HAPPY READING GUYS 💚💚💚
Renjun kini sudah keluar dari ruang operasi, skrng ia di ruang rawat VIP dengan banyak peralatan penunjang hidup pada tubuhnya. Jaehyun terus mengenggam tangan renjun dengan erat begitupun dengan papa yg masih tampak terguncang.
"Harusnya kmrin aku susul kamu ren, pasti hal ini tidak akan terjadi" batin jaehyun. Mama mengelus pundak papa untuk memberikan kekuatan dan kesabaran.
"Apa sebenarnya yg terjadi kpda kmu ren?" Tanya papa monolog.Tiba tiba beberapa polisi masuk ke dalam kamar renjun.
"Selamat pagi pak"
"Pagi, maaf pak polisi. Ini ada apa ya?" Tanya papa.
"Apakah benar handphone ini milik putra anda?" Tanya polisi sambil menyerahkan handphone yg merupakan milik renjun. Semua orang tampak terkejut karna handphone itu hampir pecah."Iya ini milik putra saya" jawab mama.
"Begini Bu, putra ibu sebenarnya mengalami kecelakaan. Lebih tepatnya tabrak lari saat pagi pagi buta hari ini" jelas polisi. Mama seketika melemah.
"Jadi putra saya di tabrak lari hisk hisk" kata mama sambil menangis."Benar Bu, tapi saat sampai disana kami hanya menemukan handphone ini dan ceceran darah" kata polisi.
Jaehyun menatap wajah renjun dan mulai berlinang air mata.
"Kami sudah menangkap tersangka tabrak lagi tersebut, karna kejadian itu terekam cctv lalu lintas"
"Siapa orang tak bertanggungjawab itu pak?" Tanya papa."Dia masih remaja, namanya Felix" jawab polisi. Raut wajah mereka sangat terkejut bahkan jaehyun sekarang sudah mengepalkan tangan.
"Penjarakan dia hisk hisk" kata jaehyun.
"Jaehyun,...biar pa_"
"AKU BILANG PENJARAKAN DIA!!!! ATAU KUBUNUH DIA DENGAN TANGAN KU SENDIRI PA!!!" Jaehyun benar benar murka sekarang.Papa mengusap wajah dan rambutnya kasar karena merasa frustasi.
"Knpa pa? Papa tidak bisa memenjarakan Felix karna saham atau papa memang sebenarnya sengaja membuat renjun begini" kata jaehyun.
"Jaehyun jaga bicara kamu" kata mama.
"Lalu knpa papa masih ragu hah" sela jaehyun.Setelah perdebatan panjang mama dan papa pergi ke kantor polisi. Jaehyun dan jisung menemani renjun di rumah sakit. Krna kelelahan jaehyun tertidur di sofa. Dengan hati hati jisung menghampiri ranjang pesakitan renjun.
Ia lalu mengenggam tangan renjun dengan hati hati.
"Kak renjun, hisk hisk maafkan aku hisk hisk. Biarkan aku menjadi adik yg baik untukmu" lirih jisung sambil menangis, jaehyun sebenarnya tidak sepenuhnya tidur dan dia mendengar semua perkataan jisung lalu ikut menangis dalam diam.Flashback
Setelah pertengkaran di pantai, renjun memilih pergi tanpa tujuan kakinya terus berjalan begitu saja. Sudah cukup jauh ia berjalan hingga tiba di jalan yg benar benar sepi. Ia menangis sambil berjongkok.
"Mama hisk hisk hisk renjun kangen ma. INI SEMUA GAK ADIL BUAT AKU MA!!!!" Kata renjun sambil berteriak.Disisi lain Felix dan teman temannya sedang mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata rata sambil bercanda tawa.
Renjun berdiri lalu mengusap air matanya, tiba tiba handphone nya bergetar. Dia melihat sang papa menelfonnya, maksud hati ingin menjawab panggilan itu. Tapi handphone renjun terjatuh hampir ke tengah jalan, lalu ia berjalan untuk mengambil handphone itu. Namun....
"Felix!!!! Awas Lix!!!!"
Brugkkk bragkghhh
Felix dan teman temannya seketika mematung.
"Lix, kmu nabrak orang"
"Sial!!!! Rem nya rusak anjing!!!!" Kata Felix.
"Kita harus cek dia Lix" kata teman Felix lalu mereka keluar dari mobil.Mereka membelalakan mata terkejut karna ternyata itu adalah renjun.
"Renjun" lirih Felix. Dengan mata menangis renjun menatap Felix mengulurkan tangan yg bersimbah darah untuk meminta pertolongan.
"Fel.,.angggh to.,longhhh" rintih renjun. Saat teman Felix hendak membantu renjun, tangan nya di cegah oleh Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER✔️
Random💚💚💚 ⚠️Trigger warning ⚠️ Cerita ini hanya fiksi semata, jadi jangan bawa ke dunia real life. Harap membaca dengan bijak.