11

4.4K 420 12
                                    

HAPPY READING GUYS 💚💚💚











Renjun telah sampai di sebuah gedung kosong yg sepi, ia berjalan masuk mencari sosok Felix.
Bughh
Tengkuk renjun di pukul menggunakan balok kayu hingga pingsan. Mereka membawa renjun.

Setelah beberapa menit renjun pingsan, kini ia mulai sadar. Di hadapannya tengah duduk Felix dan anak buahnya.
"Akhirnya sadar juga kau" seru Felix
"Apa mau kamu Lix?" Tanya renjun.
"Mau ku? Kasih pelajaran buat kamu" jawab Felix dengan tawa mengerikannya.

Felix berjalan mendekati renjun, sambil membawa sebotol minuman keras.
"Minum" perintah Felix
"Gak, aku gak minum alkohol". Mereka semua tertawa mendengar perkataan renjun.
Bughhh . Felix meninju rahang renjun keras lalu menyuruh anak buahnya memegangi renjun. Lalu dengan leluasa Felix memukuli renjun.

Setelah puas memukuli renjun, Felix menyuruh anak buahnya untuk kembali memegangi renjun.
"Lix, sumpah Bu..bukan aku yg laporin kamu" kata renjun.
"Walaupun bukan kamu pun, aku akan tetap menyiksamu ren" ancam Felix. Dengan kejam Felix mencekoki renjun dengan alkohor terus menerus.
"Uhuk uhuk Hoek uhuk,,,cu..cukup Lix ahhh" rintihan renjun.

Felix tidak mendengarkan rintihan renjun, setelah renjun setengah mabuk mereka mulai merekam kejadian itu, hingga terkesan renjun minum minum bersama Mereka.
"Ren, temen kamu boleh juga?" Kata salah satu temen Felix.
"Kamu gila, dia laki laki" kata Felix.
"Lho memang kenapa?" Tanyanya lagi remeh.
"Gila. Kamu homo haha" ledek Felix.
"Kurang ajar, tentu tidak. Aku hanya penasaran. Boleh dia ku pakai?"
"Pakailah sesukamu" kata Felix.

Teman Felix mulai mendekati renjun. Renjun perlahan menyeret tubuhnya mundur.
"Lix, jngan keterlaluan aku mohon" kata renjun.
"Bersenang senang lah park renjun." Kata Felix.

Teman Felix itu memeluk tubuh renjun lalu mulai menciuminya, renjun menolak dengan tenaga yg ia punya. Mendorong laki laki itu hingga jatuh, renjun di Jambak lalu di tampar berkali kali. Kini kepalanya terasa sakit dapat ia lihat Felix dan teman temannya tertawa puas. Laki laki itu lalu membuka paksa baju renjun, karna renjun tetep memberontak tamparan ia dapat lagi.

"To...tolonghh jangan lakukan itu hisk hisk kumohon" kata renjun.
"Tapi aku suka melihatmu seperti ini" kata laki laki bejat itu. Renjun kembali memberontak dan lagi lagi ia di tampar hingga tak berdaya.
"Mari kita mulai" kata laki laki itu di telinga renjun.

Renjun tak berdaya, tatapannya kosong melihat felix dan teman temanya minum sambil tertawa. Laki laki bejat itu benar benar melakukannya kepada tubuh renjun. Membuat renjun setengah telanjang dan melakukan hal bejat gilanya.
Air mata terus mengalir dari mata renjun, tangannya meremat matras karena kesakitan. Semua penderitaan yg renjun rasakan itu berlangsung berjam jam.

Dirumah, papa tampak marah karena mengetahui renjun belum pulang.
"Pa, apa sebaiknya kita cari dia?" Tanya mama.
"Tidak perlu, ketika dia pulang nanti. Akan ku hajar dia" ujar papa.
"Tadi dia berpamitan beli buku pa, mungkin langsung mengerjakan tugas" bela jaehyun.
"Ini sudah hampir jam 12 mlam jaehyun. Murid mana yg masih bangun". Mama terus mencoba menenangkan papa.

Digedung kosong itu sudah sepi, ada ceceran darah di atas matras. Renjun terus menangis dengan tatapan kosongnya. Ia merapikan baju yg di kenakan. Renjun berusaha bangkit dengan sisa tenaganya. Namun rasa sakit ia rasakan saat akan melangkah.
"Akhhhh hisk hisk shhh" rintih renjun.

Dengan susah payah akhirnya renjun sampai dirumahnya. Jujur dia sangat ketakutan sekarang, takut jika papa nya akan lebih menghajarnya. Perlahan ia membuka pintu dan masuk, beruntung seluruh keluarganya sudah tidur.

Di dalam kamar renjun hanya termenung dengan tatapan kosong, peristiwa tadi terus berputar di otaknya. Kepalanya sakit, ia lngsung mencari obat yg biasa ia minum bahkan kali ini ia meminumnya lebih dari biasanya dan membuatnya tidur dalam posisi duduk.

Pagi hari, sang papa membuka pintu kamar renjun dan menemukan dia tidur duduk dengan beberapa lebam di wajahnya.
"Park renjun!!!" Teriak sang papa yg membuat renjun seketika terbangun.
"Papa maafkan renjun pa" pinta mama.
"Itu yg kamu bela semalam jaehyun, dia berkelahi bukan balakar" kata papa.

Tubuh renjun bergetar takut melihat kilat marah sang papa. Dengan menarik paksa, papa membuat renjun berdiri. Hati papa agak bergetar saat melihat wajah putranya lebam lebam.
"Maafkan renjun pah" ucap renjun lirih.
"Papa akan hukum kamu" kata papa.
Renjun menggeleng takut dan memohon pada papanya.

Renjun memundurkan tubuhnya ketika sang papa hendak menariknya.
"Renjun!!!"teriak sang papa. Renjun menangis tersedu sedu, membuat papa melembut.
"Papa hisk hisk renjun mohon pah, ahhhhaaaa haaaa jngan pah hisk hisk". Papa menatap renjun dengan sendu, hatinya sakit melihat renjun menangis.
Bruk.,
Tubuh renjun jatuh, membuat sang papa reflek menangkapnya.
"Pahhh hisk hisk papa!!!" Teriak renjun histeris.
"Renjun, kmu knpa hah? Renjun". Renjun terus menangis dalam dekapan papanya.
"Akhhhh akhghhh ahahhh haaa hisk hisk akhghhh pa!!! Papa!!!". Tak terasa air mata papa jatuh melihat renjun histeris.

Tiba tiba papa melihat darah di celana renjun. Matanya membulat dan semakin memanas.
"Papa itu darah apa?" Teriak jisung, sang mama dan jaehyun pun ikut terkejut.
"Pa...papa eungghhh akhghhh akhhhh hisk hisk hisk sakit ahahhhh akhhhh".
Dengan segera papa mengangkat tubuh renjun untuk membawanya kerumah sakit.

STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang