka. Dia langsung menerobos masuk lalu mengecheck siku jisung.
"Beraninya anak itu" kata papa.
"Sudah pa, ini cuma luka kecil" tenang mama.

Renjun menaiki tangga menuju kamarnya, kemudian dia melihat keluarganya berkerumun di kamar jisung. Lalu mata papa nya menatap renjun penuh amarah kemudian berjalan mendekatinya.
"Darimana kamu" tanya papa ketus
"Dari perpus"
"Kamu apakan adikmu"
"Memang aku apakan dia" jawab renjun remeh.
"Akibat kmu dorong tadi siku jisung lebam" sela jaehyun.
"Lalu" kata renjun.
"Renjun!!! Dia adikmu harusnya kamu menjaga dia!!"
"Papa!!! Aku anak tunggal, aku tidak punya kakak atau pun adik!!! Dan wanita itu bukan mamaku!!!"
Plak plak
Prangggg
Renjun terjatuh sambil menambrak guci, mama menutup telinganya akibat terkejut.

Renjun menatap jisung dengan tajam, sambil menahan air matanya, ia lalu berdiri.
"Aku bersumpah akan membunuhmu!!!" Renjun mengambil pecahan guci itu lalu berlari menambrak jisung mengunci tubuh anak itu yg terhimpit dengan dinding.
"Renjun!!!! Lepaskan adikmu" teriak papa. Tapi tidak di gubris oleh renjun, ia tetap menatap jisung dengan kebencian.
"Ren, mama mohon jngan sakiti jisung"
"Kalau kamu berani nyakitin jisung, awas kamu ren" sambung jaehyun. Mereka tidak berani bermendekat takut kalau renjun benar benar menggores jisung.

Jisung meneteskan air mata di depan renjun, hati jisung sakit melihat renjun menangis di hadapannya. Jisung dapat melihat banyak luka di dalam hati renjun.
"Kak renjun,,,maafkan jisung" kata jisung lirih, perlahan tekanan di tubuh jisung melonggar lalu dia menjatuhkan pecahan guci itu. Renjun jatuh terduduk, jisung kemudian menyamakan badannya dengan renjun, lalu tangannya terulur mengusap air mata renjun.

STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang