08

4.5K 473 10
                                    

SORRY GUYS KARNA LAMA KAGAK UP CHAP BARU...
SOALNYA LAGI BANYAK KERJAAN..

HAPPY READING 💚💚💚






























Papa, mama dan jaehyun  berlari menyusuri koridor rumah sakit untuk mencari keberadaan renjun dan jisung. Mereka menuju UGD.

Sesampainya di depan pintu, mama menangis memanggil manggil nama jisung.
"Ma tenang ma" kata jaehyun.
"Bagaimana mama bisa tenang jae, adikmu ada di dalam hisk hisk".

Kemudian pintu terbuka, nampak seorang dokter keluar dari sana.
"Bagaimana putra saya dok?" Tanya papa.
"Maaf putra bapak yg mana, karna di dalam ada dua anak"
"Ji_"
"Mereka adik saya dok" potong jaehyun.
"Salah satunya mengalami luka agak parah. Tapi kondisinya sudah stabil dan sebentar lagi mereka akan di pindahkan ke kamar rawat biasa" jelas dokter kemudian pamit untuk pergi.

Ternyata jisung dan renjun di beri kamar yg berbeda. Dikamar jisung sangat terlihat hangat karena dia di temani seluruh keluarganya. Sedangkan di kamar renjun hanya sepi dan sunyi.

"Eunghh ma..ma" ucap jisung.
Mama yg tadi tertidur kemudian terbangun krna jisung sudah sadar.
"Ohhhh sayang kamu sudah sadar sayang" kata mama.
Papa dan jaehyun yg mendengar suara mama kemudian bangun dan mendekati brankar jisung.

"Apa yg sakit sayang?" Tanya papa dan hanya di jawab gelengan oleh jisung.
"Kak renjun mana ma?" Tanya jisung lemah. Papa nampak kecewa karna jisung mencari renjun.
"Dia ada di kamar lain sayang" jawab mama.
"Renjun yg sudah mencelakai kamu dan papa akan beri dia hukuman" kata papa. Jisung menggeleng "jisung yg bikin kita celaka pa, tolong jngan hukum kak renjun". Papa mengecup kening putranya lalu tersenyum.

Dikamar renjun, ada 2 orang suster yg mengecek keadaan renjun, sambil membicarakan renjun dan jisung.
"Ehhhh ku dengar mereka kakak beradik lho. Tpi lihat anak yg ini, tidak di jenguk ataupun di temani"
"Husss sudahlah, jngan membicarakan hidup orang lain".
Setelah itu mereka pergi keluar kamar.

2suster tadi tidak tau bahwa sebenarnya renjun sudah sadar. Perlahan air matanya jatuh ke samping, renjun menutup mulutnya menggunakan selimut untuk menahan isaknya.

Tiba tiba sang papa datang masuk ke kamar renjun dengan tatapan marah lalu menarik pundak renjun hingga kini dia menjadi terduduk.
"Kamu ingin membunuh jisung hah!!!"
Tapi renjun tidak menjawab, dia hanya menatap mata papa dengan tajam.
"Jawab!!!" Teriak papa.

Karena mendengar keributan, ada beberapa suster dan staf rumah sakit yg berkerumun di depan pintu kamar yg terbuka. Lalu datang mama, jaehyun dan juga jisung menggunakan kursi roda.
"Pa...jisung yg salah" kata jisung.
"Diam jisung, papa tau anak ini tidak suka dengan kita" kata papa sambil mendorong kepala renjun.

"Kamu mau membunuh jisung kan!!!!"
"Iyaaaa!!!! Iya, aku ingin membunuhnya!!!! Sangat ingin membunuhnya!!!!!"
Plakk
Plakk
Semua orang terkejut, tetesan air mata mulai jatuh dri mata renjun. Matanya yg tadi tajam tiba tiba menyendu.

"Pa... Renjun mau istirahat. Apa ada hal yg mau papa bicarakan lgi".
Tapi sang papa hanya diam tanpa kata. "Kalau udah gak ada, papa bisa tinggalin renjun sendiri? Renjun mau istirahat" kata renjun kemudian dia membaringkan diri, menarik selimut sampai dada lalu memejamkan matanya.

Perlahan orang orang mulai pergi. Kecuali jaehyun, dia masih dikamar renjun. Memperhatikan renjun yg memejamkan matanya tapi dengan air mata yg terus mengalir.
"Bohong klau aku tidak membencimu ren. Karna kamu dan mamamu. Hidup kami hancur" batin jaehyun. Tangan jaehyun terulur untuk menyeka air mata renjun, namun ia urungkan lalu beranjak pergi keluar meninggalkan renjun.

Seminggu kemudian...

Ruang makan pagi ini terlihat tenang, karna sang papa sudah pergi ke kantor.
"Jisung habiskan sarapanmu nak" perintah mama. Jisung yg tadinya bermain handphone ny kemudian melanjutkan sarapan.

Renjun turun dari kamarnya kemudian duduk untuk sarapan. Semua yg berada di sana kaget karena tidak biasanya renjun langsung duduk. Seulas senyum terukir di bibir mama.
"Renjun mau mama buatkan susu?"
"Tidak usah, ini sudah cukup" sahut renjun sambil memakan sepiring nasi goreng. Mereka sarapan dengan tenang.

"Kalian berdua jngn sekolah dulu ya. Biar pulih dulu" kata mama. Lalu melanjutkan makan.
Kluntak
Hingga suara alat makan jatuh memecahkan suasana. Semua langsung melihat renjun yg duduk di samping jaehyun.

"Kenapa ren?" Tanya mama. Tpi renjun tidak menjawab. Air matanya telah mengalir, tangannya gemetar.
Jaehyun yg melihat itu langsung mendekati renjun.
"Ren kmu knpa? Ren" kata jaehyun.
"Hah hah hah hisk hisk ahhhh ahhhha" tangis renjun kencang yg membuat mama dan jisung ikut panik.

"Renjun nak renjun kmu kenapa nak?"
"Mama...kak renjun kenapa?" Tanya jisung. Tpi mama tidak menjawab.
Tangisan renjun makin terdengar pilu lalu jaehyun membawa tubuh renjun dalam dekapannya sambil mengenggam tangannya yg gemetar.

"Jisung cpt telepon dokter pribadi kita"  perintah jaehyun.
"Hah hah ahhhh akhhh akhhh" rintih renjun. Tiba tiba mata renjun menajam menatap garpu yg jatuh di lantai. Jaehyun yg sadar akan hal itu lalu menangkup pipi renjun agar matanya menatap jaehyun.
"Lihat aku..lihat aku". Namun renjun menolak dan terus berusaha memalingkan wajahnya dari jaehyun.
"Renjun!!!!! Lihat kakak".
Renjun langsung menatap jaehyun. "Semua akan baik baik saja"
"Ada kakak disini hemmm, jangan takut".
"Pembohong....pada saat papa menamparku, kau bahkan hanya diam" batin renjun, setelah itu kesadarannya hilang.

pada saat papa menamparku, kau bahkan hanya diam" batin renjun, setelah itu kesadarannya hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang