HAPPY READING GUYS 💚💚💚
Dalam perjalanan renjun hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun hingga sampai rumah lamanya. Lalu dia masuk, tidak ada yg berubah dari rumah itu, semua nampak sama. Kemudian papa memberikan kunci kamar milik renjun.
"Masuklah ke kamarmu, kamu pasti lelah" kata papa, renjun kemudian menuju kamarnya.Sesampainya di kamar renjun langsung mengunci pintu dan mulai mencengkeram dadanya kuat kuat. Sebenarnya sejak tdi renjun merasakan sakit di dadanya, air mata mulai jatuh dri matanya. Rasanya sangat sakit dan sesak, dia tidak membawa obat yg biasa ia minum.
"Eunggghh hisk hisk sakit akhhh" rintih renjun, dia berusaha untuk menghilangkan rasa sakitnya. Menutup mulutnya rapat rapat takut isaknya terdengar oleh keluarganya.
Pagi harinya renjun terbangun dan ia menyadari semua nyata, bukan mimpi. Renjun beranjak dari tempat tidurnya lalu mandi. Setelah itu renjun menuju ruang makan, melihat 2 orang tuanya dan saudara tirinya sedang duduk bersama.
"Renjun, sini sayang kita makan" ajak mama, renjun pun duduk lalu memulai sarapannya bersama sama.
"Bagaimna ren, enak?" Tanya mama. Renjun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Papa seneng bangt kita bisa kumpul seperti ini" ujar papa dengan senyum yg mengembang.Setelah selesai makan renjun memutuskan untuk berdiam diri di kamar. Taklama sosok jaehyun masuk ke kamarnya.
"Mau jalan jalan?" Tawar jaehyun, namun renjun menggeleng.
"Papa tidak melanjutkan kerja sama dengan keluarga nakamoto. Kakak harap kamu mengerti perasaan papa" jelas jaehyun."Aku selalu mengerti perasaan kalian, apa kalian mengerti perasaanku?" Kata renjun, jaehyun menghela nafas berat.
" Ren, kadang kita menginginkan sesuatu yg bukan harusnya jadi milik kita. Seperti kamu. kamu ingin di keluarga Nakamoto. Tapi itu bukan tempat kamu, tempat kamu ya di rumah ini".
"Apa kakak tau, banyak hal yg aku lalui dengan mereka"
"Apa kamu tau juga ren. Betapa menderitanya kami tanpa kamu" sahut jaehyun. Renjun hanya diam tak mau menjawab."Bahkan aku lebih menderita sebelum aku menjdi bagian dari mereka" kata renjun dalam hati. Lalu jaehyun memberikan gelang milik renjun.
" Itu gelang milikmu kan" kata jaehyun.
"Kalau begitu kakak pergi dulu, kamu baik baik dirumah" lanjut jaehyun lalu mengelus kepala renjun dan berjalan pergi keluar.Malam harinya renjun merasakan dadanya sakit kembali, lalu ia meraih ponselnya kemudian menghubungi Daddy nya untuk meminta obat yg tertinggal.
"Eunghhh ahhh shhhh" rintih renjun sambil mencoba menelpon Daddy.
"Halo renjun"
"Daddy, bisa tolong minta sopir untuk mengantar obatku"
"Tentu sayang, Daddy yg akan antar"
"Jngn dad, aku tidak mau Daddy kena marah papa"
"Baiklah kalau begitu". Kemudian sambungan telepon itu terputus. Renjun meringkuk di kasurnya merasakan sakit yg amat sangat.1jam kemudian pintu rumah keluarga Park di ketuk dan ternyata itu sopir pribadi keluarga Nakamoto.
"Untuk apa anda kemari?" Tanya papa
"Tuan Nakamoto menyuruh saya untuk memberikan ini pada tuan muda Kevin"
"Disini tidak ada yg bernama Kevin!!! Kamu pergi dri sini!!!"
"Tapi tuan saya__"
"Pergi!!!" Papa mengusir sopir yg membawa obat untuk renjun."Pa, sabar pa" kata mama. Papa mengepalkan tangan nya lalu mulai menangis.
"Renjun benar benar keterlaluan ma" kata papa. Kemudian papa beranjak menuju kamar renjun bersama mama dan 2 saudaranya.Bragkghhh
Renjun terkejut lalu duduk. Dia bingung kenapa sang papa masuk tanpa mengetuk pintu.
"Kamu menghubungi Nakamoto? Kamu masih berhubungan dengan mereka?" Tanya papa dengan deraian air mata.
"Aku hanya_"
"Tidak bisakah kamu menghargai perasaan papa sedikit ren" ujar papa.
"Aku hanya minta_"
"Mana ponsel mu" kata papa namun renjun menyembuyikannya di belakang tubuhnya.Papa langsung menarik tangan renjun kasar, mengambil ponsel itu lalu membanting nya begitu saja ke lantai. Renjun memejamkan matanya menahan sakit di dadanya.
"Beri sedikit kesempatan sama papa ren, hargai sedikit usaha papa" kata papa, jaehyun hanya memandang sendu wajah renjun, karna di sisi lain dia juga kasihan terhadap papanya.Renjun berlari menghampiri ponselnya yg pecah layarnya.
"Kemarikan ponsel itu" pinta papa.
"Pa..jangan. aku mohon jngan".
Papa yg kesal akhirnya menarik ponsel itu dan mendorong renjun hingga punggung nya menghantam tembok kamarnya.Papa kembali membanting dan menginjak ponsel renjun. Kini dada renjun benar benar sangat sakit perlahan tubuhnya meluruh ke lantai. Namun ia tetap berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, air mata mulai menetes tangannya mulai gemetar.
Jaehyun melihat ada yg aneh dari adiknya, lalu berjongkok di depan adiknya. Namun renjun tidak menatapnya sama sekali.
"Ren...kamu knpa? Kamu marah?" Tanya jaehyun, pandangan renjun mulai kosong dan rasa sakit di dadanya semakin menjadi.Papa menghampiri renjun lalu mencengkeram bahunya kuat.
"Kamu marah? Karna kamu di pisahkan dari Nakamoto ren. Hah, jawab ren" kata papa. Renjun tak bisa mengeluarkan sepatah katapun karena sakit yg menghujam dadanya.
"Jawab!!" Papa kembali menghentakkan punggung renjun ke tembok.Papa kemudian memaksa renjun untuk memandang nya, tatapan mata renjun kosong dan nafasnya mulai tersengal sengal.
"Renjun, kamu knpa? Jngan buat papa takut renjun" kata papa dengan khawatir. Perlahan darah mulai mengalir dari mulut renjun, sontak membuat papa dan semua yg di situ membelalak kaget. Darah itu keluar terus menerus dari mulut renjun."Renjun!!! Hisk hisk kamu kenapa renjun!!!" Teriak papa, namun tidak ada jawaban dari renjun.
"Cepat panggil ambulance" perintah jaehyun kepada jisung. Air mata keluar dari mata renjun menggambarkan betapa sakit tubuhnya saat ini lalu tubuhnya jatuh dalam dekapan sang papa.Tiba tiba mata renjun melihat arah pintu keluar kamarnya. Ia melihat sosok wanita yg telah melahirkan nya berdiri mengulurkan tangan kepada renjun.
"Mahh....ma" ucap renjun tersengal,
"Renjun hisk hisk" Isak papa. Renjun lalu beralih menatap papanya, kemudian tangannya terulur untuk menyentuh wajah papa kandungnya. Namun.,...Grullp
Grulllp
Darah semakin banyak keluar dari mulut renjun, papa meraih tangan renjun yg mulai dingin. Melihat putranya menangis dan tiba tiba isakan renjun terhenti beserta deru nafasnya menghilang saat itu juga. Matanya tertutup perlahan kemudian tangannya jatuh terkulai ke lantai yg dingin."Renjun ini tidak lucu, jngan berpura pura lagi renjun. Bangun!!!! Papa akan turuti kemauan kamu renjun, bangun!!!" Teriak sang papa sambil memeluk tubuh renjun yg sudah tidak bernyawa.
Di rumah sakit nampak kelurga Nakamoto Bru saja datang. Mami langsung menghampiri tubuh renjun, Daddy perlahan menyentuh tangan dingin renjun, yuta membelai Surai renjun dan Jhonny yg sudah menangis di bawah kaki renjun.
Yuta langsung menatap mata tuan Park nyalang.
"Bajingan,,,,biadab...knpa kau membunuh adikku!!! Knapa!!!?" Teriak yuta. Kemudian yuta menangis dalam pelukan Daddy nya.Dokter datang dan memberi hasil pemeriksaan bahwa renjun meninggal karna gagal jantung akibat benturan keras. Papa langsung meraung menangis sejadi jadinya di sana kemudian berlari menuju jasad anaknya.
"Renjun-a....bangun sayang. Maafkan papa"
"Haaaaaaa!!! Kenapa pada akhirnya begini tuhan!!! Kenapa!!! Kenapa putra ku harus meregang nyawa di tanganku sendiri hisk hisk kenapa!!"
"Kembalikan putraku!!!! Kembalikan anakku tuhan!!!".Jaehyun hanya menutup mulutnya melihat sang papa meraung memohon agar anaknya hidup kembali.
"Kenapa kamu tidak memberiku kesempatan menjadi papa yg baik untuknya tuhan....kembalikan putraku!!!" Teriak papa lalu dia jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER✔️
Random💚💚💚 ⚠️Trigger warning ⚠️ Cerita ini hanya fiksi semata, jadi jangan bawa ke dunia real life. Harap membaca dengan bijak.