Part 19

1.8K 95 4
                                    

Tiga jam kemudian dari sebelumnya luffy yang tertidur dibantalan paha nico robin.

****

Kamar luffy.

Terlihat robin mulai terbangun dari tidurnya, ia mengusap kedua matanya sambil melihat sekitar.

Dia berniat membangunkan sosok pasangannya yang masih tertidur pulas dipangkuannya dengan setia membenamkan wajah pada perutnya.

“Luffy, bangunlah ini sudah pagi. nanti kita bisa kesiangan,” ucap robin pelan sambil mengelus rambut hitam pemudanya.

Sesaat kemudian luffy terbangun. Dia lekas berbicara kepada wanita lembut itu.

“Jam berapa sekarang?”

“06.00 pagi,” jawab robin sekilas.

“Ini masih pagi sayang, kenapa kamu membangunkanku. padahal diriku sedang bermimpi indah,” kata luffy.

Mendengar ucapan luffy yang seperti anak kecil, membuat robin terkekeh pelan.

“Fufufu... kamu jangan malas anata,” ujar robin.

“Baiklah, aku akan bangun,” tukas luffy dan segera bangkit dari pangkuan robin.

Sehabis itu ia berjalan mendekati jendela kamarnya.

Ketika luffy melihat kondisi diluar mansion, dia melihat salju turun begitu tebal hingga menutupi jalanan.

Dalam benaknya terpikir bagiamana kondisi para karyawannya jika mereka terjebak badai salju saat perjalan menuju kantor.

Sepertinya aku perlu menutup kantor selama beberapa hari kedepan hingga cuaca kembali normal, Batin luffy.

Selanjutnya dia berbalik menatap wanitanya yang masih duduk di tepi ranjang.

"Nico, kemarilah... " panggil nya.

Perempuan semampai tersebut menapakkan kedua kaki polosnya di lantai ber karpet tebal. Kemudian berjalan menhampiri pemudanya.

“Ada apa?” tanya robin.

“Tolong beritahu kepada seluruh petinggi perusahaan di Jepang, agar menutup kantor selama beberapa hari kedepan, hingga kondisi cuaca membaik,” pinta luffy.

“Baik, aku akan segera melaksanakannya,” tutur robin, lalu berikutnya ia segera melakukan apa yang diperintahkan.

“Aku ingin ke bawah, kamu ingin aku tunggu?” tanya luffy.

Sebelum menjawab, robin mengambil handphonenya sekaligus melipat selimut dan lekas ia taruh di sudut ranjang. Selesai, dirinya merapihkan rambut panjangnya yang menjuntai agar kembali elok dilihat.

“Tidak perlu, kamu duluan saja. nanti aku menyusul, nami belum mengangkat panggilanku,” tukas nya.

“Oh ya sudah... " Luffy pergi keluar seraya menutup kembali pintu kamarnya rapat-rapat agar tidak ada yang bisa mengintip kegiatan wanita tercintanya.

****

20 menit berlalu.

Luffy kini berada diruang utama, dirinya sedang menunggu baby five keluar dari kamarnya untuk meminta membuatkan sarapan. Namun maid dimaksud tak kunjung-kunjung keluar dari kamarnya, dan itu membuat luffy khawatir takut baby five kenapa-napa.

“Kemana dia, tidak seperti biasanya?”

“Atau dia sakit?” Luffy seketika panik saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

Ia kemudian segera pergi menuju kamar baby five yang masih berada di lantai satu. Yaitu terletak pada bagian belakang dekat dapur, ruang makan dan aula belakang.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang