Part 3

2.1K 112 6
                                    


Dua pekan berlalu.

Hari ini luffy memiliki niatan menemui robin. Karena sebenarnya pikiran luffy sudah tak sanggup menahan imajinasi perkara bayang-bayang wajah dan suara khas sang perempuan bermarga Nico itu. Ditambah pula luffy terlanjur membuat janji padanya jika akan berkunjung bila mempunyai waktu luang.

Lantaran ini merupakan hari minggu, tanggal dimana ia terlepas oleh kepadatan tugas sebagai seorang CEO.

Maka luffy berusaha sebisa mungkin menjadikan waktu liburnya berjalan sesuai keinginannya. Yaitu menjumpai gadis pujangga hati.

Sebetulnya luffy merencanakan acara ini jauh dihari sebelumnya. Namun akibat terlalu sibuk akan masalah-masalah yang setiap hari bermunculan, luffy lantas baru sempat melaksanakan rencananya di hari minggu.

Terlihat kali ini sosok pemuda D berada di dalam garasi tempat semua puluhan kendaraan fantastis di simpan.

Ia melangkah dengan cara mengendap-endap menuju salah satu mobil favoritnya yaitu Ferrari-Laferrari yang terparkir pada sisi paling pojok dari pintu keluar.

Alasan luffy melakukan kegiatan semacam itu diakibatkan kejadian 14 hari yang lalu. Sabo yang mendapati luffy pulang dengan keadaan terluka, jelas terkejut dan langsung melarikan adiknya menuju rumah sakit.. Dia tak lupa mengabari garp, yang tinggal di markas induk kepolisian militer Jepang, untuk memberitahu kronologi percobaan penculikan oleh komplotan Buggy.

Garp sebagai kakek yang menyayangi para cucunya, sontak dibuat geram kala mendengar kejadian tersebut... Dirinya pun tidak tinggal diam dan langsung memerintahkan para bawahan serta rekannya untuk memburu keberadaan kelompok buggy.

Setelah selesai menangani kelompok buggy hingga masuk ke dalam buih. Garp kemudian menugaskan dua rekannya yang lain untuk mengawasi luffy.

Namun pada dasarnya luffy tidak suka diperlakukan layaknya seorang pangeran, jelas akan membuatnya merasa risih dan tak nyaman.

Sebab hal itu luffy selalu mencoba kabur dari pengawasan mereka, agar dapat bebas melakukan apa yang hatinya inginkan tanpa perlu merasa terkekang.

Dirasa situasi aman lantaran kedua polisi berpangkat tinggi itu sedang berada jauh dipinggir kolam renang yang letaknya di bagian belakang mansion. Luffy pun segera menyalakan supercar nya kemudian pergi keluar dari garasi.

Sesudah berhenti di dekat gerbang yang terdapat shanks sedang berdiri di sana. Luffy lalu memberitahu kepada pria bersurai merah tersebut kalau ia ingin pergi dan meminta untuk merahasiakannya.

“Shanks... tolong jangan beritahu mereka berdua kalau aku pergi,” kata luffy pelan agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Shanks balas bertanya, “ingin menemui wanita yang sering kau bicarakan itu?”

“Tentu saja, aku sudah menunggu lama untuk bertemu dengan dirinya,” jawab luffy.

“Di mengerti,” kata Shanks.

Selanjutnya luffy kemudian segera bergegas mengemudikan kendaraannya keluar dari pekarangan mansion.

Satu yang mungkin tidak luffy perhatikan, yakni raungan suara kenalpot dihasilkan mesin mobil berperforma tinggi miliknya.

Jelas hal tersebut memicu kedua polisi berpangkat diatas Kapten yang sedang berada di area kolam renang tuk segera berlari menuju gerbang tempat sumber suara berasal.

“Hei luffy-sama!.. kau ingin kemana?” teriak wanita muda berkaca mata yang membawa satu unit katana di pinggang kirinya.

“Cepat! jangan sampai dia lolos,” sambung pria berambut putih yang memegang sebuah tongkat silver panjang bercabang.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang