Part 18

1.8K 97 0
                                    


Masih diwaktu yang sama setelah beberapa ratus meter berlari dari kejaran chopper dan shanks.

Luffy terus melanjutkan tujuannya mendatangi halte bus terdekat.

Dia memakai celana jeans panjang berwarna biru gelap, kemeja lengan panjang berwarna merah yang kancing atasnya terbuka dan memamerkan dada bidangnya dipenuhi balutan perban.

Sedikit lagi hampir mendekati halte, luffy berpapasan oleh mobil bus yang mengarah ke pusat kota tokyo.

"Shishishi.. aku beruntung kali ini," ucap luffy sambil menaiki bus tersebut.

Ketika dirinya masuk kedalam kabin penumpang, seluruh orang yang berada disana dibuat terkejut karena melihat keluarga bangsawan menaiki bus umum. Mereka serentak bangkit berdiri mempersilahkan luffy untuk duduk di kursi yang ia inginkan. Termasuk sopir dan kondektur ikut sibuk menghubungi pusat keamanan transportasi umum, agar menyiapkan pelayanan bagi tuan monkey D luffy ketika tiba di halte tujuannya.

Sebab keluarga luffy merupakan bangsawan yang menduduki puncak teratas di dunia. Sementara status kebangsawanan luffy di negara Jepang adalah konglomerat paling terhormat melebihi keluarga perdana menteri ataupun kaisar.

Itu dikarenakan sebagian besar uang kebutuhan negara berasal dari keluarga D. Sehingga menjadikan negeri sakura ini terbebas dari kasus hutang piutang internasional.

Kembali pada sosok luffy.

Ketika semua telah berjalan lancar, ia mendapat tempat duduk prioritas untuknya sendiri tepat dibelakang sopir.

"Santai saja, aku tidak akan melakukan apa-apa," ucap pemuda d. Ketika melihat sopir bersama kondektur berkeringat dingin disekitar wajahnya. Tak hanya sekedar itu, belasan penumpang dibagian belakang kabin juga tegang sekaligus diam tanpa bersuara karena tiada yang berani menarik perhatian luffy.

"A-anda kelihatan tergesa-gesa.. p-perlu kami menambahkan kecepatan?" ucap kondektur gugup dengan menghadap kearah pemuda dimaksud.

"Tetap pada kecepatan ini, pentingkan juga keselamatan seluruh orang-- "

"Eh onee-san!"

"Tepikan busnya!" titah kondektur.

"Jangan.. lanjutkan saja," bantah luffy. "Biarkan, dia tak menyadari keberadaanku pada bus ini.. " sambung nya bernada pelan.

"B-baik.. "

Suasana tegang pun berlanjut sampai akhir tujuan pemuda bermarga D selesai.

****

45 menit berlalu.

Luffy akhirnya sampai di kantornya, lebih tepatnya dia kini berada dihalaman kantor yang luas.

Kaki beralas sandal jepit sederhana masih terus melangkah menginjak dinginnya jalan bersalju. Semakin lama hatinya menjadi gelisah karena tak kunjung menemukan keberadaan wanita tercinta.

"Matte luffy-sama!" Sesosok pria berpakaian kemeja putih kotak-kotak datang mendekatinya.

"Bartolomeo?.. "

"Hai. ini saya, anda mengapa tergesa-gesa datang kemari seperti ini?" Bartolomeo menudungi kepala luffy menggunakan payung yang dia bawa.

"Nico robin mana? aku, datang... untuk menjemput dirinya," tukas luffy terengah-engah akibat udara dingin.

"Nona robin senpa-- maksudku nyonya robin sudah keluar dari gedung kantor beberapa menit yang lalu," jawab bartolomeo.

"Dia pulang bersama siapa?"

"Seorang diri," ucap bartolomeo, "tadi aku telah menawarkan diri mengantarkannya pulang, tetapi beliau bersikeras menolaknya."

"Mungkin belum terlalu jauh.. aku akan mengejarnya. kau segeralah pulang, sebentar lagi salju akan bertambah banyak," tukas luffy lalu pergi berlari meninggalkan bartolomeo.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang