20

4.4K 417 11
                                    

HAPPY READING GUYS💚💚💚










Keesokannya nampak renjun sedang duduk sambil memakan beberapa potong kecil buah.
"Eumm kenapa jariku terluka?" Gumam renjun lalu masuklah taeil sembari tersenyum.

"Bagaimna kabarmu hari ini?" Tanya taeil.
"Baik dok, aku ingin cepat pulang"
"Tentu, asal kau benar benar sudah sembuh" kata taeil sambil membelai kpla renjun.

Sebenarnya taeil sedang memikirkan keadaan renjun yg sekarang. Bahkan renjun seperti lupa kejadian kemarin.
"Biar ku ganti perban di lehermu" kata taeil.
"Owht iya, tpi knpa leherku bisa luka dok?" Tanya renjun.
"Kamu tergores saat tidur" jawab taeil. Sepertinya apa yg di takutkan taeil benar benar terjadi.

Taklama keluarga renjun datang, orang tua dan 2 saudara tirinya. Papa melihat perban di leher renjun.
"Knpa dengan leher renjun dok?" Tanya papa.
"Hanya tergores pak, untungnya tidak dalam" sahut taeil. Renjun hanya diam tidak ada keinginan untuk berbicara pada mereka.

Renjun melihat jisung yg berdiri di belakang jaehyun seperti menahan takut. Setelah perginya taeil suasana dikamar rawat itu menjadi canggung.
"Renjun-a mama bawakan sup rumput laut kesukaan mu. Kau mau memakannya?" Tawar mama.

"Tidak ma, aku sudah makan" jawab renjun. Seketika suasana hening lagi.
"Kak renjun, terimakasih untuk kalungnya. Maaf baru mengatakannya sekarang" kata jisung dan renjun hanya mengiyakan dengan anggukan.

Tiba tiba ponsel papa berdering.
"Halo" kata papa
"......"
"Tapi knpa bisa pak?"
"....."
"Nyawa anak saya hampir melayang karna dia" kata papa lirih tpi renjun tetap masih bisa mendengar. Lalu sambungan tlpn dimatikan.

"Knpa pa?" Tanya mama, papa berdiri membelakangi renjun dengan wajah frustasinya.
"Felix hanya dpt hukuman percobaan" kata papa, seketika jaehyun tampak merah padam.
"Itu tidak adil" suara itu milik renjun, semua mata menatap renjun.

"Dia hanya mendapat hukuman percobaan" kata renjun terkekeh.
"Itu tidak adil!!!!" Jaehyun langsung berlari mendekap renjun.
"Itu tidak ADIL!!!!"
Bragkghhh renjun mendorong jaehyun hingga menabrak nakas.

"PENGANIAYAAN!!! PEMBULLYAN!!! DAN PELECEHAN!!!. HUKUMAN ITU TIDAK ADIL hisk hisk hisk" renjun histeris, sang papa lalu memeluknya untuk memberikan ketenangan. Perlahan tangisnya mulai mereda.
"Biarkan aku bertemu dengan Felix pa" kata renjun. Semua terkejut dengan penuturan renjun.
"Aku mohon pa hisk hisk". Akhirnya dengan berat hati papa menyetujuinya.

Sore ini Felix dan orang tuanya menuju rumah sakit.
"Mereka pikir bisa memenjarakan putra ku" kata ayah Felix. Sesampainya di rumah sakit mereka bertemu di koridor.
"Saya minta maaf atas kesalahan-kesalahan Felix" kata ayah felix.

Kemudian mereka menuju kamar renjun. Setelah sampai mereka masuk. Di sana renjun duduk tanpa menatap Felix dan keluarganya.
"Felix, kmu harus minta maaf pada renjun" perintah ayah Felix.

Felix pun berjalan mendekati renjun.
"Renjun..." Yg disapa pun menoleh.
"Aku minta maaf" kata Felix dengan wajah tidak ikhlasnya. Renjun tidak menjawab dia hanya tersenyum.

"Ayah, bisa tinggalkan kami berdua. Aku ingin bicara berdua dengan renjun" pinta Felix, namun papa renjun nampak tidak yakin meninggalkan anaknya.
"Tidak apa-apa, kalian keluar saja" kata renjun. Lalu mereka semua pergi keluar, menuju taman rumah sakit.

Dikamar Felix duduk di kasur renjun dengan wajah meremehkan.
"Aku kira kau akan mati malam itu" kata Felix.
"Jika aku mati apa kau akan senang fel?" Tanya renjun, Felix tertawa puas.
"Tentu saja ren".

Tiba tiba mata renjun menajam menatap Felix.
"Berhenti menatapku bodoh" kata Felix sambil memukul kepala renjun.
Kemudian renjun menendang dada Felix sampai dia terjatuh. Renjun berjalan mendekati Felix lalu menendang kepala Felix.
"Akhhhh apa apaan kau ini" teriak Felix.
"BERHENTI BERTERIAK PADA KU BANGSAT!!!"  Bentak renjun. Felix merasa itu bukan renjun yg biasanya.

STEP BROTHER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang