15

4.3K 438 6
                                    

HAPPY READING GUYS💚💚💚

Hari terus berganti, renjun bahkan sudah mulai bersekolah. Di sekolah pun dia tetap di pandang jalang oleh teman temannya.

Saat ini renjun berada di kantin dengan haechan, tak jauh dri tempat mereka duduk juga ada jisung dan teman temannya.

"Sung...kamu kok mau sih tinggal serumah sama renjun. Reputasi dia kan udah buruk bangt" kata Ken. Jisung tidak berniat menjawab.
"Udah dech, jngan jdi kompor" ucap chenle.

Renjun sebenarnya mendengar percakapan mereka, tpi dia lebih memilih diam.
"Ren, hari ini main yuk" ajak haechan.
"Engga Chan, hri ini aku di jemput kak jaehyun" tolak renjun.

Skip....

Jaehyun menunggu kedua adiknya dan taklama mereka muncul. Kemudian mereka bergegas menuju rumah, dalam perjalanan jisung sibuk dengan game dan renjun sibuk merasakan perutnya yg sakit.

"Kak, akhh bisa kita berhenti sebentar akhhh" kata renjun.
"Kmu knpa ren?" Tanya jaehyn khawatir. Renjun hanya menggeleng lalu menenggak air minum.
Disisi lain jisung tidak suka melihat kedekatan renjun dan kakaknya.

Sesampainya dirumah jisung langsung mendahului jaehyun dan renjun, kemudian terdengar suara pintu yg di tutup dengan keras.
"Knpa adikmu jae?" Tanya mama
"Entahlah ma, biar aku tanyakan" jawab jaehyun kemudian pergi ke kamar jisung.

Jisung duduk di kursi belajar dengan tangan mengepal, lalu muncul sosok jaehyun dari pintu.
"Kamu knpa sih?" Tanya jaehyun lembut. Jisung hanya membuang muka tanpa menjawab.
"Tidak biasanya kamu ngambek begini"
"Knpa kakak dekat sekali dengan kak renjun? Aku tidak suka" kata jisung.

"Renjun kan adik kakak juga, wajar lah kakak dekat" ujar jaehyun.
"Tapi aku tidak suka. Dia itu cuma benalu dalam keluarga kita kakak" kata jisung. Jaehyun hanya tersenyum menanggapi keluhan adiknya yg kesal.
"Memang benar kan, dia hanya benalu yg sudah buat mama menderita dan ibunya juga wanita murahan" lanjut jisung.

Brakkkk
Renjun mendengar semua perkataan jisung langsung membuka pintu dan...
Plakkkk
Renjun melayangkan tamparan ke pipi jisung sangat keras hingga Bibis jisung berdarah. Jaehyun terkejut melihat peristiwa itu, lalu menatap adiknya yg terluka.

Hati jaehyun benar benar sakit melihat adiknya berdarah. Dia langsung mencekik leher renjun dan siap menamparnya kembali. Namun saat mata mereka bertemu, jaehyun tidak sanggup melakukannya. Tapi..
Plakkkk brugggh
Renjun menerima tamparan hingga jatuh, itu dari mama tirinya.

"Berani beraninya kamu menampar putra ku, memang siapa kamu hah!! Kamu itu tidak lebih dari anak seorang jalang!!!"
"Mama!!!! Cukup!!!!" Teriak jisung. Renjun hanya diam dengan tatapan kosong tanpa membalas.
"Biar jisung, biar dia tau posisi dia dirumah ini itu apa, selama ini saya diam dengan semua perlakuan kamu. Karna saya berharap bisa melupakan kenangan buruk dimna saya harus berbagi suami dengan ibu mu" bentak mama.

Mama perlahan terisak dalam pelukan jaehyun. Renjun berdiri lalu kembali ke kamarnya. Disana dia hanya diam memandangi langit dan pikirannya entah pergi kemana.

Makan malam tiba. Papa, mama, jaehyun dan jisung sudah duduk disana, taklama renjun datang kemudian ikut duduk makan bersama mereka. Papa sadar bahwa pipi renjun lebam, tapi dia hanya diam.
"Renjun, apa kamu mau jus?" Tawar mama.
"Owht tidak usah ma, air putih saja cukup" jawabnya dengan senyum seperti tanpa beban. Semua yg berada di sana terheran heran krna tidak biasanya renjun memanggil ibu tirinya dengan sebutan mama.

"Jisung, knpa dengan bibirmu?" Tanya papa. Jisung terkejut dan bingung mau menjawab apa.
"Jisung.."
"Aku memukulnya pa.."kata renjun dengan sedikit tertawa. Papa nampak marah sekarang.
"Kamu memukul adikmu dan tertawa. Kurang ajar!!!". Papa langsung mendorong renjun hingga jatuh. Semua nampak terkejut.
"Pa..sudah pa. Jngan di permasalahkan lagi" kata jaehyun.

Dengan tubuh gemetar renjun berusaha berdiri.
"Pa.. renjun pukul jisung karena dia udah ngehina mama" kata jisung.
"Diam!!!!" Bentak papa.
"Sekarang kamu minta maaf sama jisung. Cepat!!!"
"TIDAK! KNPA HARUS AKU YG MINTA MAAF, KNPA SELALU AKU! TIDAK BISAKAH KALIAN YG MEMINTA MAAF PADAKU!! KNPA HARUS AKU!!! Hisk hisk"

Dengan wajah marahnya, papa langsung menarik renjun dan membawanya ke kamar. Mereka yakin sekarang papa sedang menghajar renjun habis habisan.

Renjun terbangun dari tidurnya dengan rasa sakit sekujur badannya.
"Hisk hisk hisk ternyata semua kata maaf papa hanya bualan hisk hisk hisk" kata renjun, kemudian dia berjalan ke nakas lalu mengambil obat dan meminumnya tanpa bantuan air, yg ia butuhkan hanya ketenangan malam ini.

Pagi di hari minggu, rintik hujan membasahi bumi. Renjun sedang duduk di balkon kamarnya sambil melamu.
Tok tok tok
"Masuk" sahut renjun. Jaehyun memasuki kamar renjun dengan membawa sarapan.
"Kamu sedang apa?" Tanya jaehyun, renjun pun menoleh dan tersenyum.
"Tidak...aku hanya sedang melihat rintik hujan".
"Sarapan dulu" kata jaehyun sambil meletakkan roti bakar dan susu.
Renjun hanya menatapnya tanpa punya keinginan untuk memakannya.

"Papa punya rencana untuk memindahkanmu ke Canada"
"Aku sudah tau" sahut renjun.
"Kak, tak bisakah aku disini saja. Biarkan aku dirumah ini eoh" mohon renjun. Jaehyun hanya menunduk, lalu mengelus Surai renjun dan pergi dari sana.

Perlahan air mata mulai jatuh, renjun sangat kecewa dengan keputusan sang papa.
"Hisk hisk hisk maafkan renjun ma ahhh hisk hisk". Setelah lelah menangis renjun mengambil ponselnya lalu menghubungi haechan.
"Halo" jawab haechan
"Haechan-a, bisa kita bertemu nnti sore"
"Tentu bisa ren. Knpa memang?"
"Aku ingin mengembalikan, buku yg waktu itu ku pinjam"
"Oke, kita bertemu dekat sungai Han ya"
"Baiklah...bye" renjun pun mematikan sambungan teleponnya.

Sore hari seperti kesepakatan, renjun sudah menunggu haechan di taman dekat sungai Han. Taklama yg di tunggu pun datang.
"Heyyyy ngalamun" kaget haechan, namun renjun hanya tersenyum. Haechan kemudian duduk di samping renjun sambil mengotak Atik ponselnya.
"Ini bukumu, terimakasih" renjun sambil mengulurkan paper bag berisi buku haechan.
"Knpa buru buru sekali kau mengembalikannya"
"Karna aku sudah selesai menggunakannya haechan" kata renjun.
"Haechan...tetaplah jdi sahabatku. Jngan tinggalkan aku eoh". Haechan seketika menatap renjun penuh tanya.
"Apa yg kau bicarakan sih?" Tanya haechan heran namun renjun segera memukul kepala haechan lalu merek berdua tertawa terbahak bahak.

STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang