27

3.5K 355 8
                                    

HAPPY READING GUYS 💚💚💚



Hari ini mami mengajak Kevin dan yuta untuk pergi berbelanja. Di dalam pusat perbelanjaan mereka sesekali mampir ke toko dengan merek merek ternama.
"Mami...bolehkah aku membeli jaket ini" tanya Kevin.
"Ambillah sayang. Beli apa yg kamu mau" kata mami lalu Kevin mencium pipi mami sebagai ucapan terimakasih.

Lalu mereka mengantri di kasir untuk membayar, yuta melihat harga jaket yg akan di beli kevin kemudian matanya membelalak kaget.
"Yakkk Kevin Nakamoto. Tidak sekalian kau minta mami membeli mall ini" ledek yuta.
"Bolehkah aku membelinya juga kak?"
"Haiiiiis terserah terserah" kata yuta pasrah.

Setelah membayar mereka lanjut ke toko perhiasan mewah, saat sedang melihat lihat mami bertemu dengan kelurga Park.
"Anda disini juga rupanya?" Tanya nyonya Park.
"Owht iya nyonya, kebetulan sekali kita bertemu disini" sahut mami.
"Anda sendiri atau_"
"Owht saya bersama Kevin dan yuta" kata mami. Lalu mami memanggil mereka untuk sekedar memberi salam.

Kevin bosan menunggu maminya jadi lebih memilih berdiri agak jauh dri mereka, tiba tiba tuan Park berdiri di hadapan Kevin, sontak Kevin terkejut.
"Renjun...papa merindukanmu nak" ucap tuan Park, Kevin tertegun mendengar ucapan tuan park.
"Mari kita mulai semua dari awal nak. Biarkan papa menjdi papa yg baik untukmu". Perlahan tuan park meraih tubuh Kevin lalu memeluknya erat sambil terisak.
"Anakku... Bertahun tahun papa menderita tanpa kamu ren" ujar tuan park.

Kevin masih dalam pelukan tuan park bahkan dia tidak ada niat untuk membalas pelukan tuan park.
"Maafkan papa ren, ayo kita hidup bahagia sekarang". Dari kejauhan yuta melihat kejadian itu, lalu mendekati tuan park yg sedang memeluk Kevin. Kemudian memisahkan mereka dengan sorot mata yg marah, yuta mendorong tuan park hingga jatuh.

Jaehyun berlari menolong sang papa.
"Apa apaan kau?!!" Bentak jaehyun.
"Ayahmu yg sembarangan menyentuh adikku" teriak yuta. Mami mencoba untuk menenangkan yuta yg mulai tersulut emosi.
"Tenang yuta, Kevin baik baik saja. Iya kan sayang?" Tanya mami pada Kevin.
"Eoh aku baik baik saja" jawab Kevin disertai dengan senyuman licik nya.

Yuta lalu membawa mereka untuk pulang.
"Kak,, aku mau ke toilet dulu ya" kata Kevin.
"Perlu ku antar?" Tanya yuta.
"Ah tidak usah, hanya sebentar" Kevin lalu pergi ke toilet.

Setelah selesai urusannya di dalam toilet, Kevin mencuci tangannya. Tiba tiba jisung keluar dari salah satu bilik toilet.
"Sampai kapan kakak akan berpura pura?" Kata jisung.
"Maksud kamu apa. Pura pura tentang apa?" Tanya Kevin bingung.
"Berhenti berpura pura. Kami sudah tau kalau kamu adalah park renjun"
"Siapa namamu?? Ahhh jisung kan. Kau mungkin salah orang. Aku Kevin bukan ren..ren siapa itu".

Jisung mulai kesal lalu mencengkram pergelangan tangan Kevin kuat kuat.
"Tega kamu membuat kami menderita!! Saat tau kakak meninggal, papa yg paling terpukul kak!!" Teriak jisung. Mata Kevin menatap tajam jisung. Menghentakkan tangan jisung kuat kuat.

"Aisssss mengesalkan sekali, sialan. Renjun itu sudah mati. Ingat baik baik"
"KAK RENJUN!!!" teriak jisung, dan...
Plakkkk
Satu tamparan kuat jisung dapat dari kevin hingga ia jatuh.
"Berhenti memanggilku dengan nama itu, menjijikan" kata Kevin sinis. Kevin langsung mengambil tongkat pel yg sudah ia patahkan.

"KENAPA KAKAK BERUBAH?!!! KENAPA KAKAK BISA SETEGA INI?!!"
"DIAM!!! KAU SUDAH MEMBUATKU MUAK PARK JISUNG!!" kata Kevin, lalu ia mengayunkan tongkat itu kearah jisung, namun...
Bragkghhh
"Kevin!!!" Teriak yuta, kemudian mengambil tongkat yg Kevin pegang.
Namun Kevin tetap menatap jisung seperti ingin membunuhnya, taklama keluarga Park datang dan terkejut melihat jisung yg bibirnya berdarah.

"Renjun...kamu apa kan jisung. Kamu yg melakukan ini,,, jawab!!!" Teriak jaehyun.
"Kenapa kamu tega melukai adikmu ren" kata papa. Mata Kevin memanas perlahan air matanya jatuh, yuta lengah dan Kevin berhasil lepas dari cekramannya. Lalu menghampiri jisung....plakkkk. mama berteriak melihat jisung di tampar oleh Kevin lagi.

Yuta langsung menarik kevin, membuatnya menghadap dia.
"Kevin lihat kakak, Kevin". Namun dia tetap menatap jisung dengan nyalang.
"KEVIN!!!!" bentak yuta, lalu Kevin menatap yuta dan tatapan juga sudah berubah sendu. Mami mengelus Surai Kevin lembut sambil terisak.
"Kak...aku lelah...aku mau pulang" lirih Kevin, yuta langsung memapah Kevin. Namun Kevin menghentikan langkahnya berbalik melihat jisung yg menangis lalu menaruh sebuah sapu tangan untuk jisung kemudian pergi.

Sesampainya di rumah Kevin tidak keluar kamar sama sekali, dia hanya duduk di sofa.
"Setelah ku fikirkan ternyata benar semua kekacauan ini salahku, jika aku tidak lahir kedunia ini, pasti semuanya tidak akan seperti ini. Sekarang aku sadar. Semua salahku" kata Kevin dalam hati. Lalu dia berjalan mendekati laci nakas, mengambil obat dan sebuah cutter kemudian dia duduk di lantai sambil terisak.

 Lalu dia berjalan mendekati laci nakas, mengambil obat dan sebuah cutter kemudian dia duduk di lantai sambil terisak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar di atas bukan untuk di tiru!!!!🙏)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar di atas bukan untuk di tiru!!!!🙏)


Air mata terus mengalir dari mata Kevin, pergelangannya terus mengeluarkan darah dan tangannya mulai kebas.
"Hisk hisk hisk ini semua salahku hisk hisk".

Bragkghhh
Pintu berhasil di dobrak oleh Jhonny, alangkah terkejutnya semua keluarga Nakamoto melihat keadaan Kevin yg bersimbah darah sambil terisak.

Mami langsung berlari menompang kepala Kevin.
"Kevin...hisk hisk kenapa kamu melakukanya lagi sayang" tangis mami. Yuta langsung menelpon dokter Kun, Jhonny mengambil handuk untuk menutupi luka sayatan di pergelangan Kevin di bantu Daddy.

"Kenapa kamu melakukannya lagi nak. Sudah lama kamu tidak begini, knpa begini" kata Daddy. Jhonny hanya bisa menangis dalam diam melihat kondisi Kevin.
"Bagaimna Tut?" Tanya Jhonny
"Dokter Kun sudah menuju kesini".

"Dad.. kev...Vin ta..kuthh ahaaaaa hisk hisk Kevin takut" tangis histeris Kevin. Mami mulai panik karna Kevin terus histeris dan merancau tak jelas.
"Daddy...ini kenapa hisk hisk" kata mami sambil menangis. Lalu Daddy menggantikan posisi mami dengan tangan berlumuran darah Daddy mengelus pipi Kevin.

"Tenang sayang, disini ada Daddy ya..lihat Daddy. Disini ada Daddy. Percaya sama Daddy, semua akan baik baik saja ya" perlahan air mata Daddy mulai menetes semakin deras. Kevin mengangkat tangannya yg terluka dan berlumuran darah untuk menghapus air mata sang Daddy, namun kegelapan lebih dulu mengambil alih kesadarannya.

STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang