07

4.8K 480 5
                                    

HAPPY READING💚💚












Renjun terbangun dari tidurnya melihat jam di nakas ternyata sudah malam, ia langsung mandi lalu pergi ke bawah untuk minum.

Dia melihat jaehyun dan jisung sedang makan malam.
"Kak renjun, ayo makan. Apa panas kakak sudah turun?"
"Diam, kau sangat berisik" sarkas renjun. Lalu pergi meninggalkan ruang makan.
"Sudah biarkan saja" kata jaehyun.

Malam ini renjun berada di dalam kamar mandi, dia membuka laci kecil dekat wastafel,lalu mengambil botol berisi obat yg biasa ia minum. Ia menuangkan tanpa takaran yg jelas, lalu menelannya tanpa air.

"Sampai kapan aku harus begini ma? Hisk hisk"
Prang..... Renjun mendengar benda jatuh di dalam kamarnya, kemudian dia beranjak keluar kamar mandi lalu melihat jisung dan foto mendiang sang mama yg sudah hancur.

"Apa yg kamu lakukan hah!!!?"
"Maaf kak, jisung tidak sengaja"
"Siapa yg menyuruhmu masuk kamarku bodoh!"
"Aku benar benar tidak sengaja kak".
Renjun sangat geram dan marah kepada jisung. Lalu ia mendorong jisung hingga tersungkur dan tangan kanannya sudah siap untuk menamparnya tapi bayangan sang ayah yg selalu menamparnya membuat dia mengurungkan niatnya.

Jisung hanya menangis tersedu sedu krna merasa bersalah.
"Bisakah kau membuatku tenang sehari saja" kata renjun.
"Yakkk Park renjun!!! Kau apakan adikku" bentak jaehyun. Jaehyun menghampiri jisung yg menangis.
"Lebih baik kau urus adikmu, bawa dia ke kamarmu" . Jaehyun melihat telapak tangan jisung terluka karena pecahan kaca mulai emosi.

"Kau sudah melukai adikku!!!"
"Adikmu yg berbuat ulah terlebih dahulu, sebaiknya kau bawa dia pergi dari sini. Kalau perlu jangan pernah kembali"
Bugh.....jaehyun melayangkan pukulan ke renjun.
"Jaga mulutmu, aku pikir kita bisa berdamai ternyata tidak"
"Untuk apa aku berdamai, bahkan aku tidak pernah menginginkan kehadiran kalian!!!"
"Park renjun!!!" Itu adalah teriakan sang papa. Plakkkk plakkkk

Renjun terkejut karena papa dan mamanya tiba tiba pulang dari luar kota.
"Jaga mulutmu anak kurang ajar!!!!" Bentak papa. Mama lngsung menghampiri jisung dan melihat tangan putranya berdarah.
"Apa perkataan ku salah pa hah? Aku memang tidak pernah mengharapkan mereka dalam hidupku!!!"
"Aku yg tidak pernah menginginkan kehadiranmu Park renjun" kata papa.

Renjun tertawa sinis sambil mengusap darah di ujung bibirnya.
"Apakah aku tidak bisa menjadi anakmu?" Lirih renjun. Papa diam tanpa menjawab apapun. Renjun menatap tajam jaehyun lalu beralih ke jisung.
"Owhh papa tidak bisa jawab. Papa memang lebih memilih wanita itu dan anak anaknya, sedangkan aku, aku tidak pernah di harapkan sama sekali. Dasar pelacur!!!!"
Plakkk
"Aku bukan pelacur renjun, selama ini aku berusaha jadi mama yg baik untukmu, aku rela membagi suami ku pada mamamu, aku rela membagi papa anak anak ku untukmu, jaehyun dan jisung besar tanpa kasih sayang penuh dri papanya, kau tau itu." Tegas mama yg mulai geram.

Renjun menitikkan air mata.
"Haha mungkin ada beberapa bagian yg anda lebihkan nyonya. Berbagi papa? Mereka tumbuh tanpa kasih sayang penuh? Haha itu lucu sekali".
"Bicaralah yg sopan pada mamamu renjun" kata papa.
"Berhenti terus menyuruhku!!!!" Teriak renjun.
"Dasar kurang ajar!!!"
"Pa, hatiku sakit. Tolong pa, jadilah papa seutuhnya untukku hisk hisk" Isak renjun. Renjun berjalan mendekati papa hendak memeluknya, namun sang papa mendorong renjun hinggap menabrak Gucci.

Renjun bangun dia langsung mengambil kunci mobil, lalu menghampiri jisung, menarik dan membawa anak itu secara paksa dengannya. Memasukkannya ke dalam mobil.
"Renjun buka pintunya, mau kamu bawa kemana jisung" kata papa.
"Renjun, maafkan mama nak. Jangan sakiti jisung" ucap sang mama.
"Jngan sakitin adikku renjun" ujar jaehyun. Namun renjun tidak mendengarkan dan melaju pergi dari rumah. Anggota kelurga yg lain kalang kabut mengikuti renjun.

"Kak berhenti kak, kita mau kemana"
"Diam!!!". Jisung melihat kakak tirinya menangis pilu sambil terus menyerit tanp tujuan.
"Kakak berhenti!!!" Teriak jisung, lalu jisung meraih setir mobil yg membuat mobil melaju tidak normal.
"Yakkk Park Ji-Sung hentikan, ini bisa membuat kita celaka" perintah renjun. Tapi jisung semakin brutal dan dari arah samping jisung muncul truk besar melaju.
"Yak park jisung!!!" Teriak renjun. Jisung terkejut melihat truk itu, dan....
Brakk
Brakk
Brukkk
Brukkk
Truk itu menambrak mobil mereka, jisung berusaha membuka matanya.
Dia melihat renjun memeluknya erat, darah mengalir dri kepala dan mulutnya.

"Ka.kak renjun ahhh shhh"
Renjun ternyata membanting stir agar truk itu tidak menambrak sisi duduk jisung, lalu memeluk merengkuh tubuh anak itu agar tidak terluka parah.
"Mi mianhae hisk hisk, ireona kak ireona" Isak jisung sambil menyentuk pipi sang kakak.
"Dasar bodohh, su sudah ku bilanghh kita bisahhh celaka ahhh" kata renjun lirih sambil menahan sakit. Dapat renjun lihat jisung menangis sejadi jadinya sebelum kesadaran mereka berdua hilang.

STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang