HAPPY READING GUYS 💚💚💚
Setelah mereka beradu tatap dengan yuta, datanglah Jhonny.
"Owht tuan park" sapa Jhonny. Lalu mereka saling jabat tangan.
" Saya melihat Kevin, maka dri itu saya menghampiri dia" kata tuan Park.Setelah itu mereka ikut duduk piknik bersama keluarga Park.
"Kami kira tadi Kevin sendirian" kata nyonya Park sambil menyiapkan minuman.
"Memang tdi dia pergi sendiri, tapi dia tidak pamit. Jadi kami mencari dia" sahut Jhonny.Tiba tiba ada serangga hinggap di tangan Kevin lalu dia refleks menumpahkan minuman kaleng. Jaehyun langsung mengambil tisu dan membersihkan tangan dan baju Kevin.
"Apa kamu mau ganti baju?" Tawar jaehyun.
"Tidak usah" jawab Kevin. Tuan Park membantu jaehyun menggulung kemeja Kevin, lalu mereka kaget karna melihat beberapa bekas luka di lengan Kevin.Papa mematung melihat tangan penuh bekas luka, hatinya terasa sakit melihat setiap gores yg ada di tangan Kevin.
"Tangan kamu_" belum sempat jaehyun menyelesaikan pertanyaan nya. Jhonny menutup lengan Kevin dengan jaketnya.
"Maaf om Tante, sepertinya kami harus pulang. Ayo Kevin, kita pulang" kata Jhonny lalu mereka pergi.Papa tiba tiba melemas, perlahan air matanya jatuh.
"Kenapa pa?" Tanya mama.
"Aku merasa sakit melihat bekas luka luka itu, aku berharap ini kenyataan. Aku ingin memeluk Kevin hisk hisk" kata papa.
"Sekeras apapun kita berusaha untuk lari dari rasa bersalah, ternyata sia sia" sahut jaehyun.Didalam mobil Kevin hanya diam sambil menatap luar jendela.
"Kevin, disitu ada baju. Kamu ganti. Bajumu kan basah" perintah Jhonny. Tanpa membantah Kevin mengganti bajunya dengan baju yg ada di dalam mobil."Kita kerumah sakit ya, dokter Kun ingin bertemu dengan mu" kata yuta di Sertai senyum.
"Iya kak" balas Kevin. Setelah tiba di rumah sakit mereka langsung menuju ruangan dokter Kun. Disana mereka menunggu Kevin yg sedang melakukan pemeriksaan.Setelah itu Kun keluar lalu menuliskan resep. Jhonny dan yuta agak terkejut dengan resep yg Kun berikan.
"Kenapa obatnya menambah Kun? Apa keadaan Kevin parah?" Tanya Jhonny.
"Itu obat penenang dosis tinggi, kemarin orang tua kamu kesini dan menceritakan kondisi Kevin. Setelah aku periksa tadi, dia butuh obat itu untuk jaga jaga. Gunakan obat itu saat terdesak saja" jelas kun panjang lebar.Selesai melakukan check up mereka bergegas pulang. Namun Kevin mencari sosok Jhonny.
"Lho kak Jhonny mana kak?"
"Dia ada meeting dengan Daddy jdi harus ke kantor" jelas yuta sambil memasangkan sheatbelt pada Kevin, lalu mereka melaju ke arah pulang.Dalam perjalanan Kevin tampak bahagia menonton video lucu di ponselnya sesekali dia memukul kecil yuta yg sedang menyetir.
"Heyyy aku sedang mengemudi" keluh yuta, Kevin hanya membalas dengan senyuman saja.Tiba di rumah Kevin berjalan masuk namun langkahnya terhenti di tengah ruangan.
"AKU SUDAH MENYURUHMU UNTUK TIDAK SIBUK. UNTUK MENGURUS ANAK ANAK" bentak Daddy.
"AKU MEMANG SIBUK, TAPI AKU JUGA MENGURUS MEREKA. KAMU YG TERLALU SIBUK" balas mami. Mereka sibuk bertengkar sampai tidak tahu bahwa Kevin berdiri disana memperhatikan mereka.Yuta masuk dan ikut melihat pertengkaran orang tuanya.
"Daddy!!! Mami!!!" Teriak yuta kemudian pertengkaran itu berhenti. Mata mereka menemukan Kevin yg sudah berdiri disana.
"Kevin, masuk kamar" perintah yuta. Kevin pun berlari menuju kamarnya."Apalagi sekarang dad, tolong jangan membuat semuanya semakin buruk" ujar yuta, mami dan Daddy saling menatap satu sama lain dengan penuh penyesalan.
"Tidak seharusnya aku semarah tadi sayang, maafkan aku" kata Daddy sambil memeluk mami. Saat ini yuta khawatir dengan keadaan Kevin. Kemudian yuta menghubungi Jhonny dan menceritakan pertengkaran kedua orang tuanya.Di dalam kamar Kevin duduk di lantai menutup mulutnya agar tak mengeluarkan isakan. Perlahan beberapa gambar kejadian muncul di dalam otaknya, membuat dia semakin ketakutan.
Dughhhh
Dughhhh
Dughhhh
"Kevin buka pintunya, biarkan kakak masuk" kata Jhonny dengan nada khawatir.
"Kevin buka atau kakak dobrak pintu kamarmu" tambah yuta. Kemudian pintu kamar itu terbuka. Mami langsung memeluk Kevin dengan erat.
"Maaf sudah membuatmu takut sayang, maaf" kata mami lalu Daddy memeluk mereka.Malam ini Kevin duduk di teras balkon kamarnya sambil memandang sekeliling rumah. Setitik air mata mulai jatuh, lalu dia menghela nafas panjang. Kemudian jhonny masuk ke kamar Kevin, mengelus kepala adik bungsunya.
"Knpa belum tidur?" Tanya Jhonny.
"Aku tidak bisa tidur, dadaku sakit" jawab Kevin.
"Ayo tidur, kakak akan menemanimu".Kemudian Kevin beranjak berbaring di kasur ukuran besarnya, Jhonny duduk bersandar di sebelah Kevin lalu mengelus pelan dada adiknya agar memberinya rasa nyaman. Sebuah isakan terdengar dari bibir Kevin.
"Hey, nande nai teru no? (Hey, kenapa menangis?)" Tanya jhonny.
"Nihon ni kaeremasu ka (bisa kita kembali ke Jepang)" kata Kevin dengan suara bergetar.Jhonny menggengam tangan Kevin kemudian menghela nafas.
"Ochikonde imasu ka? (Apakah kamu merasa tertekan?)" Kata jhonny, namun Kevin tidak menjawab malah memeluk erat sang kakak.
"Kowaidesu (aku takut)" sahut Kevin. Dalam hati yg paling dalam, Jhonny juga takut jika Kevin terlalu lama di Korea. Takut suatu saat keluarga Park akan mengambil Kevin dari keluarganya.Yuta mendengar percakapan adik dan kakaknya di luar kamar hanya bisa mengepalkan tangan menahan tangis.
Ingatannya kembali saat pertama kali mereka bertemu Kevin. Bagaimana Kevin berjuang untuk hidup? Bahkan untuk melawan depresi yg sampai sekarang masih selalu kambuh, sudah cukup membuat yuta sedih.Kevin bukan anak kandung keluarga Nakamoto. Dia di adopsi, dia adalah korban kecelakaan pesawat. Keluarga Nakamoto sempat mencari keluarga Kevin, namun setiap mereka bertanya pada Kevin, dia akan ketakutan, menangis histeris bahkan saat mendengar mereka mencari kelurganya, Kevin sempat mencoba bunuh diri.
Sejak saat itu Kevin menjadi anak bungsu di kelurga Nakamoto. Yg dulu bernama Park renjun menjdi Kevin Nakamoto, berkewarganegaraan Jepang dan merupakan anak bungsu keluarga kaya raya di Jepang. Meski Kevin bukan anak kandung, mereka sangat menyayangi Kevin bahkan bisa di bilang apapun yg Kevin minta selalu ia dapat.
Namun keadaan semakin ricuh saat mereka pindah ke Korea. Bagi Kevin kembali ke Korea sama seperti mengorek luka lama yg sudah berusaha ia obati dan ia tutup.
Flashback
Renjun duduk di bangku pesawat sambil sesekali memikirkan kehidupan nya yg menurutnya terlalu melelahkan.
"Kuharap kalian bisa bahagia tanpa adanya aku. Aku sudah lelah mengharapkan kasih sayangmu pa" batin renjun tiba tiba terjadi guncangan yg amat kencang, semua penumpang menjadi panik. Taklama setelah itu pesawat landing untuk beberapa jam. Kemudian pesawat kembali terbang.Renjun yg merasa lelah tertidur sangat pulas, hingga ia tidak tau bahwa pemuda di sebelahnya mengambil gelang miliknya kemudian memakainya. Setelah beberapa menit terbang tiba tiba pesawat kembali berguncang, semua kembali panik. Renjun juga ikut panik, guncangan terus terjadi. Semua penumpang memakai masker oksigen dan pelampung.
Namun tiba tiba muncul asap dari arah belakang pesawat. Renjun menatap kepulan asap itu dengan rasa takut.
"Papa..." Panggil renjun dalam hati sebelum dia mendengar ledakan yg keras dari arah asap dan semuanya gelap.
Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER✔️
Random💚💚💚 ⚠️Trigger warning ⚠️ Cerita ini hanya fiksi semata, jadi jangan bawa ke dunia real life. Harap membaca dengan bijak.